Pagi itu aku sudah bersiap seperti biasanya untuk pergi menuju sekolah, setelah semua siap kemudian aku berangkat sekolah dengan sepeda motor jadul kesayanganku,
ya walaupun motorku itu bisa dibilang sudah cukup tua, tapi buatku tidak masalah yang terpenting adalah motorku masih bisa mengantarku ke sekolah dan kemanapun aku mau dengan lancar setiap harinya,
sebenarnya jarak dari rumah ke sekolahku itu tidak begitu jauh, mengendarai sepeda motor dengan kecepatan sedang kira-kira 10 menit sampai,
dan aku biasa berangkat dari rumah jam 6 pagi, suasana saat itu cukup dingin sangat berbeda dari biasanya, dan perasaanku sepertinya ada yang mengganjal, tapi sudahlah aku abaikan semua perasaan tidak enakku saat itu,
sampai di sekolah aku parkirkan motorku ditempat parkir favoritku, yaitu samping pos satpam, setidaknya walau motorku tidak menarik penjahat untuk mencurinya tapi ada baiknya aku selalu mengantisipasinya, maka diparkir dekat pos satpam adalah solusinya,
setelah motorku diparkir ditempatnya, lalu kemudian aku pergi dan duduk di sebuah bangku di dekat lapangan basket, karena setiap pagi akan ada seseorang yang aku tunggu disana,
dan tidak sampai 10 menit orang yang kutunggu pun datang....

"Hai ganteng!, sendirian aja niiii..... "

"Hai, tumben kamu telat? ngobrol dulu kah sama tukang ojek?? "

"iiihhh enak aja, aku tadi abis ngerjain PR dulu soalnya semalem aku ketiduran...hehe"
"eh aku bawain nasi goreng nih buat kamu, makan dulu yaah"

"mana sini,aku laper banget dari tadi nunggu kamu"

Hmmm....yap aku kenalin, cewek ini namanya adalah ardita stephania, atau biasa dipanggil dengan nama dita,
dita memang selalu aku tunggu setiap pagi, dia adalah pacarku dan kami sudah 2 tahun menjalin cinta,
dan selama 2 tahun itupun setiap pagi aku selalu menunggu dita di lapangan basket, dan dia selalu datang dengan membawakanku makanan buatannya, ya walaupun hanya sekedar mie goreng atau nasi goreng ala kadarnya, tapi bagiku itu sesuatu yang luar biasa dan jauh lebih enak rasanya dibanding makanan mahal di restoran mewah sekalipun,
dan hari itu dita membawakanku nasi goreng udang dengan taburan bawang goreng yang memang menjadi kesukaanku,
tapi perasaan ngga enak yang kurasakan saat perjalanan ke sekolah saat itu semakin terasa seiring suapan sendok nasi goreng yang aku makan,
dita menatapku dengan penuh senyuman ketika aku makan didepannya, senyuman dita kali ini sangat berbeda dari biasanya, walaupun memang dita setiap hari selalu tersenyum dan periang tapi lagi-lagi senyumannya kali ini begitu berbeda...

Bel masuk kelaspun berbunyi, aku dan dita segera masuk ke kelas masing-masing karena kebetulan kita berbeda kelas, aku kelas IPS sementara dia di kelas IPA,
dita memang termasuk anak yang paling cerdas di sekolah, dan selalu masuk rangking 3 besar setiap ulangan umum,
setelah jam belajar selesai saatnya semua murid untuk istirahat, dan hal rutin yang aku lakukan saat istirahat tiba adalah menunggu dita datang ke kelasku dan mengajakku pergi kekantin mencari makanan,
setelah aku tunggu 10 menit dita belum juga datang ke kelasku, agak aneh soalnya kalaupun dia lagi malas ke kantin atau sedang mengerjakan tugas pasti dia selalu datang dulu ke kelasku untuk memberi kabar,
akhirnya aku coba datang ke kelasnya tapi dita tidak ada disana, bahkan tas dan peralatan sekolahnyapun tidak ada dibangkunya,
kemudian aku tanya ke teman sekelasnya mereka mengatakan jika dita sudah minta izin pulang sejak jam pelajaran pertama,

Aku panik, dan aku coba datangi guru piket dan menanyakan perihal pulangnya dita, guru piket mengatakan jika dita katanya ada urusan keluarga mendadak dan meminta izin pulang dan tadi sudah dijemput oleh ayahnya, mendengar hal itu aku malah semakin penasaran ada masalah apa sebenarnya sampai-sampai dia tidak sempat memberi kabar kepadaku,

Setelah pulang sekolah aku langsung coba datang kerumah dita, tapi menurut ayahnya dita sedang pergi keluar yang katanya ke rumah tantenya dan mungkin baru besok pulangnya, mendapat informasi seperti itu aku putuskan langsung pulang kerumah berharap semua baik-baik saja dan besok dita sudah bisa menceritakan apa yang terjadi,
tapi keesokan harinya dita tidak datang, dan aku kembali teringat dengan perasaan tidak enakku hari sebelumnya, apa mungkin inilah sebabnya?

Dan begitu pulang sekolah aku kembali mendatangi rumah dita, dan kali ini aku kaget dan bingung setelah melihat rumah dita kosong dan sepi,
ya rumah dita kosong, seluruh isinya tidak ada! aku coba tanyakan kepada ketua RT setempat beliau mengatakan jika dita dan keluarganya sudah berpamitan untuk pindah ke luar kota dan berangkatnya sejak subuh menggunakan 1 truk dan mobil pribadinya,

Tentu berita ini mengejutkanku dan membuat tubuhku lemas berasa seperti mimpi, kenapa semua bisa terasa secepat ini, selama 2 tahun aku dan dita selalu bersama menghabiskan waktu dengan penuh sukacita tapi saat ini tiba-tiba kami harus terpisahkan tanpa kabar apapun yang bisa menjelaskan alasannya, aku sedih dan sangat terpukul,

Beberapa kabar mengatakan jika ayah dita sedang terlilit utang yang nominalnya cukup besar dikarenakan usahanya bangkrut dan semua aset terpaksa dijual lalu mereka pindah ke luar kota, tapi lagi-lagi aku tidak mendengar faktanya dari mulut dita sendiri,
dan semenjak pagi hari itulah aku tak pernah tahu kabar dita lagi,
aku habiskan hari-hariku hanya untuk mengingat masa-masa indah bersama dita, aku begitu ingat senyum terakhirnya didepan wajahku, aku bahkan masih bisa merasakan nikmatnya nasi goreng terakhir yang dia buat dengan taburan bawang goreng kesukaanku,
kini sudah 10 tahun berlalu, rasa itu masih aku simpan, dan aku takkan pernah bisa melupakannya...







Penulis : Kie hartanto


KIEHARTANTO-KASKUS 2019