Bogor, KPonline – Dalam debat ke-5 dan digadang-gadang sebagai debat pamungkas dari kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, ada banyak hal yang dapat kita petik sebagai hikmah, dan juga sekaligus parameter dalam menentukan pilihan pada 17 April 2019 yang akan datang. Dari banyak hal yang dipaparkan oleh kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden, ada satu hal yang cukup menarik bagi seluruh pemirsa yang sudah menyaksikan acara debat yang dilaksanakan di salah satu hotel ternama di Jakarta, pada Sabtu 13 April 2019 yang lalu.

Salah satu hal yang cukup menarik dan menyita perhatian banyak orang adalah ketika Joko Widodo menyinggung masalah “e-sport online game”. Mobile Legend salah satu aplikasi game online, yang dijadikan contoh oleh Joko Widodo. Sepintas tidak ada yang salah dengan pertanyaan sekaligus pernyataan Joko Widodo kepada pasangan Prabowo-Sandi, mengenai e-sport dan game online yang saat ini sedang marak dan “booming” di kalangan kaum muda. Saya tulis “kalangan muda”, karena game online macam Mobile Legend tidak hanya dimainkan oleh para kaum ABG saja. Anak-anak, hingga bapak-bapak yang masih berjiwa muda pun sangat gandrung dengan jenis olah raga dunia maya ini.



Pertanyaan yang timbul dari nalar dan akal yang sehat adalah, apakah ada dampak negatif dari game online yang jenisnya sudah ribuan didunia maya? Ada! Dan salah satu dampak negatif dari terlalu sering memainkan game online ialah kematian, karena terlalu kelelahan dalam bermain game online. Seperti kabar yang dilansir oleh liputan6.com pada 16 Desember 2017 dengan tajuk : “Candu Gim Online lebih berbahaya dari narkoba”. Ada seorang pemuda di Korea Selatan yang meninggal, akibat kelelahan bermain game online selama 3 hari berturut-turut.

Secara umum, ada 4 besar dampak negatif dari game online, berdasarkan penelitian para ahli, antara lain yaitu : generasi muda lebih rentan kecanduan akan game online, membuat hiper-aktif 2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang lainnya, memutuskan hubungan sosial anak-anak dengan dunia luar, membahayakan perkembangan fisik, mental dan psikologis anak. Dan masih ada banyak lagi dampak negatif dari game online, yang patut kita waspadai dan perlu kita kritisi lebih dalam lagi. Dan ada 2 hal yang kerap terjadi, ketika para kaum muda terlalu sering mengakses game online, yaitu tindak kekerasan dan pornografi. Sungguh miris bukan?

Di zaman digital yang terus berpacu dengan waktu dan bergerak cepat, kehidupan ekonomi yang terencana dengan baik serta situasi dan kondisi politik yang kondusif, sudah seharusnya dikedepankan dan didahulukan.

“Lapak onlen-onlen”, game online dan media-media sosial berbasis jaringan internet memang melesat cepat, seiring perkembangan zaman dan teknologi informasi saat ini. Akan tetapi, apakah hal-hal yang saya sebutkan diatas perlu pada saat ini? Memang perlu. Akan tetapi hal-hal tersebut akan terasa tidak perlu, jika perut kita lapar, biaya kesehatan dan pendidikan mencekik leher. Karena penting untuk kita sadari bersama, bahwa negeri kita ini, yang katanya Loh Jinawi Tata Tentrem Kerta Rajarja ini, sangat jauh dari kekuatan ketahanan pangan yang baik. Bisa kita bayangkan, 10-20 tahun kedepan jika kita biarkan situasi dan kondisi ini terus berjalan. Dan kita, hanya bisa berdiam diri. Apa yang akan terjadi dan apa yang akan dirasakan oleh generasi penerus bangsa ini. Apa yang akan terjadi dengan anak cucu dan keturunan kita nanti, jika kita membiarkan hal tersebut terjadi berlarut-larut?

Nggak lucu kan, ketika harta, tahta, wanita dan quota data kita berlimpah, dan dengan mudah kita mampu mengakses internet dan asyik bermain Mobile Legend, akan tapi perut kita berbunyi seraya bernyanyi seriosa dan keroncong? Dan sudah pasti nggak lucu, ketika kita bermain Mobile Legend, dan “ambeyen” karena terlalu lama duduk..ketika berobat ke rumah sakit, biayanya 10x lipat dari harga ponsel yang kita gunakan.

Gunakan nalar dan akal sehat kita mulai dari saat ini. “Onlen-onlen” itu memang perlu. Toh, dalan perkembangan zaman teknologi informasi saat ini, kita tak akan mungkin mampu bisa membendung kekuatan, arus dan gelombang teknologi informasi. Menyaring dan membentengi diri dan keluarga adalah salah satu pertahanan terbaik saat ini. Lingkungan sekitar kita pun harus tetap terus mendapatkan perhatian, karena anak-anak kita, bersosialisasi secara langsung dengan lingkungan sekitar. Kepedulian adalah salah satu kata kuncinya. Bagaimana kita peduli terhadap sesama manusia, peduli terhadap lingkungan sekitar, dan juga peduli terhadap keutuhan dan kebangkita kaum muda didalam membangun bangsa dan negara.

Bagaimana dengan mobil Esemka? Ahh, saya rasa eksistensi mobil Esemka akan kalah pamor dengan Mobile Legend. Kalaupun pada nantinya mobil Esemka jadi dibuat dan mendapatkan label Mobil Nasional, saya yakin, kaum muda di Indonesia akan lebih memilih Mobile Legend. Lah wong, hingga hari ini saja, mobil Esemka masih misterius keberadaannya. Ghaib dan tak terlihat, meskipun hanya sekedar bumper depan dan kaca spionnya pun tak nampak. Padahal sungguh sangat disayangkan, jika mobil Esemka tidak jadi diproduksi di negeri ini. Antrian pemesanan saya dengar sudah ratusan ribu unit, bahkan ada korporasi yang sudah memesan sejak kampanye Pilpres 2014 yang lalu.

Sedikit anjuran dan saran dari saya, buat sampeyan-sampeyan yang hobby dan menggilai e-sport macam Mobile Legend. Jangan terlalu keseringan bermain game online, macam Mobile Legend itu loh. Sampeyan-sampeyan memangnya nggak takut sakit ambeyen opo? Sekali-sekali mending ikut saya gitu loh, main golf, berkuda, memanah, berenang dan Winning Eleven. *ehh 😁


https://www.koranperdjoeangan.com/ir...pan-kaum-muda/


Terharu lihat mobil esemka jd mobil legenda... makasih pakde jokowi