Merdeka.com.

Apa sih ukuran standar, sehingga seseorang dapat disebut kaya? Punya puluhan mobil mewah, rumah megah, uang berlimpah, harta bejibun, istri-istri yang rupawan, dan anak-anak yang berduyun-duyun?

Kalo menurut Ane nih:

Lalu, siapa sih orang paling kaya yang memenuhi kriteria di atas? Jeff Bezos, si Bos Amazon? Mark pendiri Facebook? Bill Gates pemilik Microsoft? Atau si pemilik perusahaan Djarum?

Ah rasanya ga ada deh di antara mereka. Sebab Ane tak pernah dapat voucher belanja gratis dari Amazon, beriklan gratis di FB, dapat lisensi gratis untuk install Windows dan Microsoft Office, atau gratis sebatang rokok dari Djarum.

Emang sih, kalo dilihat dari segi banyaknya jumlah harta, Jeff Bezos adalah orang yang paling kaya, sehingga majalah Forbes menobatkannya sebagai orang terkaya sedunia tahun 2019 ini, dengan estimasi kekayaan sebesar Rp.1.800 triliun.

Namun kata BBC News nih, kekayaan Bos Amazon itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan kekayaan yang dimiliki oleh Mansa Musa, pemimpin dari Afrika Barat yang berkuasa di abad ke 14 lalu. Sangking kayanya pria ini, Profesor University of California, Rudolph Butch mengatakan, kekayaan Mansa Musa sudah tak terbilang jumlahnya. Sedangkan para peneliti lain tahun 2012, mencoba menghitung jumlah kekayaannya mencapai Rp. 5.700 triliun.

Lalu, siapa sih sebenarnya Mansa Musa itu, dan apa pekerjaannya, sehingga bisa memiliki harta semelimpah itu?

Mansa Musa dilahirkan tahun 1280, keturunan para bangsawan alias penguasa di Afrika Barat. Musa punya saudara yang bernama Mansa Abu-Bakr yang merupakan penguasa Afrika. Tahun 1312, saudara Musa ini melakukan ekspedisi ke laut Atlantis bersama ribuan anak buahnya, dengan membawa 2000 kapal. Namun saudaranya tersebut dinyatakan hilang dan tak pernah kembali lagi setelah ekspedisi itu. Entah bagaimana nasibnya, tidak ada lagi ceritanya, sehingga Mansa Musa menggantikan kedudukan saudaranya itu sebagai penguasa Afrika Barat. Ia wafat pada tahun 1337 dalam usia 57 tahun. Sedangkan anaknya ternyata tidak mampu meneruskan tampuk kerajaan, sehingga kekuasaannya perlahan mulai terpecah belah.

Terus, darimana harta sebanyak itu diperolehnya? Ternyata saat itu Afrika adalah lahan tambang emas terbesar, dan sumber garam terbaik, yang saat itu harganya sangat mahal. Dengan mengelola kedua sumber daya alam ini, Mansa Musa dapat menguasai kekayaan separuh dunia, dan mendapatkan pajak dari setiap transaksi perdagangan yang terjadi di wilayah kekuasaannya.

Lantas, di mana letak kedermawanan/kepemurahan Mansa Musa?

Rombongan Mansa Musa dengan ribuan unta menuju Mekkah.


Diceritakan, pada suatu waktu, Mansa Musa berangkat haji ke Makkah, Saudi Arabia. Untuk menemani perjalanannya dari Afrika ke Makkah, ia membawa serta seluruh pegawai, pelayan dan pekerja di kerajaannya yang berjumlah 72 ribu orang, terdiri dari 60 ribu pegawai/pelayan, dan 12 ribu budak. Mereka menempuh perjalanan darat melalui gurun Sahara dan Mesir.


Catalan Atlas yang merupakan peta hasil dari perjalanan Mansa Musa selama beribadah haji (BBC News).


Dalam perjalanan itu, Mansa Musa juga membawa harta-hartanya seperti batangan emas dan kain sutra terbaik dari Persia. Ribuan unta digunakan untuk membawa harta tersebut. Dan sepanjang perjalanan, Mansa Musa membagi-bagikan emas-emas dan sutra itu hingga ia sampai di Mesir.

Barangkali dari jumlah harta yang dibawa dan dibagikannya, dan biaya perjalanan 72 ribu pelayan itulah para peneliti dapat memperkirakan jumlah kekayaan Mansa Musa

Dengan jumlah kekayaan sebesar itu, maka para peneliti sepakat menetapkan sebagai Mansa Musa sebagai orang terkaya sedunia, sepanjang masa.
***
Duh andai saja di negeri ini ada pemimpin atau seseorang yang kaya dan sepemurah itu. (*)
Wiki
BBC
Merdeka.com