• Beranda
  • ...
  • Kekoreaan
  • KPop Itu Penuh Unsur LGBT dan Seks Bebas, Begitu Kata Ustad Ini. Tapi Kok...

ghibahbuzz
TS
ghibahbuzz
KPop Itu Penuh Unsur LGBT dan Seks Bebas, Begitu Kata Ustad Ini. Tapi Kok...
 


2018 dan 2019 ini kita seperti kembali ke era tahun 2012 hingga 2015, ketika KPop disorot sebagai sebuah fenomena besar yang menggerakan anak-anak remaja secara massive. Sekarang pun begitu. Memang sedang zamannya para remaja menyukai grup-grup KPop yang sedang populer. Terima kasih BLACKPINK dan BTS. KPop kini kembali jadi bahan omongan online maupun offline. Media sosial selalu ramai dengan topik ini, entah dibicarakan oleh mereka yang memang suka KPop maupun mereka yang sebelumnya tidak kenal KPop sama sekali. Yang paling mencuri perhatian gue sebenarnya ketika KPop dijadikan kambing hitam untuk ajakan-ajakan berhijrah oleh beberapa ustad. Yang sedang ramai dibicarakan saat ini adalah ustad Fuadh Naim.

Awalnya gue tahu nama ini dari seorang teman, mantan jurnalis juga yang mengirimkan salah satu posting-an Instagram-nya ke akun gue. Dia mau minta pendapat gue sebagai orang yang sudah lama suka KPop. Gue bilang aja gue nggak peduli sama orang-orang seperti ini. Karena selama gue menjalankan agama yang gue yakini sesuai dengan kaidah-kaidah di jalan yang benar, KPop hanyalah secuil hiburan yang mungkin gue butuhkan ketika gue jenuh saja. Nggak perlu koar-koar soal ustad yang ngajakin orang buat berhijrah inilah. Kata gue waktu itu gitu. Dan obrolan gue sama temen gue hari itu berujung pada sebuah kesimpulan: kalau dulu pernah suka sama satu hal dan sekarang enggak suka lagi, bukankah lebih bijak kalau nggak menjelek-jelekan yang sudah ditinggalkan itu?

Yap. Fuadh Naim ini mengaku kalau dulu dia pernah terseret arus Korean Wave juga. Sekarang dia aktif menyuarakan ajakan berhijrah untuk fans KPop muslim dengan cara yang sangat menarik: menggunakan elemen-elemen KPop dan Korean Wave.

Bingung? Sama.

Tapi kita akan membahas itu nanti. Karena sebelum sampai ke situ, gue ingin menyinggung sedikit tentang artikel yang ditulis The Jakarta Post berdasarkan hasil wawancaranya dengan Fuadh Naim belum lama ini. Artikel ini berjudul 'K-pop promotes LGBT lifestyles, free sex, famous preacher tells Muslim fans'.

Gue diem agak lama. Berpikir. Lalu, WOW. REALLY?! SERIOUSLY?! KPOP DOANG?!

 


Mau ketawa rasanya.

Kebetulan hari ini juga lagi ramai soal Bruno Mars yang di-banned oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat karena lagu-lagunya mengandung lirik yang tidak senonoh. Time menulis bahwa lagu-lagu dari Bruno Mars dinilai oleh Ketua KPID Jawa Barat Dedeh Fardiah bisa "menjadikan perempuan sebagai objek seksual".

Lalu Bruno Mars marah-marah di Twitter dan nyinyir ke Ed Sheeran dengan menyebut lagu-lagu Ed Sheeran juga punya lirik yang bermuatan sama. Yang menjurus ke arah seksual. Yang menjurus ke arah tidak senonoh.

EXACTLY, BRUNO. EXACTLY! NGGAK CUMA LO DOANG TAPI KENAPA CUMA LO YANG DI-BANNED?! KENAPA KPID INI NGGAK NGE-BANNED AJA SEMUA LAGU BERBAHASA INGGRIS YANG PUNYA LIRIK JOROK?! 

DAN OH, KENAPA NGGAK SEKALIAN NGE-BANNED LAGU-LAGU DANGDUT YANG JUGA NGGAK SEDIKIT PUNYA LIRIK NAKAL DAN TIDAK SENONOH?

