TIKET PESAWAT
Kebetulan ane dibayarin tiketnya oleh penyelenggaara acara. Jadi ga ane bahas.


VISA
Sayangnya penyelenggara acara ane tidak memberikan biaya untuk VISA sehingga ane harus bayar sendiri. Bagi mahasiswa seperti ane terasa sekali mahalnya harga pembuatan VISA. Ane harus menghabiskan uang sebanyak Rp 554.000.


PENUKARAN UANG
Karena ane kuliahnya di Bandung maka ane memutuskan untuk tukar uang IDR ke KRW di GMC. Ane dapat rate 1 KRW = 13,6 IDR. Kerasa banget duit ane yang ratusan ribu cukup tebal hanya mendapat beberapa helai uang KRW.


BOOKING PENGINAPAN
Kebetulan ane berangkat ber5 sama teman ane, cowo semua.  Pada awalnya kami mencari penginapan di booking.com , agoda.com, traveloka.com, dll. akan tetapi yang masuk budget cuma penginapan berbentuk asrama dimana 1 kamar kapasitasnya kira-kira 6-8 orang. Jadi kalau disitu, kita bakal bergabung dengan pengujung lainnya. Selain itu, kebanyakan penginapan yang ane temukan banyak yang campur cowo-cewe(dalam 1 kamar). Sedangkan kalau yang khusus cewe banyak, tapi yang khusus cowo ane jarang menemukannya. Rata-rata harganya sekitar 140rb IDR per malamnya. 

Pada akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan airbnb di sini. Kami dapat harga total $179.60 . Artinya setiap orang permalamnya kena $12 atau sekitar IDR 170rb-an. Bentuknya berupa apartemen kecil sehingga privasi kami lebih terjaga serta seperti rumah sendiri karena ada dapur dan mesin cuci. Selain itu, hostnya juga baik dan lancar berbahasa inggris. Kekurangannya adalah ane gabisa terlalu berisik karena bisa mengganggu tetangga. Untuk review lengkapnya bisa dilihat di halamannya.  Tips dari ane, ente perlu browsing dengan seksama sampai semua halaman terjelah ketika melakukan pencarian. Hal ini dikarenakan fasilitas yang ditawarkan berbeda-beda, ada yang muat 7 orang tapi ternyata sebagian kasurnya adalah sofa atau futon(kasur lipat). Pertimbangkan juga jauh dekatnya lokasi dengan akses transportasi.


PAKAIAN
Karena ane tripnya di tgl belasan bulan November yang berarti sedang musim gugur dengan suhu berkisar dibawah 10 derajat, maka ane mencari jaket tebal. Ane mencari jaket dengan cara bertanya kepada pedagang-pedagang disana bahwa ane mencari jaket musim dingin.  Ane beli jaket di Pasar Gedebage seharga 150rb, awalnya dia menawarkan harganya 250rb. Jadi, biasanya emang pedagangnya tuh ngasih harga awal tinggi banget, sedangkan ane ga pandai menawar sehingga ane tidak mendapatkanya dengan harga yang murah banget. Sisanya ane bawa kaos biasa, celana chino/jeans biasa, dan kaos kaki biasa. Ane ga beli syal, kupluk, atau longjohn karena mau menghemat uang. Tapi menurut ane asal pake celana tertutup dan jaket tebal cukup kok. Kebetulan juga, di sana emang belum turun salju sampai ane pulang ke Indonesia.


MAKANAN
Karena mau menghemat uang, serta ingin makan makanan yang terjamin kehalalannya, maka ane membawa beras, sarden kaleng, dan indomie dalam jumlah yang cukup banyak. Untungnya di tempat penginapan ada dapurnya. 

Kebetulan dapat flight yang nyampenya pagi hari sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Disana ane langsung memakai jaket tebal ane karena ane nyoba keluar pakai kaos doang langsung kedinginan wkwkwk.


