AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Asmara Sejenis, Kecemburuannya Bisa Lakukan Pembunuhan Sadis
Source


Kasus pembunuhan sadis Budi Hartanto, guru Seni dan Tari di Kediri, yang mayatnya dimutilasi dan dibuang dalam koper terkuak sudah. Pelakunya adalah dua orang pria ‘gemulai’ yang merupakan teman dekat satu komunitas dengan korban.

Sejak awal, polisi sudah menduga motif pembunuhan adalah ‘asmara sejenis’ antara korban dan para pelaku, mengingat korban berdasarkan keterangan para saksi juga adalah pemuda ‘kemayu’ yang banyak punya pacar dan suka gonta ganti pasangan.

Dari pengakuan kedua tersangka, akhirnya terungkap motif dari pembunuhan sadis tersebut adalah ‘rasa cemburu’. Sedangkan kedua tersangka adalah ‘mantan’ pasangan korban. Ref



Budi memang berwajah ganteng, berkulit putih, dan berusia masih muda (28 tahun). Karena itu, jika hanya memandang dari segi lahirnya, Ane sangat yakin banyak cewek yang ‘meleleh’ jika melihat fisiknya. emoticon-Big GrinApalagi secara ekonomi, ia boleh dikatakan cukup mapan, karena banyaknya profesi dan bisnis yang dilakoninya.

Ibarat ‘seorang gadis’, Budi adalah gadis rebutan dan idaman banyak pria. Karena itu, wajar jika ia banyak punya ‘pacar’ dan suka gonta ganti pasangan. Dan ini tentu saja akan menimbulkan ‘rasa cemburu’ dan sakit hati dari mantan atau kekasihnya.
***
Lalu, seberapa besar rasa cemburu seorang ‘pecinta sejenis’ hingga tega melakukan pembunuhan sekejam dan seganas itu?

Menurut Psikolog dari RS Siloam Palembang, Rennya Permataria, rasa cemburu seorang pecinta sejenis bisa lebih besar dari orang normal, tergantung dari kemampuan masing-masing individu dalam mengontrol emosinya. Namun kemungkinan mereka melakukan pembunuhan dengan motif cemburu sangat besar. Sebab, mengingat komunitas mereka yang kecil (sedikit), maka mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan pasangannya. Karena itu, ia sangat cemburu dan marah jika pasangannya berkhianat, sehingga ia bisa melampiaskannya dengan melakukan pembunuhan yang sadis.

"Dalam pikiran pasangan sesama jenis, lebih baik siapapun tidak memiliki pasangannya, daripada hanya dia yang kehilangan." Ref

Menurut Psikolog dari Lembaga Psikologi Terapan Bina Kasih Palembang, Asiawatie Sulastri, seorang LGBT punya kecenderungan memiliki sifat ‘cemburu yang berlebihan’.

Hal itu disebabkan ia sangat takut kehilangan, sehingga ia merasa hidup sendiri, tertekan, takut rahasianya terbongkar, dan divonis sebagai ‘manusia yang menyalahi hukum alam’.

Namun dengan punya pasangan, ia merasa punya kawan untuk menanggung semua risiko itu. Ref
***
Rasa cemburu yang berlebihan itu bukan hanya berlaku pada sesama jenis laki-laki dengan laki-laki, tapi juga pada perempuan dengan perempuan. Kasus Wayan Mirna yang diracun Sianida oleh temannya yang bernama Jessica Kumala Wongso yang begitu viral tahun lalu adalah contohnya.

Pembunuhan ini disinyalir berbagai pihak dilatari oleh ‘asmara sejenis’ antara pelaku dan korban, meski Jessika membantah keras akan hal itu. Ref.
***
Dengan demikian, pelaku ‘asmara sejenis’ ini sangat besar kemungkinannya melakukan pembunuhan yang sadis, melebihi orang normal, sebagai bentuk pelampiasan kemarahan dan kecemburuannya terhadap pasangannya. (*)
Diubah oleh Aboeyy 08-09-2019 16:38
0
2K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.