pulangrumahAvatar border
TS
pulangrumah
Jangan Ngaku Sneakerhead Kalo Nggak Tahu Sneakers Ini!
Saat ini sneakers nggak hanya sekadar untuk keperluan pelengkap olahraga tapi juga telah menjadi bagian dari gaya hidup. Seiring berkembangnya zaman pun desain sneakers kini berubah-ubah dan saling melengkapi satu sama lain.

Meski begitu, diantara ribuan pasang desain yang ada saat ini, terdapat beberapa sneakers yang dianggap penting. Baik dari sisi sejarah ataupun desain yang sangat berpengaruh pada dunia industri.

Agan jangan ngaku sebagai sneakershead jika nggak punya atau malah nggak tau mana aja sneakers yang dianggap penting sepanjang masa. Kira-kira apa aja ya?


Nike Air Jordan 1 “Banned”

Sneakers ini pertama kali muncul pada tahun 1985 dan memiliki sejarah terhadap “pemberontakan” aturan sepatu dalam NBA. Sepatu ini dikenakan oleh pebasket legendaris Michael Jordan dengan warna hitam dan merah.

Karena adanya “pemberontakan” terhadap aturan tersebut, maka NBA pun memberikan sanksi denda terhadap MJ senilai 5000 dollar pada setiap pertandingannya. Tentu saja denda ini dibayarkan oleh Nike. Uniknya, sneakers ini kembali lagi dirilis pada tahun 1994, 2009, 2011, 2016, dan 2017. Mungkin diantara Agan semua ada yang memilikinya?


Nike Air Max 1

Sepatu ini dikembangkan oleh CEO Nike Mark Parker dan diinisiasi oleh desainer sepatu Tinker Hatfield pada tahun 1987.

Air Max tampil beda dengan mengkombinasikan warna merah dan putih. Sneakers ini pun merupakan yang pertama kali memerhatikan teknologi air.


Adidas Stan Smith

Sneakers yang sebelumnya memiliki nama adidas Robert Haillet ini justru lebih dikenal dengan nama Stan Smith yang juga menjadi salah satu sepatu yang memiliki penjualan paling laris sepanjang masa. Sepatu ini nggak cuma sukses berfungsi sebagai sepatu olahraga tapi juga fashion design hingga kini.


Adidas Superstar

Meskipun dikenal dengan banyak nama seperti “clamtoe”, “shelltoes”, “shell tops”, desain desain Adidas Superstar hampir tidak pernah berubah sejak diluncurkan pada tahun 1969. Sneakers ini merupakan sepatu basket rendah pertama di dunia. 

Adidas Superstars juga erat dengan grup musik hip-hop Run DMC, karena mengenakan sneakers ini tanpa tali serta merilis lagu berjudul “My Adidas” pada tahun 1986 sebagai penghormatan kepada Superstar.


Adidas Energy Boost

Adidas memperkenalkan teknologi Boost pada tahun 2012 dan memilih Adidas Energy Boost sebagai debut untuk teknologi tersebut.  Boost sendiri dikenal sebagai teknologi bantalan inovatif menggunakan bahan yang disebut poliuretan termoplastik.

Apa yang membuat Boost begitu inovatif? Adalah tentang pengembalian energi. Thermoplastic polyurethane meringkaskan dampak dan langsung memantul kembali ke bentuk aslinya. Boost merupakan bantal kaki saat berjalan, serta memberikan pegas tambahan di setiap langkah kaki.


Converse Chuck Taylor All Star

Sneakers yang dikenal dengan sebutan All Star ini sudah berusia 100 tahun dan tak mengalami perubahan sejak tahun 1949.  Sebagai salah satu siluet alas kaki paling ikonik sepanjang masa, sneakers ini sudah diadopsi oleh berbagai subkultur dan tren yang tak terhitung jumlahnya.  Namun, ada fakta yang tak banyak orang tahu kalau All Star dibuat untuk mengisi celah pasar karena popularitas bola basket yang meningkat tajam saat itu.


Nike Air MAG


Semula, Nike MAG tidak dibuat untuk produksi massal, melainkan sebagai salah satu pelengkap Marty McFly dalam serial film Back to the Future.

Tapi sekitar tahun 90-an hingga 2000, banyak orang meminta Nike untuk memproduksi koleksi tersebut. Hal ini tak terlepas dari teknologi yang dianggap menarik, di mana sepatu bisa mengikat sendiri. Baru pada tahun 2011 Nike merilis sneakers tersebut. Lalu diikuti tiga tahun setelah itu, tepat pada 21 Oktober 2015—saat McFly kembali ke masa depan dalam film—Nike kembali merilis Nike Air MAG. Dalam rilis tersebut, Nike dijadwalkan dijual secara massal pada 20 Maret 2016, namun mundur hingga Oktober 2016


Onitsuka Tiger Tai Chi

 Onitsuka Tiger Tai Chi dipakai dalam film Kill Bill(The Sole Supplier) Sutradara Quentin Tarantino memberi penghormatan kepada momen dan karakter sinematik masa lalu, sehingga dalam Kill Bill Volume 1, The Bride mengenakan jumpsuit kuning ikonik dan sepasang Onitsuka Tiger Tai Chi kuning cerah. 

 Sneakers ini merupakan penghargaan kepada Bruce Lee yang juga mengenakan pada film Game Death pada 1978—di mana legenda seni bela diri tersebut berpose mengayunkan sepasang Onitsuka Tiger Mexico 66.


Adidas Futurecraft 4D

Adidas 4D Futurecraft (Adidas) Disebut Time Magazine sebagai salah satu dari 25 temuan terbaik, Adidas Futurecraft 4D memiliki kelebihan di sisi produksi dan desain yang teliti.  Untuk membuat sneakers ini, Adidas bekerjasama dengan perusahaan 3D printing, Carbon, untuk mencetak 3D sneakers ini. Carbon menggunakan proses unik untuk menciptakan sneakers, di mana mereka menggunakan teknologi cahaya atau Digital Light Synthesis. Teknologi ini mengurangi waktu yang diperlukan untuk mencetak sol sepatu dari satu setengah jam, menjadi 30 menit.


Nike Air Yeezy 1 “Grammy”

Sebelum Kanye West berkolaborasi dengan Adidas, dia lebih dulu digandeng Nike untuk memproduksi beberapa seri dari sneakers paling fenomenal.  Salah satu sneakers tersebut adalah Nike Air Yeezy 1 yang diluncurkan saat Grammy Awards tahun 2008. Sneakers ini pun dipercaya sebagai fondasi kultur Hypebeast yang kini berkembang.


Spoiler for sumber:


0
9.9K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lifestyle
Lifestyle
icon
10.4KThread10.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.