• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Siapa Pandawa Siapa Kurawa? Ternyata Jokowi dan Prabowo sama saja!!

ReikoukiAvatar border
TS
Reikouki
Siapa Pandawa Siapa Kurawa? Ternyata Jokowi dan Prabowo sama saja!!


Sebelumnya saya telah menulis konten penyebab kekalahan Prabowo di trit https://www.kaskus.co.id/thread/5cbe...ke-tahun-2014.Banyak cendol saya terima dan tidak sedikit BATA saya terima, namun karena tujuan saya bukan untuk itu maka saya tidak mempermasalahkan. Di sini saya juga bukan pendukung salah satu Capres, walaupun di konten sebelumnya jika dibaca sepintas maka saya seperti pendukung  gila JOKOWI. TS cuma ingin kita semua terbuka mata untuk tidak terlalu fanatik terhadap seseorang dalam dunia POLITIK.

Maka di Artikel ini saya akan membuat tulisan yang Objective tentang kedua CAPRES. Politik itu berbicara kekuasaan dan KEPENTINGAN, jadi tidak ada kawan dan lawan yang abadi. Untuk mencapai kekuasaan bisa saja sang politikus mengorbankan salah satu bagian hidupnya (Misal HARTA dan CINTA), maka jangan aneh jika anda menemui Politisi yang tidak ada track record korupsi, bersih tapi kelakuannya begitu MENYEBALKAN, karena yang dia incar adalah TAHTA, bukan HARTA, jadi Politikus yang tidak KORUPSI itu bukan berarti yang terbaik. Hitler berdasarkan catatan sejarahnya adalah Pria yang begitu mencintai keluarganya, namun siapa menyangka kekejamannya begitu mendunia?

Apakah TS mengajak semua orang untuk GOLPUT?

Jawabannya TIDAK, karena TS juga memilih salah satu CAPRES, tentu TS memilih CAPRES yang menguntungkan bagi TS, kelancaran usaha TS dan kalau dua itu terpenuhi baru TS memilih yang terbaik diantara yang terburuk bagi bangsa dan negara. Seperti kata Sujiwo Tedjo, salah satu frasa yang sudah kehilangan artinya itu adalah "demi bangsa dan negara", memang ada beberapa orang yang idealis dan berjuang demi bangsa dan negara, namun dalam dunia politik jangan berharap seperti di film-film yang berakhir dengan kemenangan jagoan, sangat banyak orang baik dan idealis yang berakhir dengan TRAGIS jika masuk kedalam dunia politik. Contohnya? ingat kembali tahun 2017!!

Apakah Jokowi berbeda dengan Prabowo?

Maaf jika saya harus bilang TIDAK!! Jokowi menang hanya karena lebih baik dalam menjalankan EKSEKUSI pada saat kampanye, mulai sampai sini silakan bagi yang ingin bata TS, TS terima dengan senang hati. Pada dasarnya Jokowi dan Prabowo sama-sama orang yang ingin berkuasa dan mengejar TAHTA, dengan cara-cara yang secara esensi adalah SAMA. Apa saja kesamaan keduanya saat berkampanye?

1. Menyerang Pribadi

Jangan salah lho, bukan cuma Prabowo dan pendukungnya yang menyerang Pribadi saat kampanye, tapi JOKOWI dan pendukungnya juga. Ingat saat Jokowi tampil di TV dengan keluarganya dan cucunya bersama JAN ETHES, caranya memang halus menampilkan keluarga yang bahagia dan itu memang kelebihan JOKOWI, tapi esensinya sama saja yaitu menyerang pribadi!! Maka tidak aneh ketika di media sosial komentar yang bermunculan adalah "Kalau Prabowo mana bisa, keluarganya aja berantakan", "Prabowo silakan datang bersama KUDAnya", "Prabowo mana berani, anaknya kan melambai". Mulai terbuka?

