asepbensin
TS
asepbensin
PARA PENCELOTEH KOSONG
Narasi konyol tentang kekuatan perang Indonesia mengemuka di ruang publik. Tanpa data. Argumentasi butut dari para 'badut'.

Belum lama ini kekuatan pertahanan Indonesia diremehkan. Bukan dari bangsa asing.

Namun dari anak kandung bangsa. Katanya kalau Indonesia berperang hanya bertahan tak kurang dari 4 jam.

Beberapa bulan lalu narasi sejenis yang ngawur juga membuncah. Indonesia tidak kuat berperang lebih dari 3 hari. Para penceloteh kosong.

Uniknya: yang berpendapat itu adalah purnawirawan 'kelas berat'. Pensiunan Jenderal. Pernah memimpin berbagai jabatan elit dan strategis di TNI. Mari "menguluti" argumentasi mereka. Para penceloteh kosong.

Pertama; para pensiunan Jenderal itu kan pernah memimpin pasukan. Lho kalau mereka meremehkan kekuatan pertahanan Indonesia, berarti mereka mengecilkan kemampuan diri mereka sendiri bukan? Mereka menganggap dirinya lemah.

Kedua; para pensiunan Jenderal penceloteh kosong itu adalah orang-orang yang seharusnya siap tempur ketika masih aktif.

Lho, kalau narasi mengerdilkan kekuatan pertahanan Indonesia keluar dari mulut mereka, berarti mereka penakut bukan? Tak percaya diri dengan kekuatan sendiri yang pernah mereka pimpin.

Ketiga; jika narasi para penceloteh kosong itu menganggap pertahanan Indonesia lemah, kenapa dulu mereka tidak suarakan sewaktu aktif? Lantas kenapa mereka tak memperkuatnya?

Jangan-jangan, mereka pengkhianat pertahanan Indonesia. Orang-orang pecundang. Senang Indonesia diserbu bangsa asing.

Keempat; tak 'nyambung' argumentasi para penceloteh kosong itu soal lemahnya kekuatan pertahanan mereka. Sejak kapan? Apakah disetarakan sejak masa Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Atau tendensi politik sebab hanya ingin menyerang pemerintahan Presiden Jokowi yang kebetulan saat ini Menteri Pertahanan (Menhan) didapuk oleh Ryamizard Ryacudu?

Beginilah, asal diketahui saja, hasil penelitian situs Global Firepower tahun 2018 mengumumkan bahwa kekuatan pertahanan militer Indonesia adalah di peringkat ke 15 dunia.

Bahkan hanya Indonesia dan Vietnam sebagai wakil Asean yang bertengger di 20 besar. Vietnam itu urutan ke 20. Sejak 2016, peringkat kekuatan militer Indonesia tidak pernah lepas dari 15 besar dunia.

Ingin mengkaji lebih dalam lagi? Riset analisis yang dilakukan Lowy Institute tahun 2018, berdasarkan indeks kemampuan militer dan jaringan pertahanan Indonesia pada tahun 2030 diprediksi nomor 4 terkuat di Asia Pasifik.

Sekarang saja berdasarkan perhitungan The Asia Power Indeks 2018, kedua kekuatan tadi mampu membuat Indonesia masuk 10 besar negara yang diperhitungan di Asia Pasifik.

Senajata pertahanan (alutsista) juga terus di modernisasi. Perangkat teknologi makin canggih. Bahkan banyak produksi alutsista domestik yang dikagumi negara-negara dunia, misalnya saja beberapa di antaranya tank boat Antasena atau panser Anoa.

Fakta lainnya, prajurit TNI Indonesia amat piawai. Prajurit-prajurit Indonesia berkualitas. Banyak menorehkan prestasi juara di berbagai kompetisi antarsesama angkatan bersenjata dunia.

Di situ menandakan bahwa prajurit TNI kita tak lemah. Kalau lemah, bagaimana mungkin bisa juara dunia?

Membanggakannya: Indonesia juga sebagai negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Dan telah beberapa kali terpilih. Salah satu persyaratannya: memiliki daya tahan pertahanan bangsa yang kuat dan militer yang cakap.

Masih banyak data argumentasi bisa dipaparkan buat "menguliti" tudingan para penceloteh kosong soal pertahanan Indonesia. Lagi pula; mengapa sih narasinya harus soal perang? Jangan-jangan, mereka ingin Indonesia berperang. Waallahu'alam.**
Diubah oleh asepbensin 22-03-2019 14:15
0
321
1
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.