powerpunk
TS
powerpunk
"Jualan" SIM dan STNK Lebih Laku Ketimbang Jualan Poligami

Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.
emoticon-Nyepi




Pemilu memang telah usai, namun hiruk pikuk tentang segala hal yang terkait dengannya masih banyak dibahas. Mulai dari "panasnya" klaim kemenangan antar kandidat capres, indikasi kecurangan pemilu, saling tantang buka data dan buka dana lembaga survey, berita petugas KPPS yang meninggal dunia akibat kelelahan, hingga isu people poweryang akan digerakkan oleh salah satu kandidat capres yang merasa dicurangi dalam pemilu kali ini.

Informasi - informasi tersebut hilir mudik memenuhi ruang diskusi di berbagai pemberitaan, khususnya media televisi tanah air. Meski ujung - ujungnya diskusi tersebut justru berakhir deadlock karena kengototan kedua belah pihak yang sama - sama merasa paling benar. Padahal jika mau, sebenarnya masih ada isu - isu lain terkait pemilu yang juga bisa diangkat. Misalnya terkait dengan elektabilitas partai politik yang beberapa hasilnya diluar dugaan publik.


Misalnya, Partai Perindo yang selama ini jor - joran melakukan kampanye melalui media televisi, khususnya yang berada dibawah naungan MNC Group (milik Harry Tanoe yang juga merupakan Ketua Umum Partai Perindo) namun ternyata berdasarkan hasil quick count partai ini tak lolos ambang batas parlemen karena perolehan suaranya dibawah syarat perolehan minimum 4%. Padahal selain getol melakukan kampanye melalui media (bahkan Mars partainya sangat membekas di otak kita), partai ini juga aktif menunjukkan bentuk "baktinya" kepada masyarakat. Misalnya melalui program pendampingan mitra UMKM dengan memberikan gerobak bagi PKL, melakukan fogging didaerah - daerah rawan demam berdarah dan banyak program nyata lainnya.

Namun sekali lagi, program - program tersebut tak cukup untuk membuat masyarakat memilih partai ini saat pemilu kemarin. Selain Perindo, masih ada beberapa partai lain yang cukup menarik perhatian publik. Misalnya, partai Hanura yang harus mental dari gedung DPR karena perolehan suaranya juga dibawah ambang batas. PPP yang Ketua Umumnya tersangkut perkara korupsi juga hampir bernasib sama, meski masih beruntung karena perolehan suaranya masih diatas angka 4%. Kemudian perolehan suara Nasdem yang cukup tinggi dikisaran 9% jika dibanding dengan Partai Demokrat yang pernah menjadi partai penguasa, dengan perolehan sekitar 7%.


Dua partai lain yang juga cukup menarik perhatian dan bisa dikulik yaitu PKS dan PSI. PKS yang menurut banyak prediksi bakal menjadi partai gurem, tanpa disangka - sangka justru moncer dengan perolehan suara sekitar 8% dan bertengger di posisi 4 dibawah Golkar. Banyak pihak berspekulasi keberhasilan PKS menjadi partai papan atas ini dikarenakan janji kampanye yang cukup fenomenal, yakni penerapan Surat Ijin Mengemudi (SIM) seumur hidup serta pembebasan biaya pajak kendaraan roda dua dengan cc rendah. Dua janji ini dirasa oleh banyak pihak lebih "mengena" ke wong cilik ketimbang jargon PSI yang menyatakan diri sebagai partai anti-poligami.


Jika ditelaah lebih dalam, kedua partai ini justru mengangkat isu yang tidak nyambung dengan branding partai itu sendiri. PKS yang selama ini lekat dengan kesan partai Islam, justru mengangkat isu yang tak ada kaitan secara langsung dengan Islam. Dan hasilnya, PKS cukup berhasil menarik perhatian publik hingga mampu membalikkan prediksi yang selama ini berkembang. Sebaliknya, isu anti poligami yang diangkat PSI justru kontraproduktif dengan kesan PSI sebagai partai anak muda. Hasilnya pun juga bisa dilihat, partai ini tak mampu lolos ke parlemen. Alih - alih mengangkat isu anti poligami, anak muda akan lebih suka jika isu yang diangkat berhubungan secara langsung dengan mereka, misalnya membuat program paket data murah dan semacamnya.


Meski kita juga harus pahami, bahwa pertimbangan sesorang memilih partai bukan hanya didasarkan para satu faktor saja. Maaih banyak faktor - faktor lain yang menjadi pertimbangan. Namun setidaknya, janji program yang secara langsung menyentuh masyarakat akan lebih menjadi pertimbangan (meskipun belum tentu akan ditunaikan) ketimbang program yang hanya sekedar jargon saja.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Om Google
Referensi : Ini, Ini, dan Ini


Spoiler for Jangan di scan:




sudutdermagadavecchiodudelz
dudelz dan 22 lainnya memberi reputasi
19
23.7K
331
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.