TS
weshley07
Fans Netral Pilih Manchester City atau Liverpool yang Juara?
Akhir pekan ini, pertarungan antara Liverpool dan Manchester City dalam memperebutkan singgasana Liga Inggris 2018/2019 kembali digelar. Menarik juga mengetahui bagaimana reaksi fans di luar kedua tim tersebut. Siapa yang lebih diinginkan juara?
Duel Manchester City vs Liverpool musim ini (Kredit: Premier League)
Liverpool telah melakoni 31 pertandingan dan memiliki 76 poin. Catatan lain, mereka baru menelan sekali kekalahan dan itu terjadi di laga away, di markas Manchester City ketika kalah 1-2.
Man City baru menjalani 30 laga dan tertinggal 2 poin di bawah Liverpool. Ada keuntungan jumlah pertandingan bagi kubu City walau mereka masih terlibat dalam 3 kompetisi musim ini, Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions. Liverpool kini hanya bermai di Liga Inggris dan Liga Champions.
Akhir pekan ini, Manchester City akan bermain lebih dahulu ketika menyambangi markas Fulham pada Sabtu (30/3) pukul 19.30 WIB. Liverpool berlaga keesokan harinya, Minggu (31/3) menjamu Tottenham Hotspur pukul 22.30 WIB.
Tak usah ditanyakan harapan dan impian suporter Manchester City dan Liverpool tentang posisi mereka di akhir musim. Mari kita lihat siapa yang dipilih fans selain kedua klub yang berjuang untuk juara itu. Benarkah mereka bersuara netral atau punya kepentingan tersendiri?
Tio Nugroho (Manchester United): Saya pilih Manchester City supaya gelar juara tetap berada di Kota Manchester.
Ibnu Jamil (Manchester United): Manchester City aja, biar tetangga senang. Kan keluarga paling dekat itu adalah tetangga. Kalau kita butuh apa-apa, pasti tetangga duluan yang dimintain tolong. City, tolong jagain rekor trofi EPL Man United ya.
Manchester City juara Liga Inggris 2017/18 (Kredit: Independent)
Gita Suwondo (Arsenal): Manchester City. Dengan menyisakan 8 match sementara Liverpool hanya 7 match, dengan kemungkinan jumlah ganjaran match sama-sama 1 yang berarti City akan dapat tambahan 22 poin sementara Liverpool hanya 19 poin tambahan.
Stewart Henry (Arsenal): Saya pilih Liverpool. Kalau Leicester bisa juara, kenapa The Reds gak bisa? DNA Juara ada, skuat bagus, pelatih hebat, yang mereka butuhkan adalah kemenangan saat melawan Man City nanti. Itu krusial. I’m sorry Citizen, money can’t buy everything.
Yavet Ola Masan (Arsenal): Liverpool. Saya bosan melihat Man City dengan kekuatan uang Arab-nya terus-menerus berjaya.
Liverpool FC musim 1989/90 (Kredit: The Sun)
Haris Pardede (Arsenal): Liverpool. Kasihan fansnya, udah keburu bekarat nungguin ga juara-juara.
Didan Fitrasakti (Chelsea): Manchester City. Kekuatan skuat mereka lebih baik, inti dan cadangan, serta tidak punya beban untuk menjadi juara sebesar Liverpool yang malah jadi memberatkan.
Abdul Haris (Chelsea): Manchester City juara. Karena secara kedalaman skuat dan konsistensi mereka lebih bagus. Liverpool terlalu bergantung trio Firmansah, dan cenderung gugup di pekan-pekan penentuan.
Maruf El Rumi (Chelsea): Manchester City. Mereka terlihat lebih konsisten di akhir balapan gelar.
Firzie A. Idris (Newcastle United): Liverpool. Karena menurut gw udah terlalu lama untuk klub sebesar Liverpool ga menjadi juara Inggris lagi. Lagi pula, mereka deserved something setelah menunjukkan diri mampu berduel sengit melawan Man City di liga dalam beberapa tahun terakhir.
Dian Savitri (Blackburn Rovers): Saya pilih Liverpool. Suatu saat, mereka akan menjuarai Premier League. Hanya, musim ini Liverpool memang "rada malas" mencetak gol. Tidak serajin musim lalu, terutama Mohamed Salah.
Dengan Premier League menyisakan 7 laga (8 di pihak Manchester City), Liverpool harus menang terus hingga pekan ke-38 untuk memastikan posisi teratas.
Plus, berharap City terpeleset satu atau dua kali. Well, tidak ada tim yang bisa menang terus. Pengecualian untuk Liverpool tentunya.
Benhard Sitorus (Tottenham Hotspur): Liverpool. Mereka ga kalah lagi setelah ketemu ManCity (Januari). Punya winning mentality di match vs Crystal Palace dan Fulham... meski di laga-laga itu ga main bagus, tapi musim ini lebih punya mental pemenang.. tapi maaf, ga di UCL yah.. he he he.
