Apa sih rezeki itu? Kalau menurut saya, rezeki adalah semua hal yang bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. jika anda punya pengertian konsep rezeki yang berbeda dengan saya, silahkan saja. Mau diutarakan? Dengan senang hati saya akan menanggapinya. Rezeki ini menjadi "buruan"  banyak orang. Tidak percaya lihatlah kesibukan orang setiap pagi, siang, bahkan sampai malam hari mereka seolah beramai-ramai memburu rezeki.

Saya mempunyai sebuah konsep soal rezeki yang saya dapatkan dari orang yang saya anggap sebagai guru kehidupan. Jadi, yang namanya rezeki itu bisa kita analogikan sebagai hujan yang turun dari langit. Anda kalau melihat hujan itu nyata atau tidak? Jelas atau tidak? Begitulah rezeki, begitu nyata dan jelas di depan kita. Jadi, jangan bilang rezeki susah dicari ya? Rezeki itu tidak usah dicari, ada di depan mata!



Lalu bagaimana cara kita menampung rezeki? Sama degan bagaimana cara kita menampung air hujan. Kita membutuhkan wadah. Anggaplah wadah itu sebuah kotak dengan panjang, lebar dan tinggi tertentu. Semakin besar p x l x t, maka semakin banyak juga air hujan yang kita tampung. ingat rumus volume balok  kan ya? Jadi kemampuan orang menampung rezeki, sama dengan kemampuan orang menyediakan kotak untuk menampung air hujan.

Jika panjang kita ibaratkan sebagai usaha menjemput rezeki, lebar sebagai ilmu untuk mencari rezeki, dan tinggi kita analogikan sebagai ibadah dan rasa syukur kepada Tuhan. Maka perdebatan soal mengapa rezeki tiap orang itu berbeda, tidak akan terjadi. Kita kan sering bingung ya, melihat orang kerja keras siang-malam, lembur, double shift tapi hidupnya gitu-gitu aja. Tapi, ada orang yang kerjanya di rumah saja, asetnya ada di mana-mana, rumahnya megah, Ferrarinya tidak terhitung jumlahnya. Panigale nya hanya untuk belanja ke pasar.



Jangan buru-buru menyimplkan orang yang tidak pernah keluar rumah, tak pernah kerja, kelihatan main saja itu memelihara tuyul, jangan! Siapa tahu dia kerjanya dengan ilmu yang mumpuni, hingga kotak penangkap rezekinya menjadi sangat lebar. Sudah begitu, dia pandai bersyukur dan ibadah, hingga Tuhan meninggikan rezekinya. Memang, panjang kotaknya tidak seberapa, tapi kalau lebar dan tingginya terus naik, kan sama saja.

Pun dengan Yang kerja keras setengah mati. "Kesalahan"  dia, hanya fokus pada kerja tapi lupa dengan ilmu, lupa dengan yang kuasa. Betul, panjang kotak rezekinya akan terus bertambah, tapi kalau lebarnya hanya 1 cm, karena tidak pakai ilmu dan tingginya pun uma 1 cm karena melupakan agama dan tuhan, apa bisa menampung air hujan (rezeki) yang banyak?

Well, Makanya saya selalu ingat dan mengingatkan pada yang mau diingatkan, kerja itu wajib. Namun memperluas ilmu dengan bergaul dengan siapa saja juga perlu. Berjalan di jalan Tuhan dengan cara bersyukur dan beramal juga tidak boleh ditinggal, karena itu kebutuhan kita. Artinya, kerja, kerja, kerja diimbangi dengan cerdas dan iman. Salam Damai.


Merdeka!

Sumber Gambar : di sini di sini di sini