AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Malu Dituduh Korupsi, Mantan Presiden Peru Tembak Kepala Sendiri


Nama lengkapnya Alan Gabriel Ludwig García Pérez (Alan Garcia), kelahiran Lima, Peru, 23 Mei 1949, dan wafat di Peru, 17 April 2019, dalam usia 69 tahun. Ref

Mantan Presiden Peru, periode 2006-2011 dan 1985-1990 itu meninggal dunia pada Rabu 17 April 2019, dan dimakamkan pada hari Jumat 19 April 2019.

Bertepatan dengan hari pemilihan Presiden di Indonesia, Rabu 17 April 2019, Alan Garcia dilaporkan menembak kepalanya sendiri, sesaat sebelum polisi menahannya, dengan tuduhan melakukan korupsi berupa penyuapan.

Alan didakwa menerima uang suap atas proyek konstruksi Odebrecht, yaitu jaringan kereta Metro kota Lima, yang memenangkan Brasil sebagai kontraktornya, semasa ia menjabat sebagai Presiden.

Akibat tembakan tersebut, sebuah peluru bersarang di otaknya, sehingga ia dilarikan ke Rumah Sakit di Ibukota Lima, untuk menjalani operasi pembedahan. Namun nyawanya tak dapat diselamatkan. ref

Ribuan warga mengantarkan janazah Garcia ke pemakaman

Sebelum bunuh diri, Alan Garcia sempat menulis sebuah surat, yang pada intinya ia malu dituduh melakukan korupsi, dan tidak menerima tuduhan tersebut.

Isi surat itu dibacakan langsung oleh salah seorang putri Garcia yang bernama Luciana pada saat pemakaman ayahnya.

Alan Garcian dan putrinya Luciana Victoria

"Saya tidak akan dipermalukan. Saya sudah melihat yang lain dibawa dengan borgol, hidup sengsara, tapi Alan Garcia tidak akan menderita dari ketidakadilan ini."

Begitulah bunyi isi surat tersebut. Cukup ringkas, padat, dan jelas maksudnya. Bahwa ia lebih memilih mati ketimbang hidup dipenjara, dan harkat serta martabat dirinya dan keluarganya diinjak-injak oleh lawan politiknya.

Kemudian Garcia mempertegas lagi dengan kalimat:

"Dalam berbagai rumor dan kebencian yang beredar, yang dipercaya banyak orang, saya telah melihat bagaimana prosedur ini digunakan untuk mempermalukan orang dan bukan untuk mencari kebenaran."

Artinya, Garcia melihat tuduhan korupsi merupakan cara yang paling ampuh untuk mengalahkan lawan politik.

Sebelum itu, Garcia sudah berulang kali membantah tuduhan tersebut. Namun kejaksaan Peru mengklaim telah mempunyai bukti yang cukup kuat tentang keterlibatan Garcia dalam kasus penyuapan tersebut, sehingga pada hari Rabu itu, polisi datang untuk menahannya. Ref
***
Terlepas dari benar tidaknya tuduhan korupsi yang diarahkan kepada Garcia, yang jelas ia lebih mengakui bahwa kematian lebih mulia daripada hidup menanggung aib dan malu.

Padahal, andai ia mau bertahan hidup, tuh ia bisa lari ke negara lain jauh hari sebelum ditangkap. Atau setidaknya melakukan perlawanan terhadap polisi yang akan menangkapnya.

Namun ia tidak melakukan semua itu, karena hal itu justru dinilainya akan membuat semua orang yakin dan menuduhnya benar telah melakukan korupsi.

Maka sebagai pembuktian pasif, ia lebih memilih beristirahat di alam kubur, ketimbang tidur dalam penjara.

Dengan cara ini, maka orang kemungkinan akan menilainya. “Andai benar dia melakukan korupsi, untuk apa dia bunuh diri? Mengapa tidak hidup berfoya-foya dan bersenang-senang untuk menikmati hasil korupsi itu?”

Meski cara ini (bunuh diri) bukan solusi apalagi untuk dijadikan contoh bagi para koruptor. Setidaknya ini menjadi perlajaran bagi kita, bahwa hidup menangung malu itu lebih berat ketimbang menanggung beban kemiskinan.

Lalu, bagaimana jika para koruptor itu sudah tak punya malu? Silakan GanSis cari sendiri jawabannya. {*}
Diubah oleh Aboeyy 22-04-2019 04:32
sebelahblog
anasabila
nona212
nona212 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.8K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
78.9KThread10.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.