djoeragancendol
TS
djoeragancendol
Rindu Untuk Rin #SaatnyaMoveOn
Quote:


Quote:



Rindu Untuk Rin
emoticon-Ngaciremoticon-Ngacir emoticon-Ngacir


Rin...! Aku memanggilnya dan menjajari langkahnya. Kamu udah ngerjain PR English? Rin menoleh sekilas, Udah. Jawab Rin singkat tanpa sedikitpun memperdulikan aku. Aku pun menghentikan langkahku, menatap kepergiannya menuju kantin sekolah.

Aku dan Rin satu kelas tahun ini. Sebelumnya di kelas 1, kami berbeda kelas. Namun sekolah kami membuat kelas pengelompokan berdasarkan kemampuan dan prestasi siswa saat kelas 2. Aku dan Rin kelas 2A, yang notabene adalah kelas unggulan. Aku sendiri nggak nyangka bisa masuk kelas unggulan. Memang sih, aku peringkat 9 dari 32 siswa saat terima raport kemarin. Mungkin karena itu aku bisa masuk kelas unggulan ini.

Perkenalanku dengan Rin adalah karena kami dapat kelompok belajar yang sama. Sebelumnya, kami meskipun 1 kelas namun jarang bertegur sapa. Jujut saja aku termasuk minder saat dekat dengan makhluk bernama cewek emoticon-Embarrassment Bukan karena ane tampang pas pasan lho. Gini2 aku termasuk 3 besar cowo terganteng di kelas 2A emoticon-Cool

Sejak masuk kelompok belajar, aku mulai kenal dekat dan tertarik sama Rin. Rin cewek yang manis, periang, cerdas dan tentu saja cantik. Meski mungil tapi justru itu daya tariknya buatku. Apalagi dengan rambut panjang tergerainya. Bikin aku selalu mencuri pandang ke arahnya. Namun apa daya, aku terlalu takut untuk bilang suka sama dia.

Dan entah mengapa, Rin sepertinya juga nggak suka sama aku. Seringkali dia cuek sama keberadaanku. Entahlah. Aku sepertinya hanya pelengkap dalam kisah hidupnya. Seolah jika pun aku tak ada, tak akan berpengaruh dalam hidupnya.

Adalah Kasan, teman satu kelompokku yang lebih dekat dengan Rin. Kasan pintar dalam pelajaran matematika. Selain itu, dia pun supel dan ramah sehingga gampang bergaul dengan teman teman yang lain, siapa pun itu. Jauh berbeda dengan aku yang cenderung pindiam dan minder.

Anak anak... untuk tugas kelompok yang ibu berikan, harus dikumpulkan lusa ya. Jangan sampai terlambat. Bu Esti, guru English sekaligus wali kelas mengingatkan tentang tugas yang harus kami kerjakan.

Dy, Rin, Harni.. gimana baiknya, kita belum selesai dengan tugas Bu Esti Kasan membuka obrolan kelompok kami.

Sepertinya kita harus meluangkan waktu setelah pulang sekolah untuk mengerjakan tugas ini sahutku.

Gimana kalu ngerjain di rumah Rin aja? Harni memberi usul.
eh, kok di rumahku sahut Rin bingung.

Aku setuju dengan Harni, Rin. Kalian kan tetanggan,jadi nggak perlu repot pergi jauh. Biar kami yang cowok ini yang ke ngalah sahut kasan.

Akhirnya kami sepakat besok siang sepulang sekolah akan mengerjakan tugas di rumah Rin. yess.. seruku dalam hati. Aku bisa mengenal Rin lebih jauh. Kesempatan emas nih bisa main ke rumah Rin emoticon-Big Grin

Setahun berlalu, dan aku masih menyimpan rasa buat Rin. Tanpa pernah muncul sedikit pun keberanian untuk menyatakan rasa ini. Buatku, cukup bisa jadi teman Rin,meski cuma teman satu kelas. Cukup buatku bisa melihat dia senyum ceria. Cukup buatku ada di dekatnya saat dia bersedih. Cukup buatku bersabar menutup luka saat melihat Rin dekat dengan Ketua Kelasku emoticon-norose

Hari pertama masuk sebagai siswa kelas 3, aku datang ke sekolah dengan harap harap cemas. Aku berharap bisa satu kelas lagi dengan Rin. Namun aku juga siap seandainya dia beda kelas denganku saat kelas 3 ini. Aku sudah terlatih selama setahun menyimpan rapat rapat rasa ini. Aku sudah bisa bersikap biasa dan wajar saat ada di dekatnya. Memang akhirnya kami bisa lebih akrab karena sati kelompok belajar, namun semua hanya sebatas itu. Kami cuma teman.

