• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pandangan toleransi politik, dimata ane yang tidak suka politik saat ini

kripikirAvatar border
TS
kripikir
Pandangan toleransi politik, dimata ane yang tidak suka politik saat ini


اَلسلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Selamat datang di thread ane


Musim politik sudah terasa dari akhir tahun 2018 kemarin, saat ini musim politik seperti sedang naik-naiknya, sama seperti musim hujan yang sedang tinggi-tingginya dan siap untuk membanjiri mana saja, segala pembahasan tentang politik juga membanjiri mana saja, dari sosial media, siaran televisi, media masa, bahkan hingga kehidupan sosial sehari-hari, rasa-rasanya kenyang dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan politik. Masa-masa seperti ini juga menjadi perhatian khusus bagi para masyarakat banyak, yang namanya politik, akan menjadi sesuatu hal yang nantinya akan menentukan nasib negara kedepannya, orang-orang mulai memilih siapa yang akan di dukungnya, dan membuat sebuah pengelompokkan antara masing-masing pendukung, dari adanya pengelompokan ini, karena merasa fanatik dengan yang di dukungnya, mereka yang tidak mendukung atau bersebelahan rasanya menjadi musuh, perselisihan-perselisihan yang berhubungan dengan politik jadi sering terjadi, rasa toleransi sudah tak ada lagi, karena sudah terlalu fanatik dengan apa yang di pilihnya. Bagi ane yang sejak awal memang tidak suka dengan keadaan politik saat ini, rasanya sudah sangat muak, melihat perdebatan dan perselisihan politik yang terjadi. Dari sini ane ingin memberikan sebuah pandangan agar lebih bisa bertoleransi dalam berpolitik.



Untuk mereka-mereka yang sangat fanatik seperti seorang die hard fans, merasa tidak suka ketika mendengar yang didukungnya dibicarakan keburukannya, jangan terlalu dibawa serius, santai saja dengan pembahasan politik, jangan malah mencaci maki mereka yang bersebelahan dengan pilihan kita. Fanatisme politik seperti ini, membuat kita di kucilkan dari kehidupan sosial sehari-hari, bukan karena mereka takut akan berselisih, melainkan orang sekitar malas saja berbicara dengan kita, karena pembicaraannya sudah jelas tertebak, ke arah politik, membicarakan siapa yang di dukung, dan akhirnya menjelekkan pihak lain, bagi orang sekitar yang memang tidak begitu peduli politik, hal-hal seperti itu sangat membosankan, yang rasanya hanya ingin bertukar pikiran, jadinya malah gontok-gontokan, tidak cocok sama sekali untuk kehidupan sosial sehari-hari. Menjadi pendukung sebenarnya sah-sah saja, itu hak pribadi masing-masing, tapi kita juga harus menghargai pilihan orang lain juga, karena beda itu sudah biasa, jangan dijadikan sebuah masalah.



Bagi mereka yang tidak begitu mau tahu perpolitikan saat ini, tapi merasa ingin mengikuti perkembangannya, jadilah penonton dan pendengar yang bijak, lihat saja kedua sisi baik dan buruk masing-masing calon, jangan dibawa serius, nanti malah jadi emosi sendiri, kekurangan itu pasti ada saja, misalkan ada yang pernah menyerang secara pribadi, namun ada juga yang suka mengeluarkan sebuah statement, tanpa memberikan sebuah data yang valid, keduanya tampak buruk kan? saat seperti inilah harus bisa memposisikan sebagai penonton dan pendengar untuk nantinya memilih siapa di antara mereka yang terbaik dan pantas di pilih. Selain mentoleransi pilihan orang lain, kita di saat musim politik seperti ini, juga harus bisa menoleransi keburukan orang lain yang pernah di lakukan.



Kesimpulan akhirnya, jika tidak bisa bertoleransi dalam politik, akan tiba saatnya kita merasa terkena pembodohan politik, dari awal terbuai dengan retorika yang ada, kemudian merasa seperti cinta buta, rela membela, mendukung setengah mati, akhirnya hanya di tipu saja, terlihat sangat bodoh bukan jika seperti itu, malunya ampun-ampunan, bahkan saat rasa fanatiknya tinggi, saudara di benci, teman di caci, orang lain di hina, hanya karena mereka tidak sama dengan kita, apakah mau mengkorbankan itu semua hanya untuk politik sesaat. Bertoleransi dalam urusan politik hukumnya wajib, memang dari sini nasib bangsa untuk kedepannya ada di tangan kita, namun jika yang terpilih bukan pilihan kita, mau apa? harusnya saat setelah memilih, menang kalah biarkan saja, tugas kita sebagai rakyat selanjutnya adalah mengawal pemerintahan, karena kita akhirnya lebih berkuasa dari pada mereka yang duduk di singgahsana, misalkan melakukan hal yang tidak benar, pastinya nanti akan banyak yang bergerak, entah mereka dulunya mendukung ataupun tidak mendukung, dan tidak ada salahnya juga menerima orang lain yang tidak dipilih, karena tidak sepenuhnya juga mereka buruk, bertindak saja belum, sudah di cap buruk. Mari bertoleransi untuk kedamaian dan kemajuan negara tercinta ini.

Spoiler for Sumber:


Terima kasih sudah berkunjung di thread ane
Jika berkenan bisa bantu untuk UpVote (Panah ke atas), Share, dan Rate


baguskaskus9
baguskaskus9 memberi reputasi
11
5.9K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.