kamilaawlAvatar border
TS
kamilaawl 
Banyak Hal Yang Membuat AirAsia Tarik Tiket dari Traveloka


Sejak 4 Maret lalu AirAsia menarik penjualan tiketnya secara resmi dari Traveloka. Meski sebelumnya AirAsia sempat curiga adanya permaianan kartel, namun tak kunjung melapor ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).


FOKUS PADA PRODUK DAN LAYANAN

Seolah tak ingin memusingkan hal ini, Direktur Niaga AirAsia Indonesia Rifai Taberi menyatakan bahwa saat ini AirAsia ingin fokus kepada produk dan perbaikan layanan konsumen. “Untuk sekarang kita ingin fokus dengan produk dan layanan kita. Bagaimanapun kalau produk  kita bagus, kita akan dicari. Kita akan fokus bagaimana memberikan layanan kepada penumpang, memperbaiki layanan dan make sure penumpang bisa beli tiket kita,” tegas Rifai saat ditemui Kumparan.

Faktanya, sejak hilang dari Traveloka pada 14 Februari 2019 pihak Traveloka mengungkapkan adanya pemeliharaan sistem AirAsia. Beberapa hari kemudian, tiket AirAsia muncul kembali di Traveloka, namun, tak berlangsung lama. Pada tanggal  2 Maret 2019, tiket AirAsia kembali hilang dari Traveloka tanpa alasan yang jelas. AirAsia pun menarik seluruh penjualan tiketnya di Traveloka secara resmi pada tanggal 4 Maret.


CURIGA KARTEL

Skift, sebuah media travel global di Newyork menduga adanya tekanan dari maskapai besar Indonesia seperti Garuda Group dan  Lion Group yang menyebabkan tiket AirAsia menghilang dari Traveloka. Tak hanya di Traveloka, tiket AirAsia pun hilang di beberapa OTA seperti Tiket.com, Tokopedia, Blibli, dan Pegipegi. Bahkan penjualan tiketnya juga hilang dari travel agent offline seperti Panorama Grup, Golden Rama Tours and Travel, dan WITA Tour. Menurut laporan Skift terdapat 15 online dan offline travel agent lokal yang kini tak lagi menjual tiket AirAsia.

Sayangnya pernyataan tersebut dibantah oleh ketua Indonesia National Air Carrier Association (INACA), Ari Askhara. Menurutnya, penghilangan tiket AirAsia tersebut merupakan kebiijakan dari masing-masing OTA. Buktinya, masih terdapat beberapa OTA yang menjual tiket AirAsia.

Anggota komisioner KPPU, Guntur Saragih, menduga adanya upaya menghalang-halangi distribusi tiket AirAsia. Namun AirAsia tak kunjung melapor ke KPPU. Oleh karena itu KPPU berinisiatif untuk memanggil pihak AirAsia, Traveloka dan Tiket.com utuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sampai saat ini, kasus AirAsia masih dalam tahap penelitian. Jika ada indikasi persaingan tidak sehat seperti menghalang-halangi distribusi tiket, maka akan masuk ke penyelidikan.


KEMUDAHAN MASYARAKAT

Sejak hilang dari OTA, banyak masyarakat kebingungan mencari  tiket AirAsia. Menjawab kebingungan tersebut pihak AirAsia  gencar promosikan laman resmi AirAsia dan mobile apps AirAsia. “Katanya susah cari tiket AirAsia? Mending langsung ke AirAsia.com,” tulis AirAsia di twitter.

Tapi sebagai konsumen OTA lebih membantu dari segi kemudahan, membandingkan harga dan promo. Semoga AirAsia kembali tersedia kembali di OTA.

Apakah AirAsia korban kartel ataukah memang strategi bisnis?

Referensi DetikCNBCCNNIDNtimesYoutube
Diubah oleh kamilaawl 26-03-2019 11:33
9
11K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.