boyadriannAvatar border
TS
boyadriann
5 Sistem Kesalahan Pendidikan di Indonesia, Salah Siapa?

Sumber Poto : silabus.org

Sistem pendidikan di Indonesia saat ini dirasa cukup 'aneh'. Apalagi setelah kemunculan kurtilas (kurikulum 2013)dimana untuk jenjang SMA, UN dilaksanakan ketika kelas 2 dan 3 SMA. Serta, sistem pendidikan di Indonesia (SD-SMA/K) dirasa sangat menekan siswa. Siswa terlalu lama berada di dalam ruangan tertutup (sekolah). Rata-rata saat ini siswa pulang sekolah pada sore hari (7jam di sekolah), belum lagi banyak tugas yang harus dikerjakan. 


Bayangin aja bangun pagi jam 5  bahkan ada yang jam 4, pulang sekolah jam 3 sore, belum lagi tugas, pr, kerja kelompok dll. Bagaimana tidak mumet dan pusing nih kepala? Jangankan kepala, badan juga cape kali. 

Jika dibandingkan di Finlandia, tempat yang memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia namun jam pelajaran disana juga paling sedikit di dunia. Di sana jam pelajaran hanya sedikit, karena menyuruh para muridnya untuk mengembangkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari secara mandiri. 

Kita perlu hentikan regerasi kesalahan sistem pendidikan. Lakukan perbaikan atas  kesalahan masa lalu. Lalu kesalahan-kesalahannya apa saja sih?

1. Sekolah itu seharusnya FUN bukan BORING

Tau gk kenapa para siswa sering cabut sekolah dan cabut jam pelajaran? ya karena, mereka terlalu pusing, terlalu banyak tugas dan paksaan. Seharusnya sekolah itu bisa membuat para siswa SENANG dengan sekolah, bukan malah MEMBENCINYA. Lalu, bagaimana caranya supaya sekolah itu bisa menjadi menyenangkan? 

Banyak sekali caranya contohnya, ganti suasana ruang belajar, seperti di taman, atau di ruang terbuka, supaya otak dan mata kita lebih fresh dan lebih semangat terhadap hal-hal yang baru. 

Contoh yang kedua adalah, belajar sambil bermain. 



2. Nilai adalah SEGALA-GALANYA
Saat di bangku sekolah, pasti nilai adalah aspek paling penting daripada kejujuran? Seharunya ada nilai plus tersendiri untuk anak-anak yang tidak bisa mengerjakan suatu pelajaran tertentu, tetapi dia mau berusaha dengan kerja keras sendiri. Walaupun hasilnya tidak memuaskan. 

Dengan cara tersebut, maka anak tersebut akan berpikir bahwa lebih baik jujur daripada mencontek hasil orang lain. 



3. Anak-Anak Hanya DiAjari Menghafal Bukan Berpikir Kritis.
Anak-anak di sekolah jangan hanya diajari tentang menghafal saja, karena daya ingat setiap anak berbeda dan sewaktu-waktu melemah. Seharusnyalah pendidikan mengedepankan berpikir kritis, memberi tantangan dan masalah kepada anak. Menurut pengamatan penulis, memang orang kaya kebanyakan mendapatkan pendidikan yang berkualitas, sedangkan orang miskin tidak. 

Pembangunan satuan pendidikan di awal harus memenuhi syarat ketat, sehingga tidak sembarang masyarakat yang membangun satuan pendidikan baru ditengah banyaknya pendidikan yang sudah berkualitas, pada akhirnya akan merata adanya pendidikan berkualitas tersebut. Jika seandainya pendidikan di Indonesia entah dari golongan miskin atau kaya di samaratakan, mungkin saja pendidikan Indonesia akan memperoleh nilai plus di mata dunia.



4. Ketidaksetaraan Sosial
Ketidaksetaraan sosial di negara ini yang menjadi alasan utama ketertinggalan Indonesia. Sulit sekali menyamaratakan sosial antar daerah, dari sudut terpencil desa sampai kota tidaklah mungkin merata. Maka dari itu penyelenggaraan pendidikan dikembalikan kepada daerah masing masing yang disebut desentralisasi, sehingga yang mengatur adalah daerahnya sendiri bukan dari atas (sentralisasi). 

Indonesia seolah-olah membedakan anak kaum hartawan dengan anak kaum tidak tidak ber-uang. Anak orang kaya mendapatkan fasilitas yang baik, guru yang berkualitas dan anak orang miskin mendapatkan pendidikan yang tidak berkualitas, sarana dan prasarana yang tidak memadai serta hanya mengedapankan kebohongan semata.

5. Terlalu Banyak Jam Pelajaran
Yang ini mah, gk usah di omongin lagi ya.... Udah tau kan?

Lalu SALAH SIAPA?
Lalu, ini semua salah siapa? Presiden? Wakil Presiden? Menteri Pendidikan? atau Gubernur? Guru? Tentu bukan hanya satu orang saja, tapi ini salah kita semua, salah seluruh rakyat Indonesia. Karena kita masih terikat sama dosa pendidikan masa lalu. Kita perlu hentikan regerasi kesalahan sistem pendidikan. Lakukan perbaikan atas  kesalahan masa lalu.

Dah segitu aja gan, curhatan dari hati gue yang paling dalem tentang pendidikan di Indonesia. Semoga aja bisa bermanfaat ya... 

Oh iya Kalau Suka, bagilah Cendol Manis Dinginnya emoticon-Toastemoticon-Toast
Terimakasihemoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star

REFRENSI : Kompasiana dan Change
17
16K
159
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.