Duel Manchester City vs Liverpool musim ini (Kredit: Premier League)
Liverpool telah melakoni 31 pertandingan dan memiliki 76 poin. Catatan lain, mereka baru menelan sekali kekalahan dan itu terjadi di laga away, di markas Manchester City ketika kalah 1-2.
Man City baru menjalani 30 laga dan tertinggal 2 poin di bawah Liverpool. Ada keuntungan jumlah pertandingan bagi kubu City walau mereka masih terlibat dalam 3 kompetisi musim ini, Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions. Liverpool kini hanya bermai di Liga Inggris dan Liga Champions.
Akhir pekan ini, Manchester City akan bermain lebih dahulu ketika menyambangi markas Fulham pada Sabtu (30/3) pukul 19.30 WIB. Liverpool berlaga keesokan harinya, Minggu (31/3) menjamu Tottenham Hotspur pukul 22.30 WIB.
Tak usah ditanyakan harapan dan impian suporter Manchester City dan Liverpool tentang posisi mereka di akhir musim. Mari kita lihat siapa yang dipilih fans selain kedua klub yang berjuang untuk juara itu. Benarkah mereka bersuara netral atau punya kepentingan tersendiri?
Tio Nugroho (Manchester United): Saya pilih Manchester City supaya gelar juara tetap berada di Kota Manchester.
Ibnu Jamil (Manchester United): Manchester City aja, biar tetangga senang. Kan keluarga paling dekat itu adalah tetangga. Kalau kita butuh apa-apa, pasti tetangga duluan yang dimintain tolong. City, tolong jagain rekor trofi EPL Man United ya.
Manchester City juara Liga Inggris 2017/18 (Kredit: Independent)
Gita Suwondo (Arsenal): Manchester City. Dengan menyisakan 8 match sementara Liverpool hanya 7 match, dengan kemungkinan jumlah ganjaran match sama-sama 1 yang berarti City akan dapat tambahan 22 poin sementara Liverpool hanya 19 poin tambahan.
Stewart Henry (Arsenal): Saya pilih Liverpool. Kalau Leicester bisa juara, kenapa The Reds gak bisa? DNA Juara ada, skuat bagus, pelatih hebat, yang mereka butuhkan adalah kemenangan saat melawan Man City nanti. Itu krusial. I’m sorry Citizen, money can’t buy everything.
Yavet Ola Masan (Arsenal): Liverpool. Saya bosan melihat Man City dengan kekuatan uang Arab-nya terus-menerus berjaya.
Liverpool FC musim 1989/90 (Kredit: The Sun)
Haris Pardede (Arsenal): Liverpool. Kasihan fansnya, udah keburu bekarat nungguin ga juara-juara.
Didan Fitrasakti (Chelsea): Manchester City. Kekuatan skuat mereka lebih baik, inti dan cadangan, serta tidak punya beban untuk menjadi juara sebesar Liverpool yang malah jadi memberatkan.
Abdul Haris (Chelsea): Manchester City juara. Karena secara kedalaman skuat dan konsistensi mereka lebih bagus. Liverpool terlalu bergantung trio Firmansah, dan cenderung gugup di pekan-pekan penentuan.
Maruf El Rumi (Chelsea): Manchester City. Mereka terlihat lebih konsisten di akhir balapan gelar.
Firzie A. Idris (Newcastle United): Liverpool. Karena menurut gw udah terlalu lama untuk klub sebesar Liverpool ga menjadi juara Inggris lagi. Lagi pula, mereka deserved something setelah menunjukkan diri mampu berduel sengit melawan Man City di liga dalam beberapa tahun terakhir.
Dian Savitri (Blackburn Rovers): Saya pilih Liverpool. Suatu saat, mereka akan menjuarai Premier League. Hanya, musim ini Liverpool memang "rada malas" mencetak gol. Tidak serajin musim lalu, terutama Mohamed Salah.
Dengan Premier League menyisakan 7 laga (8 di pihak Manchester City), Liverpool harus menang terus hingga pekan ke-38 untuk memastikan posisi teratas.
Plus, berharap City terpeleset satu atau dua kali. Well, tidak ada tim yang bisa menang terus. Pengecualian untuk Liverpool tentunya.
Benhard Sitorus (Tottenham Hotspur): Liverpool. Mereka ga kalah lagi setelah ketemu ManCity (Januari). Punya winning mentality di match vs Crystal Palace dan Fulham... meski di laga-laga itu ga main bagus, tapi musim ini lebih punya mental pemenang.. tapi maaf, ga di UCL yah.. he he he.
khaleelvpersie memberi reputasi
7
10.9K
188
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
22.9KThread•11KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru