Hai Agan dan Aganwati!! Sebenarnya uda dari kemarin-kemarin saya pengen bikin thread soal jalan aspal dicampur karet. Tapi nyangkut di draft, karena duluin ikut event menulis di Kaskus. Bodohnya saya baru tahu sekarang kalau Kaskus sering ngadain event menulis seperti ini, kan lumayan ya dapat poin Kaskus Kreator. Oia, buat GanSis yang pengen ikut event menulis juga bisa ikutan DISINI.



Oke GanSis, balik lagi ke topik. Jalan aspal dicampur sama karet. Waahh.. Apa itu jalan gak jadi mantul-mantul gimana gitu ya. Hmm..

Inovasi mencampur-campur dari bahan gak biasa sebenarnya uda mulai banyak dilakukan. Misal Olimpiade 2020 nanti di Jepang, kabarnya medalinya akan dibuat dari campuran limbah elektronik.

Sebenarnya kalau gak dicampur limbah elektronik juga gak apa. Tetap jadi medali juganya itu. Tapi disini pesan moralnya ialah peduli lingkungan dengan mendaur ulang limbah elektronik.

Begitupun dengan jalanan, gak apa-apa juga sih kalau gak dicampur karet. Tapi inovasi pembangunan jalan dicampur karet muncul karena kondisi kelebihan produksi karet nasional. Sementara perimintaan ekspor karet rendah.

Pengerjaannya sudah dimulai dari tahun 2017. Belakangan juga masih ramai dibahas. Contohnya jalan di Musi Banyuasin, Sumsel sudah mulai dicampur karet. Karetnya itu bukan karet mentah. Tapi diolah menjadi karet remahan seperti kerikil dulu, baru bisa dan pakai buat campuran aspal jalan.

Pencampuran aspal jalan dengan karet sebenarnya lebih banyak memakan biaya, sekitar 10-15%. Namun keunggulannya dapat membuat aspal jalan lebih tahan lama.

Pencampuran dengan karet, membuat pelapisan karet lebih elastis dan kedap air. Nantinya campuran karet bisa mengisi celah-celah kecil pada aspal. Tentunya juga mesti disokong dengan drainase air yang bagus.


Nantinya bakal dibangun 65 km jalan nasional dan 380.000 km jalan kabupaten dibangun menggunakan aspal campur karet.

Ngomong-ngomong, campur-mencampur bahan juga terjadi pada bahan bakar minyak. Biodiesel B20 misalnya. Hasil perkebunan kelapa sawit yang melimpah di tanah air. Sementara permintaan ekspor berkurang. Belakangan Uni Eropa juga stop penggunaan CPO sebagai biofuel. Maka diusahakan di Indonesia dibuat Biodiesel B20 agar penyerapan hasil kelapa sawit atau CPO tetap terjaga.

Oke GanSis, kembali lagi ke inovasi campur mencampur bahan untuk bangun jalan. Harus diakui jalan-jalan disejumlah negara di dunia sudah lebih inovatif dalam membangun jalan. Mulai dari jalan dicampur sampah, jalan anti genangan, hingga jalan yang bisa menghasilkan listrik. Tapi sayangnya belum ada inovasi jalanan yang bisa DIMAKAN. Hmm...

Jalan penghasil daya listrik



Inovasi jalan keren satu ini datang dari benua Biru. Tepatnya Prancis. Adalah Colas SA, salah satu anak perusahaan dari Bouygues Group. Mereka berusaha membuat jalanan yang mampu mampu menghasilkan listrik.

Sumber listrik yang digunakan ialah tenaga Surya. Dengan cara menempatkan panel surya sebagai permukan jalan yang mampu menahan beban hingga truk beroda 18 sekalipun. Hanya saja menahan beban rindu, saya yakin jalan ini gak bakalan kuat...

Panel surya yang digunakan sama seperti panel surya biasa. Hanya saja ditambah beberapa lapisan plastik agar lebih kuat. Instalasi listrik selanjutnya akan ditanam.

Untuk jalan panel surya sepanjang 2800 km. Estimasi daya listrik yang dihasilkan mencapai 280 kilowatt. Dan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk 5000 orang pertahun. Tapi gak gratis lho GanSis...

