- Beranda
- The Lounge
Episode 'The Long Night' Dapat Skor Terjelek di Season 8 'Game of Thrones', WHY?!
...
TS
moviegangsta
Episode 'The Long Night' Dapat Skor Terjelek di Season 8 'Game of Thrones', WHY?!
(AWAS SPOILER!)
'Game of Thrones' sudah membangun jalan cerita menuju sebuah peperangan besar antara kawanan orang mati dan pasukan manusia di Battle of Winterfell. Nggak bisa bohong kalau pertempuran di episode 3 season 8 yang berjudul 'The Long Night' adalah sebuah perang epik melawan The Night King. Tetapi episode terbaru 'Game of Thrones' ini meninggalkan banyak kekecewaan buat para penggemar. Alhasil, episode ini jadi episode dengan skor paling jelek sepanjang season ini.
'The Long Night' mendapat skor 78% di Rotten Tomatoes. Angka ini terbilang sangat rendah untuk 'Game of Thrones' karena kalau mau dirata-rata, sejak season 1 hingga season 7 serial HBO ini mendapat skor 94% di Rotten Tomatoes. Skor jelek ini mengingatkan kita pada episode 'Unbowed, Unbent, Unbroken' di season 5 yang hanya mendapat skor 54% di RT. Alasannya saat itu karena episode tersebut menceritakan tentang pemerkosaan Sansa yang mendapat kritik pedas karena dianggap kontroversial.
Selain dua episode itu, ada satu episode 'Game of Thrones' lain yang mencatat skor RT rendah juga. Yaitu episode 'The Bear and the Maiden Fair' dari season 3. Episode ini mendapat skor 77% dan mendapat kritik karena plotnya dianggap terlalu selow. Terlebih ada banyak adegan kekerasan yang dilakukan oleh Ramsay ke Theon pada saat itu.
Meski begitu, skor 78% di Rotten Tomatoes ini masih terbilang oke karena masih masuk dalam kategori "fresh" alih-alih "rotten". Dari total 76 review yang ada di RT, 59 di antaranya memberikan review positif (fresh) dan 17 saja yang memberi review negatif (rotten). Mungkin selama ini karena 22 episode 'Game of Thrones' mendapat skor 100% di RT makanya orang-orang jadi merasa episode 'The Long Night' ini jadi agak mengecewakan. Agak susah untuk mengejar lagi skor 100% di 22 episode yang sudah tayang di msuim-musim sebelumnya.
Fakta bahwa 'The Long Night', episode peperangan yang sangat dinantikan di musim terakhir GoT ini mendapatkan rating tidak terlalu bagus tentu meninggalkan pertanyaan. Apakah akan ada perang yang lebih epik lagi setelah ini? Karena tentu saja sekarang kita akan fokus ke perebutan The Iron Throne, kembali ke tujuan awal semua konflik yang terjadi di serial televisi ini. Kamu sudah punya jagoan yang akan duduk di Iron Throne, GanSis?
Spoiler for spoiler alert:
Banyak kritikus tidak puas dengan kalahnya The Night King
Rating Rotten Tomatoes yang rendah untuk episode ini besar kemungkinan karena kalahnya The Night King yang dirasa begitu mudah. Men, kita baru ada di episode tiga dan musuh bebuyutan Westeros yang dianggap paling kuat ini mati begitu saja? KOK BISA?!
Banyak yang berpikir kayak gitu.
Memang sih, adegan Arya menusuk The Night King dengan belati yang terbuat dari Valyrian Steel itu epik banget. Tetapi banyak kritikus berpendapat bahwa mematikan karakter villain sekelas The Night King di episode tiga, di tengah-tengah season, bisa jadi akan membuat episode-episode selanjutnya (masih ada tiga episode lagi) akan terasa "loyo". Dikutip dari Insider, Zach Kram dari The Ringermenyebut bahwa episode ini memang terasa sangat aneh mengingat selama peperangan antara manusia dan pasukan kematian ini sudah dibangun konfliknya sejak awal.
Dalam review berbeda, Alan Sepinwall menulis di Rolling Stone: "Kalau perang melawan pasukan orang mati ini hanya menjadi sebuah pengalihan dari perang akhir yang sesungguhnya, ya paling nggak mereka memberikan halangan yang lebih baik dari apa yang ditampilkan di 'The Long Night'."
Dalam wawancara terpisah sebelum season 8 tayang, Maisie Williams sebenarnya sudah memberikan "warning" soal ini. Bahwa akan banyak yang tidak puas dengan ending 'Game of Thrones'. Walaupun sebenarnya kita belum sampai di titik akhir juga.
Menurut kamu sendiri, gimana? Komen ya!
Rating Rotten Tomatoes yang rendah untuk episode ini besar kemungkinan karena kalahnya The Night King yang dirasa begitu mudah. Men, kita baru ada di episode tiga dan musuh bebuyutan Westeros yang dianggap paling kuat ini mati begitu saja? KOK BISA?!
Banyak yang berpikir kayak gitu.
Memang sih, adegan Arya menusuk The Night King dengan belati yang terbuat dari Valyrian Steel itu epik banget. Tetapi banyak kritikus berpendapat bahwa mematikan karakter villain sekelas The Night King di episode tiga, di tengah-tengah season, bisa jadi akan membuat episode-episode selanjutnya (masih ada tiga episode lagi) akan terasa "loyo". Dikutip dari Insider, Zach Kram dari The Ringermenyebut bahwa episode ini memang terasa sangat aneh mengingat selama peperangan antara manusia dan pasukan kematian ini sudah dibangun konfliknya sejak awal.
Dalam review berbeda, Alan Sepinwall menulis di Rolling Stone: "Kalau perang melawan pasukan orang mati ini hanya menjadi sebuah pengalihan dari perang akhir yang sesungguhnya, ya paling nggak mereka memberikan halangan yang lebih baik dari apa yang ditampilkan di 'The Long Night'."
Dalam wawancara terpisah sebelum season 8 tayang, Maisie Williams sebenarnya sudah memberikan "warning" soal ini. Bahwa akan banyak yang tidak puas dengan ending 'Game of Thrones'. Walaupun sebenarnya kita belum sampai di titik akhir juga.
Menurut kamu sendiri, gimana? Komen ya!
jmontefiore dan anggoenw memberi reputasi
2
1.5K
4
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.6KThread•81.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru