bear89800Avatar border
TS
bear89800
Revolusi Industri 4.0, Akankah Indonesia tergilas?

Revolusi Industri 4.0, istilah ini jarang terdengar. Belakangan istilah ini mulai di gunakan oleh pejabat menteri dan presiden. Istilah ini terdengar asing dan membuat ane tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai istilah ini.Setelah baca beberapa artikel akhirnya ane punya gambaran dan ingin share di mari, siapa tau setelah baca ini ada teman-teman yang bisa dapat gambaran revousi 4.0.

Sebetulnya istilah Revolusi Industri 4.0 sudah ada sejak tahun 2011. Istilah ini muncul di Pameran Industri di kota Hannover, Jerman.

Singkatnya, ini adalah revolusi industri generasi ke 4. Tentu saja istilah tersebut masih membutuhkan pengertian yang lebih mendalam supaya orang tidak salah kaprah mengartikan dari kalimat ini.


Revolusi industri bisa di artikan perubahan drastis cara manusia memproduksi barang. Awalnya semua pabrik dijalankan menggunakan tenaga manusia. Dampaknya, produksi barang berjalan dengan lambat, produksi rendah, membutuhkan biaya yang mahal dan tidak efisien. Barang-barang hasil produksi jumlahnya sedikit sehingga terjadi kelangkaan.

Kemudian muncullah mesin Uap di Inggris. Penemuan mesin ini menjadi inisiator Revolusi industri dan di kenal revolusi Industri generasi pertama. Selanjutnya muncul generasi kedua dan ketiga. Setiap generasi Revolusi industri ini menggunakan generasi sebelumnya sebagai dasar.

Saat ini kita berada di Revolusi Industri 3.0, dimana lini produksi di upgrade ke komputer dan robot. Ini artinya Revolusi Industri 4.0 akan menggunakan robot dan komputer sebagai dasar.

Lalu perubahan apa saja yang akan muncul di revolusi Industri 4.0? Pastinya tidak akan jauh-jauh dari perkembangan teknologi yang ada saat ini.


Ada sekurang-kurangnya 4 bagian yang membuat revolusi industri generasi ke 4 semakin revolusioner.

Pertama adalah Internet, sebagian besar perangkat komputer sudah terhubung ke internet. Komputer juga semakin canggih dan semakin kecil ukurannya. Smartphone yang ente gunakan untuk membaca artikel ini juga masuk ke dalam kategori komputer yang ukurannya hanya setelapak tangan.

Berkat ada internet, owner pabrik bisa mengetahui kondisi pabriknya kapan saja dan dimana saja tanpa harus datang langsung ke lokasi pabrik.

Kedua adalah muculnya sensor-sensor baru yang bisa di gunakan untuk mengumpulkan data. Berkat sensor ini, data mengenai pabrik bisa di monitor kapan saja dan bisa di kumpulkan dalam sekejap. Pemilik pabrik bisa melacak keberadaan karyawan dan bisa memonitor kondisi mesin tanpa harus turun langsung ke lokasi.

Ketiga adalah Cloud Computing, pengumpulan data dan perhitungan yang rumit membutuhkan super komputer.

Analisa data yang besar akan sangat rumit dan lambat tanpa bantuan super komputer. Berkat internet, data yang masuk dari pabrik bisa di kirim ke super komputer melalui internet sehingga penghitungan yang rumit dan analisa data di lakukan di tempat lain. Jadi, super komputer bisa di pasang diluar pabrik dan digunakan bersamaan.

Misalnya, seseorang memiliki 5 pabrik. Maka data dari ke- 5 pabrik tersebut di kirim melalui internet ke 1 unit super komputer, sehingga tidak butuh 5 super komputer untuk mengumpulkan data tersebut.

Keempat adalah computer learning atau lebih di kenal dengan sebutan AI. Pada dasarnya, AI adalah mesin yang memiliki kemampuan untuk belajar sehingga kesalahan yang sama tidak akan terulang 2 kali. AI memiliki kemampuan untuk melakukan koreksi terhadap kesalahan yang dilakukannya, jadi mirip seperti manusia yang bisa mempelajari cara baru untuk melakukan suatu hal. Saat ini kemampuan AI masih sangat terbatas dan tidak secanggih yang di filem2. Walaupun demikian, keberadaan AI sendiri masih menjadi perdebatan, sebagian pihak menganggap AI bisa menjadi ancaman namun sebagian juga menganggap AI adalah hal yang di perlukan untuk menyambut masa depan.

Melihat perkembangan dunia yang sangat cepat tentu membuat kita khawatir. Akankah indonesia dapat bangku VIP di bus bernama revolusi industri ini? Atau tergilas bagaikan kerikil?

Kekhawatiran ini bukannya tanpa dasar. Seperti kita lihat, sebagian besar produk yang memiliki nilai pasar di Indonesia adalah impor. Elektronik di Impor dari China, Korea dan Jepang, Otomotif dari Jepang, Pesawat dari Amrik dan Rusia, Peralatan berat militer juga dari Luar.

Mudah-mudahan Indonesia segera bangkit.

Referensi : disini

13
11.8K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.