Sedangkan Prabowo menyerang Pribadi melalui para pendukungnya, seperti Jokowi planga-plongo, Jaenudin Ngaciro, Bahasa Inggrisnya payah, antek cina, antek asing dan lain-lain. Sedangkan Prabowo sendiri dihadapan Jokowi tidak berani berkata secara Frontal, terbukti ketika Prabowo malah menyalahkan pemimpin sebelum Jokowi, Apresiasi apa yang sudah dilakukan JOKOWI dan saat debat malah Jokowi yang menyerang pribadi Prabowo soal "TANAH NEGARA".
Taktik dan eksekusi mana yang lebih baik? Dari hasil pilpres 2019 sudah ketauan kan taktik dan eksekusi siapa yang lebih berhasil? namun intinya sama saja yaitu berusaha menyerang Pribadi lawan.

2. SARA

Jangan salah juga, ternyata taktik SARA juga dilakukan oleh JOKOWI lho. Bedanya kalau Prabowo terlalu blak-blakan dengan menggandeng FPI, mengadakan Ijtima Ulama, dan lain-lain. Contoh yang paling menarik adalah saat detik terakhir dimana Prabowo menggunakan Ustad Abdul Somad sebagai taktik menarik suara muslim, dan dibalas oleh JOKOWI dengan mengexpose habis-habisan pertemuannya dengan Raja Salman dan berita Prabowo diskusi dengan UAS akhirnya tenggelam apalagi diiringi Isu kecurangan di Malaysia. Itu salah satu contoh, berikut beberapa contoh kampanye SARA yang juga dilakukan oleh JOKOWI dan tim kampanyenya.

Quote:



Quote:


Namun untuk masalah SARA dalam politik sebenarnya bukanlah hal yang tabu, karena sifat merasa diri dan kaumnya yang terbaik adalah hal yang ada pada diri setiap orang walaupun berbeda kadarnya, selain itu STATUS Indonesia sebagai NEGARA Muslim terbesar yang mana jika ingin berkuasa harus menarik hati kaum MUSLIM. Bahkan Amerika yang negara demokrasi terbaik sedunia saja masih sering menggunakan isu SARA saat kampanye. Jadi jangan berharap tidak ada masalah SARA dalam hal politik, jangan merasa paling benar ketika ada yang membawa isu SARA dalam politik.

Kesimpulan : untuk masalah SARA ini lagi-lagi kubu Prabowo menampilkannya secara VULGAR, beda dengan kubu Jokowi yang melakukan dengan halus. Mana yang lebih efektif? hasil pilpres telah menjawabnya.

3. Prestasi dan Kegagalan

Hal ini akan saya buat artikel khusus, saat ini kita bahas intinya saja. Untuk hal ini lebih adil jika kita membandingkan sesuai Profesinya, Jokowi memang pengalaman di bidang pemerintahan, tapi Prabowo punya kelebihan di bidang militer dan sebagai ketua partai, king maker yang telah berhasil menaikan beberapa tokoh ke kanca Nasional yaitu : Ridwan Kamil dan Ahok, walau akhirnya kedua orang tersebut pindah kubu.

Jokowi memang berhasil dalam membangun infrastruktur, namun dalam hal ekonomi juga banyak kegagalan yang dilakukan Jokowi, seperti pertumbuhan ekonomi yang tidak mencapai target, Dollar yang melemeh (ini faktor ekonomi global juga), lalu IHSG yang stagnan dan banyak saham Infrastruktur yang mandeg zaman Jokowi. Sebaliknya Prabowo biarpun pernah gagal dan dipecat dalam militer, kita tidak bisa menghilangkan kehebatannya saat jadi TNI, bahkan saat di Yordania beliau dipilih untuk melatih tentara Yordania.