Di Bandara ente bisa beli kartu T-Money seharga KRW 4.000. T-Money ini adalah uang elektronik untuk naik transportasi seperti kereta dan bus. Yang paling enak dari T-Money disini adalah ketika top-up bisa dilakukan di vending machine atau minimarket tanpa terkena biaya administrasi, ga seperti di Indonesia.


Oh ya disini ane juga ga beli kartu SIM karena harganya mahal banget buat ane. Kalau ga salah untuk yang 5 hari harganya KRW 30.000. Selama perjalanan di Seoul ane selalu mengandalkan WiFi public gratis yang ada di tempat-tempat umum seperti stasiun, taman, mall, dsb. Untuk masalah keamaannya ane kurang tau juga, lagian hp ane ga ada isinya yang penting.


NAIK KERETA BANDARA
Sebenarnya ada berbagai alternatif transportasi di Bandara Incheon, akan tetapi yang paling murah menurut ane adalah kereta. Awalnya ane pikir bus bakal lebih murah, ternyata tidak. Bus harganya KRW 15.000 atau sekitar IDR 200.000an! Sedangkan taxi tentu pilihan yang tidak akan ane pilih.

Kereta bandara di sini ada 2 jenis gan yaitu kereta Express Train dan All Stop Train.

All Stop Train tuh kaya commuterline gan, dia berhenti di semua stasiun dengan tujuan akhirnya Seoul Station. Tempat duduknya kaya KRL di Jakarta. Jadi kalau ga dapat tempat duduk ente berdiri. Harganya tuh sekitar KRW 4.000 sampai seoul station. Waktu tempuhnya sekitar 1 jam.

Sedangkan Express Train tuh dia hanya berhenti di Seoul Station.  Ane dapat harga sekitar IDR 80.000an dengan cara beli di klook. Karena kalau beli langsung bakal kena lebih mahal, harganya sekitar KRW 9.000. Bentuk dalam keretanya mirip kereta bandara di Jakarta. Nah ketika mau naik ane harus deposit KRW 500 untuk kartu yang akan digunakan sebagai tiket. Nantinya kalau sudah sampai, tiketnya dikembalikan ke mesin dan depositnya akan kembali. Waktu tempuhnya sekitar 43 Menit (ane coba ngitung dan ternyata memang cukup akurat gan).

Tips dari ane: kalau tempat penginapan ente diakses dari stasiun yang dilewati All Stop Train ente bisa pilih kereta itu buat menghemat. Kebetulan tempat penginapan ane aksesnya lewat Hongdae,  tapi karena kurang riset ane malah milih naik Express Train. Jadi nambah ongkos deh.



KELILING SEKITAR SEOUL STATION
Kebetulan karena waktu check-in belum tiba kami memustukan untuk kelililing sekitar seoul station. Maklum karena belum pernah ke negara maju dan ngerasain musim gugur maka kami foto-foto di taman dekat stasiun.  Selain itu, untuk menghemat juga kami makan siang dengan makan makanan minirmarket yang dipanaskan di microwave. Oh ya, untuk kehalalannya ane kurang tau juga karena walaupun ane beli gimbap rasa ikan tuna katanya masih dikasih daging babi. Ane terlanjur udah makan juga...



MENUJU PENGINAPAN
Setelah puas jalan-jalan akhirnya kita menuju penginapan menggunakan bus. Alasannya mau nyoba aja sih. Harganya sekitar KRW 1200 sekali jalan. Bus disini tempat duduknya aneh karena menghadap kedepan tapi cuma 1-1 dan ditengah dipakai untuk berdiri.  Kita nunggu bisnya cukup lama sekitar lebih dari 10 menit, mungkin karena rutenya jarang. Cara naik agan tinggal naik dari pintu depan terus tap T-Moneynya di Reader. Kalau turun agan turun lewat pintu tengah sambil tap lagi kartunya.



