Sebelum nya kita panjatkan do'a buat saudara-saudara kita yang sedang tertimpa banjir bandang di tanah papua. Banjir yang memporak porandakan wilayah setempat hingga membuat kerusakan hebat infrastruktur yang ada. Saya turut berduka cita bagi mereka yang telah kehilangan keluarga akibat musibah tersebut. Semoga saudaraku disana dapat sabar dan bertabah inilah dunia yang hanya sekejap mata, dan terkadang kita sering lupa pada kehidupan dunia yang hanya sementara.



Sentani menjadi wilayah yang terparah terkena dampak banjir bandang, sebenarnya kesalahan ini bukanlah terletak pada alam tapi faktor manusianya yang serakah, gundulnya gunung cyclops membuat hutan yang bisa menahan untuk serapan air tidak ada maka rusaknya alam akan membawa bencana, harusnya mereka sadar oleh aksi pembalakan liar, membuat perumahan di wilayah DAS ini adalah sebuah kesalahan yang di sengaja. Hingga akhirnya BNPB mencatat 104 orang meninggal dunia akibat banjir di Sentani, Jayapura, Papua. Serta 150 orang mengalami luka-luka yang parah.



Nampaknya otak masyarakat kita ini harus di reset ulang agar tak membahayakan diri sendiri, cintailah alam, perlakukanlah dengan adil maka alam akan menjaga dirimu dari bencana.

Oke kita tinggalkan berita pilu yang mengguncang tanah papua, di tengah bencana tentu saja ada hal yang menarik. Apa itu ?? Munculnya bayi-bayi ikan hiu yang terdampar ke pemukiman warga.

Kejadian ini menghebohkan warga dan sempat viral, mengapa di dataran tinggi terdapat hewan jenis hiu. Sedangkan hiu itu identik dengan laut !! Ada sesuatu yang alam tak buka dengan gamblang kecuali manusia yang mencari tahu, dengan ilmu yang terbatas manusia hanya bisa menduga dan berteori masih banyak tabir gelap yang tidak diketahui oleh manusia terhadap alam ini.



Menurut beberapa pakar dan peneliti hewan tersebut memang hiu, dan habitat ikan hiu punya kemungkinan hidup di air tawar setelah melalui proses domestikasi. Dengan penurunan salinitas secara bertahap kemungkinan daratan tinggi di danau sentani kawasan cyclops ini awalnya adalah laut hingga terjadinya pergeseran lempeng bumi maka terbentuklah daratan dan pegunungan, dimana akhirnya ikan hiu yang terperangkap di danau pun bisa hidup di air tawar setelah kadar asin dari air laut lambat laun berkurang, sama halnya dengan lobster air tawar.



Namun tentu saja dengan banyaknya ikan hiu yang tersapu banjir menjadi keunikan tersendiri, dimana mereka biasanya lebih banyak hidup di air asin. Apa kalian ingin memelihara ikan hiu air tawar, datanglah ke Sentani ya guys.



Danau sentani memang cukup indah dan menarik hati banyak orang, untuk itu jagalah habitat alam dan kelestariannya. Papua yang menawarkan keindahannya kini telah marah kepada mereka yang tidak bertanggung jawab dan serakah untuk perut sendiri, sadarlah wahai anak bangsa alam akan memulihkan dirinya sendiri dengan kehancuran yang mengerikan, sebelum alam itu sakit maka harus dijaga dan dilestarikan.

Namun sebenarnya danau sentani memang memiliki cerita tentang hiu di dalamnya, ikan itu bernama hiu gergaji dimana saat ini menjadi hewan endemik danau sentani. Bahkan Ikan hiu ini termasuk jenis ikan yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan melalui SK Mentan No.716/Kpts/Um/10/80 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa, karena hiu ini dianggap hampir punah dan sudah langka.



Walau begitu hewan ini tak mirip dengan hiu yang ditemukan pasca banjir, hewan ini mirip dengan pari namun berbadan hiu dan mempunyai moncong menyerupai gergaji. Nah selain menjaga alam jaga juga ya habitat hewannya jangan sampai punah.



Serupuutt dolo.

c4punk@2019

referensi tulisan