Jalan dari sampah plastik



Sebuah jalan di India bernama Jambulingam Street di Chenai, India sempat menjadi perbincangan sebab daya tahannya yang kuat. Sejak dibangun pada 2002, jalan ini belum menunjukkan kerusakan yang berarti. Bahkan setelah diterjang banjir bandang, badai, gelombang panas, ribuan lagi lindesan roda kendaraan, berkali-kali disakiti, bahkan ditinggal saat lagi sayang-sayangnya, hati ini tidak RETAK *ehh.

Jadi rahasianya jalan Jambulingan tersebut ialah campuran sampah plastik pada kontruksi jalan. Proses kurang lebih sama dengan jalan dicampur karet di Indonesia. Campur... campur.. Campur yang banyak. Mencampur sampah menjadi jalan. *jadi macam nyanyi ya*

Oke GanSis, di India kini sudah dibangun setidaknya 2100 mil jalan yang dibangun dengan campuran sampah plastik yang mayoritas banyak terdapat di desa-desa. Satu kilometer jalan berbahan plastik setara dengan segelas susu *eh bukan, maksudnya setara dengan satu meter sampah plastik. Dan mampu menghemat 1 ton aspal. Lebih irit biaya hingga 8% dari jalan biasa.

Jalan glow in dark



Pernah lihat baju petugas Damkar yang bisa bersinar di dalam gelap? Nah, pengaplikasian konsep glow in the dark juga bisa pada jalanan.

Adalah Dr Jose Carlos Rubio Alavos dari UMSNH of Morelia Meksiko yang menciptakan semen yang bisa menyala di malam hari. Dengan ini memungkinkan jalan yang dibangun dengan bahan semen tersebut bisa menyala pada malam hari.

Dengan jalan yang bisa bersinar pada malam hari, diharapkan mampu mengurangi pemakaian lampu jalan dan mereduksi. Hebatnya, jalan tersebut mampu bertahan 100 tahun. Dan tentunya bisa jadi objek foto yang Instagramable, ya kan.

Jalan anti genangan air



Kenapa bisa disebut anti genangan air, karena jalanan ini mampu menyerap air dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Rahasia "ajaib" jalanan ini ada pada betonnya. Jenisnya beton previous. Terbentuk dari semen, agregat daur alam dan bahan aditif.

Selain mampu menyerap air, jalan atau beton previous lebih kuat ketimbang beton biasa. Materialnya berasal dari bahan daur ulang. Mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku baru yang biasanya diambil dari alam. Jadi gak terlalu mengeksploitasi sumber daya alam.

Lebih ramah lingkungan, karena tidak lagi keseringan keruk sungai dan bukit untuk cari batu dan krikil. Selain itu, tanah yang dibeton tidak kehilangan fungsi sebagai resapan air. Karena beton bisa meresapkan air. Cocok banget buat jalanan di Indonesia yang langganan banjir.

Jalan dengan campuran minyak bunga Matahari



Ilmuwan Universitas Nottingham Inggris mengembangkan sebuah formula dari minyak bunga Matahari dengan tujuan untuk membuat jalanan yang bisa memperbaiki jalanannya sendiri.

Minyak bunga Matahari dicampur sejumlah bahan lainnya lalu dijadikan sebuah kapsul. Ketika nanti jalan mengalami kerusakan seperti berlubang, kapsul tersebut akan pecah. Lalu cairan dari kapsul tersebut akan merekatkan kembali aspal yang mulai terpecah berai. Jadi menghemat biaya perawatan jalan ya. Atau ini terinspirasi dari keluarga Senju.

Oke GanSis, segitu saja yang bisa saya sampaikan terkait inovasi jalan yang dicampur-campur bahan yang gak biasa.

Ibaratnya itu gini, (ini opini saya saja). Semisalnya kita bikin usaha yang sebenarnya kalau dikerjakan beberapa orang saja sudah cukup. Tapi dilain sisi kita juga perlu memikirkan memanfaatkan sumber daya disekitar kita. Gimana harus menyerap tenaga kerja, bahan-bahan lokal dan bahkan sampah.

Punya usaha yang beromzet besar bagus, tapi kalau bisa menyerap tenaga kerja lokal itu baru juara. Seperti inovasi diatas, tujuan utamanya ialah memanfaatkan barang-barang yang selama ini belum terpikirkan untuk dipergunakan.

Well, sekarang apakah Agan Aganwati sudah kepikiran punya ide bikin inovasi campur-campur bahan yang gak biasa. Bikin apa ya..?

Oleh Rianda Prayoga. Binjai, 19 Maret 2019.