GLATechGeneral
TS
GLATechGeneral
[THINK THREAD] Idealisme Internet dan Realita

Pasti kalian pernah alami, saat kalian sedikit saja membuka akun sosmed kalian... kalian melihat kalau teman kalian baru saja ngopi di starbuck, makan di restoran puncak gedung, atau berlibur keluar negeri sambil menggandeng tas mahal ber merek yang harganya sama dengan satu unit villa dengan taman yang luas, atau kalian mengikuti akun selebriti tertentu dan melihat mereka unboxing hape keluaran terbaru yang harganya bisa untuk beli tahu bulat untuk satu bulan.

Lalu, kalian berfikir... Kapan ya Saya bisa jadi seperti itu?

Tidak sedikit dari kita, yang akan bermimpi menginginkan semua itu terjadi pada kita. Lalu, ada pula yang membuat hal itu menjadi mimpi mereka. Apalagi dengan adanya contoh seperti selebgram dan youtuber yang membuat tujuan "menjadi kaya dan terkenal" itu seperti membalikkan telapak tangan.Belum lagi dengan mereka yang mengidolakan orang-orang yang menulis petuah-petuah bijak sambil mengagungkan kopi dan senja. 

Lalu, kalian melihat akun artis pujaan hati kalian yang sudah kalian simpan fotonya sampai memori hape kalian penuh dan menjadikannya foto profil semua akun anda.

kalian berfikir... Apa saya akan punya jodoh seperti artis idolaku ya?

Memimpikan hidup yang ideal dimana uang mengalir hanya dengan say hai ke kamera, mengatakan hal-hal bijak sambil minum kopi menatap langit senja di sebuah teras villa yang nyaman. Lalu, kalian berkencan dengan artis idola kalian dan merencanakan rencana pernikahan kalian yang tinggal sebulan lagi.

Saya sarankan... Berhenti, cepat berhenti memimpikan hal seperti itu sebelum terlambat.

Kalian pasti akan menghardik saya dan mengatakan "Lho? Ini kan hidup saya! lagipula apa salahnya berusaha untuk apa yang saya cita-citakan?" sambil mengacungkan jari tengah dan melempari saya bata sembari berkata kasar sekencang-kencangnya dari tenggorokan kalian.

Sebentar...sebentar, coba baca lagi dari awal... Saya tidak pernah bilang itu hal yang salah, bukan?

Saya menulis ini, dengan maksud dan tujuan yang kurang lebih tak ada gunanya bagi saya. Sekedar ungkapan dari rasa prihatin melihat keadaan salah satu anak tetanggaku yang dibodohi oleh Smartphone, terutama karena mudahnya akses Internet.

Eits, tapi yang salah bukan Smartphone ataupun Internet, mereka hanya alat dan fasilitas yang ada untuk memudahkan pekerjaan manusia. Mereka bahkan tak bisa membaca tulisan ini, maka dari itu Saya tujukan tulisan ini untuk kalian, Pengguna Smartphone dan Penjelajah Internet.

Kondisi masyarakat kita sekarang, dibentuk oleh Internet. Kita semakin bergantung pada Internet sejak 2010 keatas, mulai dari Sosmed, Iklan, Video, Artikel, Forum, dan banyak hal semua ada di Internet. Maka, Tidak mengagetkan sekarang masyarakat kita dihajar habis-habisan oleh trend yang berkembang dari Internet. Meme, Selebgram, Youtuber, menjadi profesi baru yang didambakan banyak orang. Muncul Istilah baru juga seperti "Instagrammable", bahkan semakin gencar juga orang-orang bermain Game karena populernya "E-sport".

Internet seakan jadi ladang emas yang bisa menjadi jalan pintas untuk menjadi sukses dan terkenal.

Spoiler for Idealis Sosmed:



Jika kalian sudah membaca Poin-poin diatas, maka akan saya jelaskan lebih lanjut tentan permasalahan anak tetangga saya.

Umurnya masih muda, 18 tahun baru saja lulus SMA. Namun, dia enggan kuliah karena di Internet banyak contohnya orang-orang sukses tanpa kuliah. Lalu, saat dia diminta mencari pekerjaan dia bilang ingin jadi Youtuber saja, dan tiap hari kerjaannya main Mobile Games E-sport yang katanya lagi nge-trend, sampai sekarang channelnya? Biasa saja... 200 subscriber juga belum sampe. Selain itu, dia hanya terus-terusan meminta uang pada orang tuanya untuk Kouta dan membeli kosmetik dan baju-baju yang lagi nge-trend ala artis Korea, belum lagi mic dan kamera yang mumpuni untuk recording.

Saya selalu menyemangati dia, semoga sukses. Namun sudah hampir setahun dia melakukan itu dan belum ada progress yang berarti.

Jika dilihat, banyak orang yang kini menggantungkan hidupnya pada Sosmed dan apapun yang sedang trending didalamnya. Karena mereka merasa hidup mereka tidak cukup, mereka belum merasa sukses dan bahagia kalau belum berpasangan dengan yang ideal, memiliki hape terbaru atau pergi berlibur ke luar negeri.

Entah kenapa, jaman dulu sepertinya banyak orang yang merasa cukup dengan apa yang mereka punya. "Ya hidupku begini, mau bagaimana lagi" lalu terus bekerja dan menabung agar generasi penerusnya yang bisa hidup lebih baik darinya. 

Anehnya, mereka bahagia... berbeda dengan orang-orang sekarang yang menutupi senyum mereka dengan masker biar ala-ala Jepang dan Korea.

Apa sih yang berbeda dari Generasi dulu dan sekarang?


Spoiler for Masalah Generasi Ini:



Ya, mungkin bisa saya sebut ini masalah Generasi Millenial ya.

Idealis boleh-boleh saja, namun itu bukan sesuatu yang harus dikejar dengan susah payah. Sosmed justru sekarang makin mencekoki penggunannya dengan mimpi-mimpi yang mungkin diluar batas jangkauan banyak orang.

Realistis bukan berarti pesimis, itu dua hal yang berbeda. Jangan menyiksa diri sendiri dengan apa yang terpampang di Sosmed.

Banyak orang yang stress dan tertekan hanya karena impian mereka tidak terwujud. Di jaman ini, dimana semua orang hanya peduli untuk pamer di Sosmed. Membuat semua penggunannya mengejar apa yang sebenarnya tak perlu dikejar, lalu melupakan potensi diri sendiri karena fokus pada kehidupan yang berkilauan dilayar sosmed.

Bagaimana Pendapat Kalian? Silahkan berkomentar! emoticon-Big Grin

Quote:
Diubah oleh GLATechGeneral 02-05-2019 12:29
zudzud973tamadate6slametgentho
slametgentho dan 27 lainnya memberi reputasi
28
6.2K
71
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.