Alhamdulillah, setengah isi kelas 3A adalah teman temanku di kelas 2A. Yup, aku di kelas unggulan lagi. Dan tentu saja ada Rin disana. Satu senyum bahagia terukir di wajahku, saat tahu bahwa Aku dan Rin sekelas lagi emoticon-Matahari Sepertinya Aku memang ga bisa jauh jauh dari Rin. Dan satu hal yang membuatku semakin bahagia adalah penampilan baru Rin. Pagi ini dia datang ke sekolah dengan rok panjang dan kemeja panjang, serta balutan jilbab putih yang membuatnya makin terlihat manis emoticon-Genit

Pagi Rin.. Kamu makin cantik sekarang, lama ga ketemu liburan panjang bikin aku kangen sapaku sambil tersenyum riang.

Halah, tumben kamu gombal Dy. Sejak kapan kamu bisa merayu begitu? ledek Rin.

Eh, aku ga gombal lho Rin. Kamu emang makin cantik dengan jilbab kamu itu. Bikin aku naksir kamu emoticon-EmbarrassmentBalasku. aduuh, ngomong apa sih aku ini emoticon-Shutup batinku.

Aku dan Rin mulai terbuka saat ini. Semua berawal saat kenaikan kelas kemarin. Entah bagaimana aku dan Rin bisa duduk sebelahan saat di Bus Pariwisata yang membawa kami ke Yogya. Disitulah aku mulai memberanikan diri ngomong banyak hal dan bercanda dengan Rin. Tapi tentu saja tidak dengan perasaanku padanya. Buatku Rin adalah sahabatku, dan itu sudah cukup buatku. Aku akan selalu di dekatmu, aku akan menjagamu, meski kamu tak akan pernah tahu perasaanku padamu.

Setahun kembali berlalu. Dan tiba waktunya kami berpisah. Aku tetap dalam kebisuan sunyi hatiku. Dan Rin pun tak pernah tahu perasaanku. Entahlah... Aku tak pernah bisa mengatasi rasa minderku ini. Ngobrol banyak hal dengan Rin aku bisa. Bercanda dan menggodanya bukan hal sulit kurasa. Namun semua berasa kaku dan beku saat menyangkut isi hatiku. Biarlah kusimpan rinduku, ku simpan perasaanku. Biarlah waktu yang akan mengaku, tentang rasa, asa dan rinduku.

Quote:


Dy, teman teman sekolah mau reunian, loe bisa datang ga?sebuah pesan WA mampir di HPku. Kasan teman lama ku yang memberi kabar ini.

Eh, Kas.. emang kapan reunian? Dimana tempatnya? tanyaku

Di sekolah kita tempatnya, sekalian mau simaturahmi ke guru guru. 3 hari setelah lebaran acaranyabalas Kasan.

Waduh, gimana ya. Sepertinya lebaran tahun ini aku nggak mudik. Aku nggak bisa ikut reunian.sahutku.

Loe yakin ga mau datang? Si Rin bakal datang lho emoticon-Big Grinbalas Kasan lagi.

eh, emang kenapa kalu Rin datang? Nggak ada hubunganya denganku kan?sahutku datar. Meski ada rasa yang muncul entah kenapa saat tahu Rin bakal hadir di reuni.

Halah, jangan pura pura deh loe. Gue tahu kok loe, suka sama Rin sejak kelas 2 dulu. Ga usah sok sokan gitubalas Kasan.

Entahlah Kas. Aku nggak janji bakal mudik tahun ini. Titip salam aja sama Rin kalau dia datang reuniantutupku mengakhiri WA kami.

Sudah 20 tahun berlalu, dan rasa itu udah lama terkubur di hatiku. Rin, nama yang pernah ada telah terlupa. Pun dengan rasa yang pernah menyala dilubuk dada. Setelah lulus kami memang nggak pernah bertemu. Kami mengambil jalan kami masing-masing. Jika pun nanti ketemu saat reuni, tak akan ada yang istimewa diantara kami.

Aku dan Rin sudah punya keluarga masing masing. Bukan waktu dan kondisi yang baik untuk mengenang masa lalu. Cukup lah rindu yang dulu pernah menyapaku. Cukup keluargaku yang selalu kurindu. Cukup keluargaku yang jadi prioritasku.


Rindu untuk Rin hanya masa lalu.







jakarta, 21031019
Diubah oleh djoeragancendol 21-03-2019 15:11
0
1.5K
44
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.