delia.adelAvatar border
TS
delia.adel
Selingkuh Pemicu Perceraian, Benarkah?
Spoiler for from profil wa:


GIF



Malam minggu terjebak tugas, pada akhirnya jenuh, sejenuh-jenuhnya. Bayangkan saja sedari pagi kejebak sama yang namanya sampah dan banjir. Widih horor bat dah.

Spoiler for galeri:


Kalian tau tidak, saat kejenuhan melanda timbul ide, ketika sesuatu yang menarik tiba-tiba muncul dan lewat begitu saja di depan mataku. Ok wartawan tanpa surat kabar ini menyelidiki dengan kekepoan yang melebihi batas.

Ini terjadi sehabis salat isa. Ada pasangan lesbi lewat di depan mata. Tadinya hanya mau wawancara saja, tetapi ternyata mereka masuk sarang LGBT. Wow! Aye menemukan lokasinya, chuy. Tanpa sengaja. Dan akan kurahasiakan sampai mati. Karena kejebak janji pula, demi berita ok aye janji dah untuk tutup mulut.

Di markas itu ada sekitar tiga puluh orang pasangan lesbi dan homo. Aye kepo kenapa LGBT menjadi pelarian mereka.

Quote:


Ternyata kebanyakan dari mereka mengalami sebuah kondisi menyakitkan yang di sebut sebagai "Perselingkuhan". Trauma akibat perselingkuhan membuat mereka membenci pasangan lawan jenis. Tetapi masih dalam tahapan "bersembunyi" dari lingkungan dan membentuk markas ini, sebagai tempat teraman untuk melepaskan hasrat seksualnya.

Memang akhir-akhir ini, perselingkuhan semakin marak di wilayah timur. Menurut data dari tujuh kelurahan yang sempat aku baca, ada sekitar 45% perselingkuhan dan berakhir perceraian. Sehingga banyak kelahiran orang tua tunggal begitu banyak. Dan Jakarta mulai padat dengan segerombolan anak-anak broken home.

Aye mencoba bertanya kepada seratus dua puluh lima orang, mengapa mereka begitu cepat mengambil tindakan perceraian. Jawaban mereka hanya satu bahasa yaitu "selingkuh" untuk hal ini tidak ada kebijakan maaf lagi.

Kemudian aku juga melihat di sebuah taman ada adegan menarik. Sepasang kekasih sedang bertengkar karena kasus perselingkuhan. Setelah pertengkaran selesai. Aye mencoba wawancara, dengan sedikit perjuangan yang membuat tantangan dalam diri, tentang kekepoan aye untuk bertanya semakin besar. Maju dah! Eng ing eng ... Orang kepo mau beraksi nih!

Quote:


Orang tua yang masih mempertahankan hubungan demi anak, apakah bisa sehat dalam lingkungan keluarga? Ada sekitar lima puluh orang bilang mereka baik-baik saja.

Tetapi saat menjelang remaja dan melihat kenyataan dan kebenaran hubungan orang tua, apa yang terjadi dengan jiwanya si anak? Sekitar dua puluh lima orang anak-anak yang mengalami hal yang sama, menjadi cenderung membenci lawan jenis. Sekitar lima puluh orang acuh tak acuh dengan lawan jenis dan enam puluh tiga orang, menjadi jiwa yang selalu curiga kepada pasangan. Dan tidak sedikit yang terjebak kepada narkoba, hasil perselingkuhan dari sang kekasih dan kebenaran atas kenyataan pahit hubungan orang tuanya.

Apakah orang tua mengetahui perkembangan anak di luar lingkungan? Tidak! Bahkan hingga jiwa anak keseret kepada jurang yang lebih hitam.

Kalian tau tidak, pesta seks bermunculan kemudian di sebuah perumahan, yang mana orang tuanya sudah bercerai dan rumah itu sepi. Ayahnya bersama istri baru begitu pula dengan ibunya yang pergi mencari kesenangan lainnya. Mereka menjadikan rumah itu sebuah markas, karena ibu si anak sering ke luar kota demi sebuah receh dan kesenangan dunia. Untung saja warga sedikit sibuk dan melaporkan aksi para remaja ini ke pihak kepolisian. Mereka terciduk, pada akhirnya orang tuanya baru tersadar bahwa jiwa anaknya tidak baik-baik saja.

Tetapi tidak semua perceraian dan perselingkuhan membuat sisi manusianya manusia rusak loh! Ada sebagian remaja yang bisa menyikapi masalahnya dengan sebuah sujud. Mendekatkan dirinya kepada Allah. Kemudian menjadi manusia yang berguna. Ya karena seorang ibu yang selalu membuat mereka mengerti jalannya kehidupan. Ya, begitulah. Peranan ibu menjadi begitu penting, ketika masa-masa remaja mulai di jelajahi. Karena di masa ini mereka adalah anak-anak yang mencari jati dirinya. Hendak menjadi apa. Dan peranan orang tua, lingkungan dan agama sangat di perlukan.

Quote:


Sebenarnya, salahkah orang tua memilih bercerai?

"Salah!" Sekitar seratus orang menjawab hal yang sama.

Tetapi pernah tidak sih, kalian berpikir di posisi kedua orang tua? Pernahkan membayangkan bahwa pada dasarnya mereka tidak ingin sebuah perceraian. Tetapi karena tidak mampu menyelesaikan masalah rumah tangga, akhirnya mereka bercerai berai.

Sekitar tujuh puluh lima orang menjawab, "lalu untuk apa menikah jika pada akhirnya bercerai? Bukankah tujuan menikah itu adalah penyatuan dua jiwa? Bukankah cinta itu bisa membuat segala ketidak kemungkinan menjadi mungkin?"

Quote:


Seperti halnya napsu, bisakah kalian meredamkannya? Jika bisa mungkin tubuh bisa menjadi seimbang. Tetapi jika tidak apa yang akan terjadi?

GIF

LoveIsEverglow
tata604
swiitdebby
swiitdebby dan 17 lainnya memberi reputasi
18
12.6K
278
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Wedding & Family
Wedding & Family
icon
8.8KThreadā€¢9.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.