bear89800Avatar border
TS
bear89800
PUBG banyak Mudaratnya?

Kecanduan game bukanlah hal yang baru bahkan WHO menyebut bahwa kecanduan game adalah salah satu gangguan mental.



Gangguan mental? Kayaknya istilah ini berlebihan untuk di sematkan pada pecinta game, awalnya ane mikir gitu gan. Sampai suatu ketika ane mampir ke warnet dan disana beberapa anak sekolah yang main game bersama, mungkin istilahnya mabar? Selama ane online, yg terdengar adalah nama2 hewan yang terucap dari mulut mereka. Tak jarang keyboard dan mouse di banting2 ketika kalah main game. Disini ane mulai sadar bahwa ada yang salah dengan mereka.



Oke lanjut...




popularitas game seakan tak terbendung sejalan dengan menjamurnya smartphone. Apalagi setelah internet semakin stabil, tentu saja semakin banyak orang yang bermain game secara online.



Tak mau ketinggalan kereta, developer game mulai bermunculan untuk menawarkan game yang mereka buat sedemikian rupa untuk memberikan kepuasan bermain kepada gamer. Bahkan ada turnamen game, hal yang tak terbayang di tahun 90an.




Banyak pihak yang berpendapat bahwa game memberikan dampak positif, bisa menstimulus pola pikir kreatif dan  menghilangkan kebosanan.



Tapi tidak sedikit juga yang berpendapat bahwa keberadaan game justru memberikan dampak negatif seperti kurang tidur, nilai akademik buruk, kurang bersosialisasi dan tidak percaya diri. Adegan di game juga merusak moral anak karena banyak adegan pembunuhan dan kekerasan di dalam game, kondisi ini semakin di perparah karena kurangnya regulasi usia minimal pemain sehingga bocah2 juga bisa ikut bermain dan melakukan adegan2 kekerasan yang seharusnya di jauhkan dari pikiran mereka.



Belakangan ada yang menggagas agar MUI mengeluarkan fatwa haram bermain game PUBG. Hal ini menyusul tragedi penembakan di Selandia baru, di sebut mirip adegan ala PUBG.





Pro dan kontra pendapat mengenai game sudah banyak terjadi.


Gerakan mengharamkan game ini memperlihatkan bahwa masyarakat indonesia memiliki empati untuk sesama, ini adalah hal yang bagus menurut ane.


Walaupun demikian, mengharamkan game ini bukanlah jurus yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada.


Hal seperti ini harus di lihat dari akarnya, supaya kita bisa menemukan solusi yang tepat.


Populernya game ini menandakan bahwa kita memiliki terlalu banyak waktu luang dan tak punya kesibukan yang bermanfaat.
Lagipula, dampak negatif atau positif tergantung bagaimana kita menyikapinya. Bukan game yang merusak manusia, tapi manusia sendirilah yang merusak dirinya menggunakan game.

Jadi kembali ke pribadi masing-masing.

sumbernya









tata604
tata604 memberi reputasi
13
12.4K
191
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Games
GamesKASKUS Official
38.9KThread15.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.