Kondisinya senang menulis tetapi banyak menemukan kesulitan, hambatan, halangan setiap akan membuat walau hanya membuat satu tulisan sederhana.

Bahkan sejak dari awal akan menulis sudah dihadang masalah. Menemukan ide untuk menulis sering mampet. Memilih kata yang akan dirangkai jadi kalimat lalu kalimat disusun jadi paragraf dan paragraf membangun satu tulisan sering blank.

Belum lagi tulisan utuh yang sudah jadi bahasannya tidak jelas, ngaco, dan kemana-mana. Jangan ditanya akan manfaat tulisannya pasti tidak ada. Apalagi kalau bicara tentang kaidah kepenulisan yang harus sesuai dengan PUEBI, KBBI, langkah penyusunan suatu kategori tulisan, wah masih harus belajar banyak lagi deh.

Kalau sudah begitu memang mau ada yang membaca lalu memberikan apresiasi, yang ada tulisan yang dihasilkan lewat tertumpuk tulisan kaskuser lain yang kece-kece. Jadi, masih mau sok-sokan menulis, yakin ?

Nah, itu semua pasti selalu datang saat mau menulis sebuah tulisan yang akan dibagi secara luas termasuk di kaskus. Ada yang memberi istilah ke saya dengan menyebutkannya sebagai hantu diri. Kesulitan, hambatan, atau halangan menulis yang berasal dari dalam diri.

Padahal kalau senang menulis untuk tahapan awal apapun yang bisa jadi tulisan tuangkan saja bagaimanapun hasil tulisannya. Karena menulis adalah proses pembelajaran yang berawal dari pencarian dari ketidaktahuan. Saya suka quotes dan ada quote yang menuliskan tentang itu.

Writing is an exploration. You start from nothing and learn as you go. (E.L. Doctorow)

Hantu diri yang datang justru harus dijadikan pacuan untuk semangat dalam menulis, bahkan untuk setiap kesulitan yang ditemui jangan malah dijadikan pengerem untuk kegiatan menulis.

Untuk yang senang menulis walau belum mahir ada kiat awal yang selalu banyak disarankan oleh siapapun bahkan oleh pemulis yang sudah mumpuni di bidangnya bahwa jika ingin jadi penulis yang harus dilakukan adalah hanya diharuskan banyak membaca dan banyak menulis.

If you want to be a writer, you must do two things above all others, reads a lot and write a lot. (Stephen King)

Membaca jadi syarat utama sebagai penulis karena dengan membaca nutrisi yang diperlukan dalam menulis dapat dipenuhi. Membaca bisa menjadi cara penyimpanan ide yang akan digunakan saat menulis. Membaca juga sebagai penambah wawasan seorang penulis. Dengan membaca kita bisa mengantarkan kemanapun yang kita mau.

Reading give us someplace to go when we have to stay where we are.

Penuangan kegiatan membaca adalah menulis, bagaimana akan jadi penulis kalau tidak memulai untuk menulis. Dengan menulis banyak yang akan didapatkan seperti pembebasan diri bahkan bisa dalam artian fisik dan non fisik. Banyak cerita yang membuktikan lewat sebuah tulisan bisa membebaskan dari hukuman penjara yang sedang dilaksanakan, melepaskan diri bahkan bangsa dari keterjajahan.

Selain pembebasan secara fisik kegiatan menulis bisa membebaskan secara non fisik seperti menghilangkan kekecewaan, kesedihan, memgungkapkan cinta, rindu dan banyak lagi.

Yang paling hebat buat saya dalam kegiatan menulis adalah kita akan tetap hidup walau nanti jasad sudah tidak ada lagi di bumi. Serem amat, apa maksudnya yaa ?

Maksudnya adalah jika kita tidak berhenti menulis, belajar terus memperbaiki kepenulisan kita dari berbagai sisi hingga bisa menghasilkan sebuah karya abadi yang bermanfaat bagi banyak orang maka kita akan selalu hidup lewat karya tulisan kita dan tersimpan di dalam pikiran pembaca, bonus besarnya amalan sholih mengalir terus jika tulisan kita digunakan sebagai panduan kebaikan orang lain. Karena menulis adalah tidak hanya menyimpan kata yang indah tetapi membagikan jiwa kita kepada dunia.

To write means more than putting pretty words on a pages, the act of writting is to share a part of your soul with the world.

Selain itu tulisan juga akan jadi hal yang memberatkan karena menjadi amalan tidak baik kalau apa yang kita tulis adalah hal keburukan lalu diikuti banyak orang, yaaa awet deh keburukannya walau jasad nanti sudah tidak ada di dunia lagi juga. Jadi jangan pilih untuk menulis keburukan. Walau semua adalah hak dan pilihan siapapun untuk melakukan apapun yang disukainya.

Jadi, kalau ditanya, " Masih mau sok-sokan menulis, yakin ?"

Saya akan menjawab dengan mantap, "YAKIN !"

Karla Wulaniyati untuk Kaskus
Karawang, Sabtu 9 Maret 2019