Tujuan setiap orang untuk menikah tentu beragam, mulai dari tujuan yang penting hingga alasan tak penting seringkali terlontarkan. Banyak hal yang dirasakan dari pernikahan termasuk hal-hal positif dari pernikahan seperti menyatunya dua keluarga besar, hidup tak sendiri lagi, melanjutkan keturunan, terhindar dari pergaulan bebas dan lain sebagainya. Setiap orang pasti ingin menikah, namun cepat atau lambatnya menikah tentu kembali pada tekad masing-masing apakah mau cepat menikah atau menunda dulu pernikahan.


Dari banyaknya tujuan yang menarik adalah beberapa hal yang dilontarkan seseorang yang belum menikah dan harapannya ketika menikah nanti yaitu mendapat pasangan yang baik dan bisa mengubah perilaku diri setelah menikah. Bisakah harapan seperti itu terwujud? Tentunya hal itu bisa diwujudkan namun tak sedikit orang tak bisa mewujudkan impiannya dan tak bisa mendapat calon pasangan hidup yang diinginkan olehnya.

Setiap orang tentu ingin punya pasangan yang baik, siapa yang tak ingin punya pasangan yang baik? Semua orang pada umumnya pasti ingin begitu. Namun dalam realitanya pasti tak selalu sama dengan ekpektasi yang ada. Berharap punya calon pasangan yang baik tentu boleh-boleh saja, namun hal itu harus bercermin pada diri sendiri, pantaskah diri kita untuk mendapat calon pasangan yang terbaik? Hal ini tentu harus bisa dipertimbangkan oleh diri kita dan memantaskan diri untuk dapatkan yang terbaik.

Ada yang mengatakan bahwa orang baik hanya untuk yang baik, tentu hal itu bisa dikatakan benar adanya. Di sekitar kita tentu akan melihat mereka yang berperilaku baik seringkali berpasangan dengan orang yang baik, jarang sekali orang buruk yang berpasangan dengan orang yang baik. Jika saat diri masih berperilaku buruk maka jangan harap untuk dapat pasangan yang baik, siapa yang ingin punya pasangan yang bersikap buruk? Pastinya setiap orang akan merasa segan dan menghindari calon pasangan yang berperilaku buruk.

Lalu bagaimana dengan alasan menikah untuk mengubah diri? Tentu hal ini harus dipertimbangkan kembali karena seringkali apa yang menjadi ekpektasi tak selalu menjadi kenyataan. Menikah itu tak selalu akan mengubah diri kita, perubahan diri dan termasuk sikap diri hanya akan berubah jika diri kita sendiri mau berubah dan bukan karena sebab menikah. Untuk itulah jangan harap bisa berubah sesudah menikah tanpa ada usaha mengubah diri kita menjadi lebih baik karena menikah tak selalu ada kaitannya dengan perubahan sikap diri.


Jika ingin menikah tentu harus luruskan niat, berharap dapat calon terbaik dan bisa mengubah diri setelah menikah itu sah-sah saja. Namun diri kita harus bercermin pada diri kita sudah pantaskan diri kita untuk dapat calon terbaik? Sudah baguskah perilaku kita? Jika sudah maka yakinkan, namun jika tidak maka pertimbangkan lagi agar nanti tiada penyesalan di kemudian hari. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Sumber : Opini Pribadi, Pengalaman Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images