4. HOAX

Kata hoax menjadi melegenda setelah kasus RATNA SARUMPAET (TS sertakan sumber untuk masalah ini), memang blunder kubu Prabowo karena melakukan konferensi pers yang disaksikan seluruh Indonesia dan berakhir memalukan bagi kubu Prabowo. Namun kita juga tidak bisa menampik kalau hoax dilakukan kubu JOKOWI juga. Berikut beberapa HOAX yang dilontarkan kubu Jokowi :

a. Panwaslu Malaysia yang dituduh kader Gerindra dengan mengambil foto wanita mirip beliau yang aslinya bernama Idawati. (Sumber TS cantumkan dibawah).

b. Didit Subianto dituduh LGBT, tidak semua yang melambai itu LGBT contoh : Nazzar KDI, Ruben Onsu sampai anda bisa membuktikan kalau orang tersebut ikut aksi LGBT, berhubungan dan menikah dengan sesama jenis. Jika masih sebatas gosip dan anda sudah memberitakannya maka hal tersebut sama dengan hoax.

c. Prabowo ingin mendirikan Khilafah. Kebenaran yang setengah-setengah itu bukan kebenaran. Prabowo memang didukung HTI yang menginginkan Khilafah, tapi beliau hanya sebatas memanfaatkan HTI untuk mendapatkan suara, seperti beliao menandatangani fakta integritas buruh padahal buruh dia sendiri belum digaji. Karena seperti kita tahu Ibu Prabowo adalah seorang Nasrani dan adiknya pengusaha pro Amerika.

Lagi-lagi dalam hal menjalankan taktiknya, kubu Prabowo terlalu vulgar dan tanpa perhitungan matang. Namun dimata saya kedua kubu sama-sama menjalankan taktik HOAX juga. Sampai sini TS yakin, sudah banyak yang ingin BATA saya.

Kesimpulan : Siapa Pandawa, Siapa Kurawa?

Setiap kubu boleh menganggap kubunya adalah Pandawa dan lawannya adalah Kurawa. Namun jangan lupa, Pandawa pun banyak melakukan kelicikan saat perang BHARATAYUDHA, misalnya saat Gatot Kaca menyerang di malam hari, yang mana hal tersebut dilarang dalam aturan perang, lalu melakukan tipu-daya kepada Dorna kalau Aswatama anaknya meninggal dan menikam beliau saat sedang bersedih. Sebaliknya, Kurawa juga pernah melakukan cara ksatria seperti saat Bisma merelakan diri mati di tangan Srikandi karena demi menebus dosa masa lalunya, Adipati Karna yang tidak membunuh adik-adiknya PANDAWA padahal beliau sangat mampu mengalahkan adik-adiknya tersebut dan Duryudana yang memilih Bima sebagai lawan terakhirnya padahal beliau diizinkan memilih salah satu dari ke-5 Pandawa (beliau tidak memilih yang terlemah) dan banyak hal lainnya yang menegaskan DUNIA tidak se-HITAM dan se-PUTIH yang anda fikir.

Setiap orang boleh menuduh lawannya sebagai Sengkuni, namun jangan lupa kalau Krishna sekalipun banyak melakukan hal-hal licik dan tipu muslihat yang akhirnya Karma membalas dengan kematian. DUNIA tidak se-HITAM dan se-PUTIH yang anda fikir.

Baik kubu Jokowi dan Prabowo, ada koruptor di dalamnya, ada jendral pelanggar HAM di dalamnya, ada juga kaum-kaum RASIS yang menghinggapi kedua kubu. Tanpa kita ingkari ada juga orang-orang yang memang baik, namun tidak terexpose karena hingar-bingar politik ini.

Pada akhirnya TIDAK ADA KAWAN atau LAWAN yang ABADI, yang ada hanyalah KEPENTINGAN.
Yang terpenting rakyat jangan terpecah belah dan harus tetap bersatu mengkritik yang salah dan apresiasi yang benar dari dua kubu tersebut!!


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Baratayuda
https://nasional.tempo.co/read/11331...atna-sarumpaet
https://nasional.kompas.com/read/201...diaga?page=all


















Kalwadi
gawahtimuq
tien212700
tien212700 dan 137 lainnya memberi reputasi
106
26.3K
387
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.