JALAN-JALAN
Oh ya aplikasi wajib yang dimiliki saat jalan-jalan adalah NAVER MAP (Lengkap sampai rute transportasi dan tarifnya ada. Selain itu juga udah ada bahasa inggrisnya) dan SUBWAY (buat rute subway). Kita di korea gabisa pakai google maps ya gan. 


SUNGAI CHEONGGYECHEON
Nah sebenarnya kami mau ke tempat sungai yang waktu itu dikunjungi oleh Pak Presiden baru-baru ini tapi ternyata kami nyasar. Harusnya ke Cheonggyecheon Plaza, bukan Cheonggyecheon Stream aja. Karena kalau sungainya mah biasa aja ga ada apa-apa. Tapi kalau ke plazanya mah rame gan, kebetulan waktu itu ada lantern festival juga. Alhasil kami harus jalan kaki jauh banget ke Plazanya dengan menyusuri sungai.




PASAR GWANJANG
Nah sepanjang perjalanan ke Cheonggyecheon Plaza kami nyasar ke Pasar Gwanjang. Banyak sih yang merekomendasikan tapi ternyata di sana makanannya banyak banget yang ga halal. Rata-rata mengandung babi. Tempat ini cocok buat agan yang mau cari makanan/jajanan tapi ga halal.



BALAIKOTA
Nah habis dari pasar gwanjang kami mau ke deoksugung karena direkomendasikan oleh relawan tourist information di pasar gwanjang tapi ternyata pas kita sampai sana udah tutup. Karena letaknya dekat balaikota, alhasil kami foto-foto aja di balaikota seoul. 

Gyeongbokgung Palace
Keluar dari stasiun Gyeongbokgung kita akan langsung menjumpai tempatnya. Harga tiket masuknya KRW 3000, kalau ente pake hanbok, masuknya gratis. Menurut ane, tempat ini wajib dikunjungi sih. Karena bangunannya sangat bersejarah dan bagus banget. Kalau kita sering lihat-lihat brosur wisata korea, tempat ini paling sering dipajang fotonya. Kebetulan waktu ane datang bersamaan dengan jadwal tour guide bahasa inggris jadi ane ikut turnya. Turnya asik karena bisa tau sejarah korea dan kita mengelilingi semua tempat yang ada di sana.



Bukchon Hanok Village
Dari tempat sebelumnya kami berjalan kaki untuk menuju tempat ini. Beruntungnya kami bertemu warga lokal yang mau mengantarkan kami karena kami tersesat walaupun dia gabisa bahasa inggris. Tempat ini bagus untuk foto-foto karena benar-benar perumahan traditional. Namun tempat ini sebenarnya menjadi kontroversi karena penduduk asli yang tinggal di sana sering merasa terganggu dengan kehadiran para turis karena membuat kebisingan. Makanya waktu kita disana banyak relawan yang menyuruh para turis agar tidak berisik.



Jongmyo Shrine
Awalnya kami mau ke Changdeokgung Palace tapi ternyata tutup. Ane baru sadar ane salah ngatur initiary, padahal ane udah cek jadwal pas bikin. Jadi kuil-kuil di seoul ini jadwal tutupnya ada yang ga lazim kayak Changdeokgung Palace tutup hari selasa. Jadi buat yang mau ke palace/shrine coba dicek dulu hari buka tutupnya. Akhirnya kami pergi ke Jongmyo Shrine, untungnya masih kebagian jadwal tur terakhir. Harga tiketnya KRW 1000 dan disini tidak boleh masuk sendirian gan, harus ikut rombongan tur yang ada jadwalnya. Menurut ane tempatnya juga bagus gan karena ini cukup memiliki nilai historis dan spiritual. Ada jalan setapak yang terdiri dari 3 lajur dengan lajur di tengah itu ketinggiannya berbeda sendiri. Jalur setapak tersebut dipakai untuk sang raja.



