kangemilaza
TS
kangemilaza
Gaya Hidup Konsumtif dan Hedonisme Bikin Milenial Lupa Diri
jpnn.com - Generasi milenial hidup di era media sosial dan digital. Apa-apa serba pamer dan diunggah ke media sosial. Oleh sebab itu, kebutuhan kongkow, belanja, smartphone baru, secangkir kopi mahal, hingga kartu kredit sudah menjadi kehidupan sehari-hari bagi generasi milenial.

Apakah mereka sempat berpikir untuk berinvestasi? Sebab terbukti banyak gaji generasi milenialyang merupakan pekerja atau karyawan baru, habis terbuang begitu saja setiap bulan tanpa bisa ditabung. Apalagi, bagi mereka yang getol berpindah-pindah kerja dengan alasan tak cocok dengan lingkungannya. 

Pakar Perencana Keuangan Universitas Indonesia (UI) Zaafri Husodo membenarkan generasi milenialmemiliki gaya hidup dan karakteristik kehidupan yang berbeda dari generasi sebelumnya.

Kebiasaan hidup konsumtif dan modernisasi serta hedonisme membuat generasi mileniallupa diri untuk menabung bahkan berinvestasi. 

“Generasi milenial punya karakteristik yang berbeda dari kehidupan generasi sebelumnya. Konsumerisme luar biasa tinggi, ada peralihan dari generasi sebelumnya. Generasi milenial cenderung habiskan uang untuk saat ini, bukan jangka panjang,” kata Zaafri kepada JawaPos.com, Senin (14/8).

Zaafri menyebutkan, 60 persen dari gaji generasi milenialhanya digunakan untuk hura-hura, kongkow, dan biaya konsumtif lainnya. Salah satunya tentu cicilan kartu kredit.

“Gaji generasi milenialhabis digunakan sampai 60 persen untuk makan kulineran dan kongkow. Tentu berat ya untuk bisa menabung jika gaya hidupnya begitu,” tukasnya.

Menurut Zaafri, generasi milenialumumnya sudah bekerja di usia 20-22 tahun. Untuk bisa membeli rumah atau investasi properti membayar uang muka, mereka idealnya membutuhkan waktu menabung selama 10 tahun.

“Sepuluh tahun kemudian baru bisa membeli rumah. Atau sambil mencicil sejak saat ini. Karena generasi milenial, memungkinkan sekali sih memiliki properti,” papar Zaafri.

Sebab menurutnya, generasi milenialsaat ini hidup di zaman era pertumbuhan ekonomi yang membaik dan kesejahteraan masyarakat yang meningkat dari tahun ke tahun.

Asalkan mereka mampu mengubah gaya hidupnya, dan berpikir tidak hanya jangka pendek, mereka pasti akan lebih cermat dalam mengelola keuangan.

“Harus mulai memikirkan kehidupan jangka panjang bukan short term,” tuturnya. (ika/JPC)


Disadur dari

#GantiGayaHidup #GayaHidupProduktif #2019GantiGayaHidup #AgentOfChange #ubahcarapandang #sccaparkost #scc #aparkost
0
747
5
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.