codename.isalAvatar border
TS
codename.isal
Haruskah Tali Pertemanan Putus Karena Beda Pilihan Politik?


Hari-H pemilu 2019 sudah semakin dekat, tepatnya pada tanggal 17 April 2019 akan diselenggarakan secara serentak pemilihan umum presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota untuk periode 2019–2024. Namun diantara semuanya mungkin yang paling banyak disorot kita semua adalah pemilihan umum presiden dan wakil presiden.

Yah, khusus untuk pemilihan RI 1 dan RI 2 ini memang sudah panas bahkan beberapa tahun sebelum datangnya musim pemilu. Apalagi kalo kita lihat media sosial pasti ada saja, entah itu teman atau siapa lah yang mem-posting konten mulai dari yang membanggakan capres pilihannya, menjelek-jelekan capres lawannya, sampai men-share hoax yang akhirnya malah memperkeruh suasana.

Parahnya lagi gara-gara ini, ada yang tadinya teman malah sekarang jadi musuh, yang tadinya suka nongkrong bareng eh begitu tahu temannya beda pilihan politik akhirnya jadi gak pernah saling sapa lagi. Waduh, miris yah kalo sampai tali pertemanan putus hanya karena beda pilihan politik.
emoticon-Cape d...


Gambar

Padahal nih yang namanya beda pilihan itu hal yang biasa, kita semua pasti punya pandangan masing-masing yang menurut kita benar. Masa cuma karena beda pilihan, persaudaraan kita harus dikorbanin sih? Inget, habis pemilu ini selesai hidup kita masih berlanjut loh, jangan sampai relasi kita hilang hanya gara-gara ini.

Ane juga miris kadang lihat berita kayak, karyawan dipecat karena beda pilihan capres, driver ojol turunin penumpangnya karena beda pilihan capres, atau orang dipukulin bahkan dibunuh karena beda pilihan capres. Orang-orang kayak gitu itu dimana sikap toleransinya? Katanya negeri kita punya semboyan "Bhinneka Tunggal Ika," tapi kok masih ada saja orang yang intoleran?
emoticon-Cape deeehh


Gambar

Yah, saling menghargai apapun pilihan politik orang merupakan suatu bentuk toleransi. Di lingkungan ane sendiri ada beberapa teman ane yang pilihan politiknya beda, tapi kita menyikapinya biasa saja tuh. Yah saling sindir, saling nyinyir itu pasti ada, tapi kita anggap saja itu semua sebagai 'bumbu' dalam berdemokrasi. Tidak perlu sampai membenci orang-orang yang punya pandangan politik berbeda dengan kita.

Pemilu merupakan bentuk penilaian kedewasaan masyarakat dalam berdemokrasi. Jangan sampai pemilu malah membuat bangsa kita saling bermusuhan satu sama lain karena perbedaan pandangan politik, apalagi sampai merusak hubungan persaudaraan yang telah terjalin. Hargai pilihan setiap orang yang pastinya berbeda-beda, gak usah bikin gaduh!

Perlu diingat, situasi gaduh pada musim pemilu ini rawan dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab. Karena mereka bisa memanfaatkan momentum seperti ini untuk membuat kekacauan. Jangan mau di adu domba oleh mereka-mereka yang ingin menghancurkan kerukunan kita. Lihatlah oknum-oknum yang suka bikin gaduh dan akhirnya malah berurusan dengan hukum.
emoticon-No Hope


Gambar

Dan terakhir, hanya karena pilihan para pemimpinnya gak ada yang 'menarik' atau mungkin kita gak kenal, lantas kita memilih golput. Ingat, hak suara kita yang tak terpakai itu membuka kemungkinan untuk dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang ingin melakukan kecurangan dengan memanipulasi suara demi memenangkan para peserta tertentu dalam pemilu.

Gak mau kan hak suara yang kita punya malah digunakan oleh oknum gak jelas? Gak mau kan para pemimpin yang terpilih baik di pusat maupun di daerah nanti ternyata bukan pemimpin yang terbaik? Makanya yuk gunakan hak pilih kita, supaya para pemimpin yang terpilih nanti adalah memang para pemimpin yang terbaik. Dan mari kita jaga kontestasi pemilu ini supaya berjalan dengan aman dan damai.
emoticon-Coblos
12
23.3K
110
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.