Namikula314
TS
Namikula314
Kalau Curang, Silakan ke MK, Bukan Saling Hujat Di Medsos
Pemilu 2019 ini merupakan pemilu yang tidak bisa dilupakan. Bukan tanpa sebab, wajar banyak pengorbanan yang sudah dikeluarkan oleh KPU, Bawaslu, calon legislatif dan partai politik. Di KPU, banyak anggota KPPS meninggal akibat kelelahan. Sementara partai politik dan caleg, sudah mengelurkan uang yang tidak sedikit demi bisa menduduki kursi empuk di parlemen.

sumber : Instagram KPU RI

Sayangnya kondisi ini diperkeruh dengan oknum - oknum di jagat dunia maya dan tanggapi di dunia nyata. Kedua kubu saling klaim mengaku menang. Bukan hanya itu kubu 02 sudah menyatakan menang meski rekapitulasi tingkat nasional rampung. Isu lain muncul, bahwa ada kecurangan pengglembungan surat suara, dan salah imput data. Intinya ada yang kurang sesuai dengan proses Demokrasi yang panjang dan penuh pengorbanan. Padahal rekapitulasi belum selesai.


Pelaksanaan pemilu hampir selesai. Rekapitulasi tengah dilakukan oleh petugas PPK. Butuh waktu yang cukup lama hingga rekapitulasi selesai ketingkat nasional. Butuh kesabaran, ketelitian dan pengorbanan hingga sampai ke rekapitulasi tingkat nasional. Jadi semua pihak harap bersabar sampai itu semua selesai.

sumber :antaranews.com

Sebelum membahas soal pengglembungan surat suara, yang perlu dipahami adalah masyarakat menyaksikan dan mengetahui proses penghitungan suara di TPS. Bukan hanya itu seluruh mata, baik masyarakat, anggota KPPS, saksi dan panwas tertuju pada C1 Plano. Setelah sepakat dengan perolehan suara maka saksi tanda tangan di C1 plano. Setelah itu baru saksi mendapatkan C1 untuk kebutuhannya (sesuai penugasan, untuk partai atau untuk caleg).


Ngopi dulu gan biar engga ngantuk

Adapun terjadi penambahan dan pengurangan suara, maka saksi otomatis menolak tanda tangan dan menolak C1. Jika masih kurang puas caleg dan partai bisa datang ke bawaslu setempat dengan membawa bukti baik foto, video dan data. Data itu akan menjadi dasar laporan di MK. Kalaupun masih kurang puas, maka alangkah indahnya tunggu keputusan resmi dari KPU.


Tapi kenapa persoalan - persoalan yang muncul ini di goreng terus - terusan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Parahnya persoalan ini kemudian dijadikan bahan perdebatan kedua kubu yang tidak ada ujungnya. Bahkan di media sosial saling maki dengan bahasa yang kurang baik.

Indonesia merupakan negara demokrasi. Apapun persoalannya silakan bisa mengadukan kepada bawaslu. KPU dalam pertandingan sebagai wasit, dan bawaslu sebagai hakim garis. Jika wasit tidak melihat maka ada hakim garis, begitu juga sebaliknya. Jadi apapun keputusannya serahkan kepada KPU.

Saya menulis ini bukan mendukung pasangan mana pun, pilihan tetap di hati. Pemilu ini sayangnya banyak oknum oknum di media sosial yang mengadu domba agar sesama warga negara Indonesia pecah.

Ingatttt, siapapun nanti yang jadi harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Jangan gara - gara pilpres antar teman saling bermusuhan, antar saudara saling bertengkar dan permusuhan lainnya. Beda pilihan itu wajar, tapi jangan sampai tali silaturahmi terputus gara - gara pemilu.

ssalfadknoopyLucky1006
Lucky1006 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
8.8K
98
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.