Liga Indonesia telah berkontribusi pada timnas sejak dimulainya musim perdana pada 1994 silam. Lebih dari itu sebelumnya sudah ada dua kompetisi Perserikatan dan Galatama. Setiap musim kompetisi selalu menghasilkan cerita-cerita yang seru dan berkesan. Seperti musim lalu di mana Persija juara di akhir-akhir musim. Nah, ada beberapa musim kompetisi sepakbola di Indonesia yang paling berkesan dan sulit dilupakan karena banyak cerita yang cukup menarik. Berikut ulasannya.
1. 2007/08 (Double Winner SFC)
Musim 2007 adalah musim liga Indonesia yang seharusnya hanya berjalan di sepanjang tahun 2007 harus ngaret hingga awal 2008 karena jadwal yang berantakan akibat terlalu banyak jeda. Satu hal yang membuat musim tersebut tak terlupakan adalah karena menjadi musim terakhir di mana Divisi Utama menjadi kasta teratas karena musim berikutnya digantikan oleh Indonesia Super League. Sriwijaya FC menjadi juara dengan mengejutkan dan ditambah dengan juara Piala Indonesia.
2. 1994/95 (Pertama)
Yang menjadi sangat berkesan pada musim ini adalah tentunya karena merupakan musim pertama liga Indonesia digelar setelah penyatuan Perserikatan dan Galatama. Klub-klub eks Galatama sangat mendominasi pada musim itu, karena keuangan mereka yang lebih baik pada masanya dengan mendatangkan pemain asing. Yang mengejutkan adalah keluarnya Persib Bandung sebagai juara, padahal Persib saat itu adalah klub yang tanpa diperkuat satu pun pemain asing dan mampu menyaingi dominasi klub eks Galatama.
3. 2003 (Juaranya Sang Klub Promosi)
Musim 2003 adalah musim pertama liga Indonesia menggunakan sistem satu wilayah dengan kompetisi penuh. Yang paling menarik adalah juaranya Persik Kediri, padahal saat itu Persik hanyalah klub yang berstatus promosi dari Divisi I dengan skuat yang alakadarnya. Skuat yang dimiliki tim macan putih saat itu tidaklah semewah Persija dan PSM namun mampu mendominasi liga dengan agresif. Persaingan di papan tengah pada musim 2003 juga berlangsung seru, apalagi di papan bawah yang kalah itu Arema harus turun kasta ke Divisi I.
4. Divisi Utama PSSI 1985 (Final Paling Seru)
Mungkin generasi sekarang banyak yang tidak tahu betapa serunya Divisi Utama 1985 di era Perserikatan. Di babak awal yang dibagi dua wilayah semua tim berkompetisi habis-habisan. Sementara wilayah barat dikuasai oleh Persib, Perseman, dan PSMS. Di babak 6 besar, Persib kembali tampil menggila dan berhasil memuncaki klasemen disusul oleh PSMS. Di babak final yang digelar di GBK, terjadi rekor jumlah penonton yang disorot oleh media internasional. Bagaimana tidak? Para suporter Persib dan PSMS yang berjumlah semuanya 120.000 orang memenuhi GBK dan meluber sampai ke pinggir lapangan. Jumlah tersebut merupakan salah satu rekor tertinggi di dunia untuk kompetisi yang bersifat amatir. Pada pertandingan tersebut Maung Bandung harus takluk dari Ayam Kinantan setelah drama adu penalti.
5. 2018 (Penuh Drama dan Kontroversi)
Yang tak terlupakan belum tentu yang terbaik. Dan musim 2018 meskipun jauh dari kata musim liga Indonesia terbaik, tapi menjadi tidak akan terlupakan begitu saja. Mulai dari Persib yang menjadi juara paruh musim, suporter Persija tewas hingga berujung sanksi yang berat bagi Persib dan secara tidak langsung berdampak pada penurunan kualitas permainan Maung Bandung. Kemudian tentu saja persaingan panas Persija dan PSM hingga akhir musim dan detik-detik terakhir. Hal tersebut ditambah dengan berbagai kontroversi yang ada termasuk masalah yang menimpa PSSI, serta adanya isu mafia, dan beberapa anggota exco PSSi dan wasit yg tertangkap larena terlibat pengaturan skor.