Jakarta, CNBC Indonesia - Teka-teki perihal sosok yang dikirim calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) untuk menemui capres nomor urut 02 Prabowo Subianto terjawab sudah.

Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno Hashim Djojohadikusumo mengemukakan sosok tersebut dalam keterangan pers di Media Center BPN, Jakarta, Sabtu (20/4/2019).

"Pak Luhut Pandjaitan akan bertemu Pak Prabowo," ujar Hashim seperti dilansir dari CNN Indonesia.


Sosok yang Dikirim Jokowi Temui Prabowo: Luhut PandjaitanFoto: Direktur Media dan Komunikasi BPN Prabowo-Sandiaga, Hashim Djojohadikusumo saat mengunjungi PT Trans Digital Media, Kamis (20/12/2018) (CNBC Indonesia/Muhammad Iqbal)


Menurut dia, pertemuan antara Luhut dan Prabowo rencananya akan dilakukan di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (21/4/2019). Namun, Hashim mengaku tidak mengetahui materi pertemuan itu.

Ditemui di Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (20/4/2019), Jokowi mengaku sudah mengirimkan utusan untuk menemui Prabowo.

"Ya sudah (mengirimkan utusan), tanyakan langsung ke Pak Prabowo," kata mantan Wali Kota Solo itu.

Baca: Jawab Kekhawatiran Pengusaha, Jokowi Sebut tak akan ada Chaos


Sebelumnya, saat mengumpulkan seluruh ketua umum dan sekretaris jenderal partai anggota Koalisi Indonesia Kerja di Resto Plataran, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2019), Jokowi menegaskan persahabatan dengan Prabowo tidak akan putus.

"Sehingga tadi siang saya sudah mengutus seseorang untuk bertemu dengan beliau. Agar kita bisa berkomunikasi, dan kalau bisa bertemu sehingga rakyat melihat bahwa pemilu kemarin sudah selesai dengan lancar, aman, damai dan tidak ada sesuatu apapun," katanya.

Ketika dikonfirmasi pada hari yang sama, Prabowo menyatakan tidak ada utusan Jokowi yang diterimanya. Meski demikian, dia menegaskan ingin memiliki hubungan yang terbaik dengan Jokowi.

"Enggak ada (utusan Jokowi). Tapi kita ingin hubungan yang terbaik antara saya dan beliau dan semuanya," ujar Prabowo.






Note TS : 01 sdh kepayahan ,semua langkah kecurangan dihadang rakyat dimana mana. Satu2nya langkah adalah berkompromi dgn presiden baru. Isi kompromi kurang lebih begini :

1. 01 bersedia mengakui kekalahan dan sekaligus mengakui kemenangan 02

2. Atas pengakuan 01 thdp kemenangan 02, supaya 02 tdk mengorek semua kejahatan pihak 01

3. 02 diminta tdk mengambil langkah hukum dan politis atas kejahatan 01 selama memerintah