londo.046Avatar border
TS
londo.046
Kafir!


Belakangan polemik soal "kafir" setelah Munas alim ulama dan Konferensi Besar PBNU 2019 melarang penyebutan "kafir" untuk non muslim. Saya pengen ngakak sebenarnya mendengar segala celotehan orang-orang di luar sana. Apalagi bagi yang "pembenci" NU, keputusan ini seolah menjadi momentum yang tepat untuk menyerang dan mendiskreditkan organisasi kemasyarakatan terbesar di Indonesia.

Ada yang teriak, "NU menantang Qur'an" ada yang bilang, "NU ingin mengganti isi Qur'an" dan seterusnya, dengan nada emosional penuh kebencian, tanpa mau berfikir lebih dalam. Ya inilah orang yang layak disebut, "koar-koar dulu, nyungsep kemudian." Kayak bang ipul gitu lah, koar-koar saat memimpin klasmen EPL, tapi nyungsep setelah kena tikung mbokde Siti hehehe.. Salam damai untuk fans bang ipul.



Tujuan pelarangan penyebutan "kafir" kepada non muslim itu kan semata-mata untuk mewujudkan ukuwah wathoniyah, persaudaraan sesama bangsa dan ukuwah bhasariyah, persaudaraan antar sesama manusia. Jadi pelarangan penyebutan kafir itu hanya untuk hubungan sosial antar manusia, bukan untuk merubah istilah dalam kitab suci Al Qur'an. Bukan untuk mengganti kata kafir menjadi non muslim di dalam kitab suci.

Lagi pula, siapa sih yang punya hak untuk melabeli seseorang itu kafir? Apakah manusia, layak memberi label seperti itu pada manusia lain? Kalau tidak terbukti orang yang dituduh kafir itu beneran kafir gimana? Ada kan ayat Qur'an nya. Sebutan "kafir" itu sangat tidak nyaman untuk didengar oleh siapapun dalam konsep kehidupan berbangsa dan bernegara.



Kalau anda bilang sebutan itu nyaman, bagaimana kalau saya sebut anda yang punya kreditan sebagai "maslih alduyun?" Itu bahasa Arab yang artinya kurang lebih tukang hutang. Kredit, sama dengan utang kan? Atau saya sebut anda "la mal" alias tidak punya uang, saat anda bokek. "Hey maslih alduyun, apa kabar?" Nyaman tidak anda mendapat sapaan seperti itu? Sama kan dengan sebutan kafir di atas.

Bedanya, kalau kafir masih abu-abu, karena hanya Tuhan yang punya wewenang menentukan, kalau utang di BA* karena kredit bebek, jelas ada catatannya. Hehehe. Jadi siapa yang beradab sekarang? Siapa yang lebih menghargai manusia? Siapa yang memanusiakan manusia? Siapa yang ingin bersatu? Pelarangan penggunaan kata "kafir" ya itu tujuannya. Untuk tidak menyakiti saudara kita sebangsa, setanah air dan sesama manusia.

Spoiler for Kafir:


Gaes, yuk terus jaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Ketika ada sebuah keputusan, jangan langsung menghujat. Ditelaah dulu, dipikir dulu, posisikan kita sebagai orang yang ada di posisi lemah, bukan kuat. Dari situ kepekaan kita terhadap manusia lain akan tumbuh. Salam Damai.



Merdeka!

Sumber Referensi : sini
Sumber Gambar : sini sini sini
Sumber Video : sini
liang.apeteng
feathink
feathink dan liang.apeteng memberi reputasi
11
9.2K
180
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.