n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Sandiaga Prihatin Ada Upaya Turunkan Baliho Klaim Kemenangan Prabowo

Sandiaga Prihatin Ada Upaya Turunkan Baliho Klaim Kemenangan Prabowo

Jakarta - Cawapres Sandiaga Uno prihatin atas upaya penurunan baliho berukuran besar bergambar dirinya dan Prabowo Subianto di Jalan Raya Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, oleh Satpol PP. Padahal, menurut Sandiaga, baliho itu merupakan bentuk aspirasi masyarakat.

"Ya saya sangat menyayangkan ya penggunaan dari kekuatan yang dimiliki aparat untuk menurunkan sebuah aspirasi dan keinginan masyarakat," ujar Sandiaga di kantor Kelurahan Kayu Manis, Jalan Kayu Manis, Matraman, Jakarta Timur, Selasa (30/4/2019).

Menurut Sandiaga, aparat harus menghormati pemasangan baliho tersebut. Dia meminta suasana yang kondusif pasca-pemilu ini tidak dirusak oleh cara-cara lama.

"Jadi ada keinginan rakyat memasang baliho ya harus dihormati dan jaga perasaan mereka. Karena kalau di situ ingin diturunkan terus di tempat lain banyak yang malah dibiarkan. Ini akan menimbulkan rasa ketidakadilan jangan sampai suasana yang sudah kondusif setelah pemilu ini dirusak oleh cara-cara yang old. Kita perlu pendekatan zaman now. Zaman now kita biarkan masyarakat kan dilindungi undang-undang mereka menyampaikan aspirasi," tuturnya.

Eks Wagub DKI Jakarta itu pun meminta semua pihak sensitif terhadap perasaan masyarakat saat ini. Mengingat, masyarakat di seluruh Indonesia saat ini tengah menunggu hasil real count Pilpres 2019 dari KPU.

"Jadi saya mengimbau untuk kita menjaga atensi harus sensitif dengan perasaan masyarakat. Masyarakat sekarang masih menunggu hasil penghitungan yang resmi dari KPU. Jadi letupan-letupan kegembiraan tersebut pesta demokrasi sudah berlangsung dengan baik ya harus kita lihat dan harus ada kita tegakkan seadil-adilnya para aparat itu. Karena aparat adalah bekerja bukan untuk sebuah kekuasaan atau rezim tapi bekerja untuk rakyat," kata Sandiaga.

Untuk diketahui, KPU baru akan mengumumkan hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei nanti. Sampai saat ini kedua kubu saling mengklaim kemenangan. Kubu Jokowi menyatakan menang dengan memaparkan hasil quick count mayoritas lembaga survei. Sedangkan kubu Prabowo mengklaim menang dengan hitungan real count internal.

Sebelumnya diberitakan, baliho berisi klaim kemenangan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terpasang di Limus Pratama, Cileungsi. Baliho tersebut akan diturunkan oleh Satpol PP dibantu polisi, tapi dihalangi relawan pendukung Prabowo-Sandi. Hingga saat ini baliho tersebut belum diturunkan lantaran mendapatkan perlawanan.
Sumber

=============

Yang ada juga pendukung 01 yang prihatin sama situ No.

Kadang untuk memahami kubu kampret memang harus penuh kesabaran. Gak perlu ada kata kasihan, sebab semakin kita kasihan, semakin kita kejam membiarkan mereka mati dalam halusinasi. Cuma kata sabar yang bisa kita ucapkan. Sabar buat diri kita sendiri, sabar buat mereka.

Kalau kediri kita, sabar itu artinya mau mengerti tingkah polah mereka yang cenderung gila, yang sampai kini mati-matian mencari jalan terakhir untuk memaksakan kehendak mereka.

Kalau ke diri mereka, sabar itu artinya memberi ucapan yang menyejukan seperti :

"Sabar ya, kekalahan itu memang pahit. Anda belum beruntung. Coba lagi lain waktu."

Setinggi apapun pendidikan seseorang. Sekaya apapun harta seseorang, sepintar apapun bahasa inggris seseorang, kalau sudah membiarkan diri sendiri larut dalam halusinasi, membiarkan pendukung membunyikan tong kosong, membiarkan mereka merayakan kegembiraan semu, tidak berani mengakui kekalahan dihadapan pendukung, itu artinya bodoh!

Tahu kan mengapa seorang Menteri yang hanya mengenyam pendidikan SMP bisa jauh lebih pintar dari lulusan Harvard University? Itu karena sang Menteri sadar diri. Sadar diri ini yang semakin langka di kancah perpolitikan Indonesia.

Yang tua semakin bodoh. Yang muda ikut-ikutan bodoh.

Lantas apa yang harus kita perbuat melihat kebodohan massal ini? Ya biarkan saja.

Mereka toh bangga dengan kebodohan. Masa kita gak bisa membiarkan kebanggaan itu?

Bagi pendukung 01, nikmati saja hidup. Perjuangan telah selesai. Dengan dukungan silent majority yang tak ingin Indonesia seperti DKI Jakarta sekarang, akhirnya kita telah mempermalukan mereka yang merasa paling berhak atas surga, paling berhak membawa nama ummat, paling berani menantang dan mengultimatum Allah, dan paling berani menunjukan kebodohan yang hakiki.

Mereka bodoh? Ya biarin aja.
coldblacksnow
Zedcool
Kagemane4869
Kagemane4869 dan 34 lainnya memberi reputasi
35
4.9K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.