Myeongdong
Nah malamnya kami pergi ke Myeongdong. Wah tempat ini wajib dikunjungi sih gan khususnya para cewek-cewek yang cari kosmetik. Tapi selain itu, di sini juga banyak street food yang bakal menguras dompet karena enak-enak dan juga banyak penjual yang ngerti apa itu halal. Tempat makannya juga banyak.

Insadong

Nah di sini tuh tempatnya untuk beli oleh-oleh gan. Sepanjang jalan di sini tuh isinya toko souvernir. Kami banyak berbelanja di sini. Tips dari ane kalau bisa jangan kalap dulu gan, telusuri dulu karena banyak barang yang sama dijual dengan harga yang berbeda oleh tiap toko. Carilah yang paling murah. Alternatif untuk beli oleh-oleh bisa di Toko Arirang di Migliore(semacam ITC-lah) Lantai 6 daerah dondaemun. Ane kesana waktu habis dari acara kampus, ane bisa bilang murah karena kaos yang biasanya dijual KRW 5000 di sana cuma KRW 4000 tanpa nawar. Selain itu, pegawainya juga ada yang mahasiswa indonesia. Tapi, ya yang jual oleh-oleh cuma toko itu aja gan di sana. Sedangkan kalau di Insadong ini banyak banget tokonya. 




Itaewon
Nah karena selama ini ane kalau makan cuma makanan 7-11 dan sejenisnya, ane mau juga nyobain makanan korea. Oleh karena itu kami pergi ke itaewon. Nah di sini tuh serasa kaya ga di korea gan, banyak pendatang yang muslim tinggal di sini. jadi agan-agan bakal banyak nemuin restaurant turki, pakistan, malaysia, india, dan sebagainya. Kami makan di Eid Halal Korean Food. Hal ini dikarenakan toko-toko lainnya lagi pada tutup Lokasinya dekat sekali dengan masjid. Namun tempatnya kecil. Harganya sekitar KRW 9000 - 12000. Rasanya mantep bener gan! Oh ya di tempat makan korea air putih itu gratis, dan kadang disediakan dispenser, jadi bisa buat isi botol.



N Seoul Tower
Malamnya kami langsung menuju N Seoul Tower, lokasi towernya tuh di bukit gan. Kami memutuskan untuk naik cable car dengan harga PP KRW 9500. Kalau beli single journey KRW 7000. Awalnya ane pikir cable carnya bakal kaya di ancol gitu yang duduk ternyata enggak gan! Kita di cable carnya berdiri empet-empetan kaya naik KRL, 1 kereta diisi kurang lebih 30 oranglah. Jadi merasa rugi beli, karena gabisa terlalu menikmati gan. Kalau ga mau naik cable car, bisa juga jalan gan, tapi lumayan juga sih karena nanjak.  
Nah disana pemandangannya mantep sih gan. Usahakan pake kamera bagus gan buat foto, soalnya kalau pake kamera jelek jadi burem ga keliatan pemandangan lampu-lampunya. Nah kalau udah di atas bukit sebenernya di towernya bisa masuk cuma bayar lagi. Selain itu juga ada Hello Kitty island tapi ya bayar lagi. Kalau misalnya agan mau ke sana, saran ane beli di klook tiketnya yang paket combo karena jatuhnya lebih murah. Nah di sini tempatnya orang-orang masang gembok cinta gan.

Keliling Hongdae
Karena akan dijemput pihak penyelenggara acara malam hari maka kami keliling ke sekitar hongdae untuk mengisi waktu luang. Kebetulan kami juga harus sudah checkout dari penginapan. Kami pergi ke Line Friends Store, Hongik university, toko-toko di sekitar. Terus di tengah jalan kami diajak ngobrol sama orang korea yang ngasih tau ada tempat makan bibimbap all you can eat harganya KRW 6000. Akhirnya kami memutuskan untuk makan di sana karena kapan lagi bisa makan sepuasnya haha.