[ HT# 477 ]

Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia akan melaksanakan pemilu dengan sukses dan sah di ikuti oleh rakyat Indonesia yang sudah wajib mengikutinya. Posisi 'Indonesia memilih' nantinya tersedia 20.000 kursi legislatif nasional dan lokal di seluruh negara yang terdiri dari sekitar 18.000 pulau. Dan menurut New York Times, pemilu Indonesia adalah pemilihan presiden terbesar di dunia yang di lakukan pemilihan secara langsung.

Dengan lebih duaratus juta penduduk berusia antara 17-35 tahun mereka siap untuk mencoblos! Bagaimana dengan man-temans gan en sista apakah sudah siap mencoblos sesuai dengan pilihan keyakinanmu?

Berbicara proses tata cara dan berlangsungnya pemilu ternyata ada sedikit perbedaan Indonesia dan luar negeri. Lain lubuk-lain ilalang ternyata berlaku juga, tapi seperti apa?



Negara 1



Di Amerika pemilihan umum saat pemungutan suara biasanya di lakukan di hari Selasa. Namun berbeda dengan Canada mereka di hari Senin, Inggris memilih di hari Kamis, sedangkan Australia dan Selandia Baru biasanya mereka lakukan di hari Sabtu.

Alasan Amerika melakukan pemungutan suara di hari Selasa awalnya karena pada abad-19 untuk menuju pasar 'besar' para petani dahulu harus menempuh perjalanan yang sangat jauh dan hari pasar jatuh di hari Rabu, dengan alasan kepraktisan sekali jalan, tidak terlambat dan tetap bisa mencoblos mereka menyarankan di lakukan di hari Selasa saja.

Negara 2



India menjadi salah satu negara yang berpenduduk terbesar dunia. Tentu pemerintah akan kesulitan melakukan pemungutan suara, kalau di Indonesia proses pencoblosan sehari selesai tapi di India bisa berlangsung berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Dengan penduduk kurang lebih sekitar delapan ratus juta jiwa pada tahun 2014 memereka harus memilih 543 anggota parlemen dimana proses pencoblosan di lakukan selama sembilan hari dalam kurun lima minggu.

Negara 3



Mungkin hanya di Swedia dan Perancis warga negaranya yang terdaftar secara otomatis, syaratnya juga tidak terlalu rumit cukup minimal berusia delapan belas tahun maka setiap warganya berhak untuk mencoblos sesuai dengan pilihannya. Pemerintah Swedia sebelumnya memang tidak sembarangan begitu saja membolehkan warganya ikut mencoblos sebelum warganya memenuhi persyaratan pajak yang telah di tentukan oleh negara.

Negara 4



Mungkin tidak banyak yang mengetahui kalau negara tetangga kita Australia memberlakukan denda berupa uang AU $ 20 atau sekitar $ 15 bahkan terkadang dendanya lebih tinggi hingga AU $ 180 atau hukuman kurungan jika kedapatan warganya yang telah memenuhi syarat tidak mencoblos di hari H nya.

Negara 5



Umumnya seorang dewasa berusia 17 tahun dan ber ktp untuk bisa ikut serta pencoblosan, tapi di Brasil usia 16 tahun sudah di wajibkan untuk mencoblos dan jika tidak akan di kenakan denda. Pemerintah Brasil juga memperbolehkan warganegaranya untuk bisa mencoblos di Austria, Nikaragua, dan Argentina, sedangkan para pemilih pemula bisa memberikan suaranya di Indonesia dan Sudan melalui kantor duta besarnya masing-maisng.

Negara 6



Sekarang memang zamannya serba online, tapi di negara Estonia proses pemilihan atau pencoblosan sudah mereka lakukan sejak tahun 2005! Meskipun cara pencoblosan secara manual tetap ada tapi cara online ini terbilang sebuah kemajuan besar yang pernah terjadi, bahkan lebih dari 30 persen warga disana memilih secara online. Dengan bermodal kartu ID dan PIN yang dapat di scan maka setiap warganegara datanya sudah tersimpan dan terenkripsi sangat aman di server pusat pemerintah.

Negara 7



Sejak kesetaraan gender di Chili pada tahun 1930 para wanita disana memiliki hak untuk ikut mencoblos, namun uniknya pria dan wanita harus berada di tps (tempat pemungutan suara) yang terpisah. Meskipun kini pemerintah tidak lagi mewajibkan cara ini namun kenyataanya di masyarakat tps-tps masih melakukan cara lama karena dianggap lebih tertib dan tenang.








Copyright © 2016 - 2019 iskrim™
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS

Sumur: mentalfloss | Sotoshop : iskrim