DAN OH, HEY USTAD FUADH HEHEHEHE NGGAK CUMA KPOP AJA KOK HEHEHEHE BRUNO MARS BUKAN KPOP TAPI DIA JUGA PUNYA LIRIK LAGU YANG HEHEHEHE TAPI KOK DIEM-DIEM AJA YA TAD. NGGAK ADA GITU NIATAN NGAJAK HIJRAH KE FANS BRUNO MARS ATAU ED SHEERAN? HEHEHEHHEHE

(Semua itu sarkas ya gais, yang nge-fans sama Bruno atau Ed silakan lanjutkan, gue mah bodo amat sama kesukaan orang selama itu nggak mengganggu kehidupan gue, lakukan semerdekamu)

 


Gue ngerti sih kenapa Fuadh Naim bisa men-judge KPop sefrontal itu soal 'promotes LGBT lifestyles, free sex'. Karena dia juga pernah terseret Korean Wave katannya dan sekarang dia sudah hijrah. Tapi yang ingin gue tanyakan sebenarnya apakah dalam pengalaman dia sebagai fans pada saat itu, apakah KPop juga menyeret dia sampai akhirnya tenggelam ke gaya hidup LGBT dan free seks? Gue udah jadi fans KPop sejak 2008 dan gue sama sekali nggak pernah kepikiran untuk ikut-ikutan jadi homoseksual/lesbian atau melakukan free seks dengan orang-orang yang gue suka dan ketemu di jalan lalu "Hey ayo having seks!" gitu.

Pertanyaan gue lainnya: apakah Fuadh Naim dalam pengalamannya sebagai fans sebelumnya pernah benar-benar terjebak sedalam itu?

Mungkin iya. Kalau melihat bagaimana dia menyuarakan anti-KPop ini sih. Bisa jadi iya. Tapi gue gak tahu. Kan bukan urusan gue juga.

Oke, kembali ke artikel The Jakarta Post, dalam artikel itu tertulis begini:

"Seorang ustad populer di media sosial, Fuadh Naim, menyuarakan kepada umat Muslim untuk menjauhi budaya populer Korea Selatan, dia mengklaim bahwa drama (televisi) dan musik dari Korea Selatan membuat orang-orang jadi terpapar gaya hidup LGBT dan seks bebas."

Wow apa kabar Amerika Serikat. Hehe. Just saying.

"Fuadh, yang mengaku pernah tersapu Korean Wave, mengatakan gambaran LGBT seperti skinship (istilah yang biasa digunakan untuk interaksi fisik yang dilakukan antara idola KPop cowok) sudah awam ditampilkan di atas panggung bahkan lebih dari itu. Alih-alih merasa tidak nyaman dengan perilaku seperti ini, fans malah bersemangat dan senang melihat idola mereka saling sentuh satu sama lain, katanya."

Jelas-jelas Fuadh Naim tidak pernah bergaul dengan fans One Direction sebelum ini. Nggak heran. 

"Beberapa fans KPop juga punya hobi memproduksi fanfiction dan fanart, beberapa dari mereka menampilkan skinship antara idola KPop yang berjenis kelamin sama."

Sekali lagi mainnya kurang jauh. Double standard. Terlalu menjatuhkan fans KPop saja. Memangnya fanart yang kayak gini cuma di KPop? Bener-bener dia harus buka tumblr deh lain kali. Mumpung tumblr sudah nggak diblokir lagi. Dan hey, can we just see this from the positive sides? Mereka yang menulis fanfiction itu adalah orang-orang brilian yang punya imajinasi tinggi dan bisa menuliskan imajinasi mereka ke dalam kata-kata dan cerita. Nggak banyak orang lho bisa melakukan ini! Lagipula, nggak semua fanfiction itu isinya homoseksual dan lesbian. Banyak juga kok fanfiction yang straight. Gue kenal beberapa fanartist dan banyak karya mereka yang bahkan jauh dari hal-hal negatif seperti skinship (if you consider that as a negative thing). Oh iya lupa konteksnya kan di sini menyalahkan fans KPop ya. Jadi yang positif nggak akan ditoleh. Siap pak ustad!

 


""Korean Wave ini menawarkan sesuatu yang menarik dan menyegarkan seperti air, yang sebenarnya bisa menyeret umat Muslim ke dalam api neraka," katanya dalam sebuah kajian di sebuah masjid di kawasan Jakarta Selatan hari Selasa lalu. "Mulai sekarang, ayo kita move on dan serahkan hati kita kepada Allah dan Rasulullah Muhammad SAW." lanjutnya. Fuadh punya 55 ribu followers di Instagram kini mengkampanyekan anti Korean Wave dan mengajak fans KPop muslim untuk bertaubat."

Gue paham KPop ini lagi populer terlebih lagi saat ini makanya enggak heran semua orang melakukan panjat sosial ke KPop bahkan ketika mereka sama sekali enggak kenal KPop sebelumnya. Tapi yang gue nggak paham, kenapa ada satu ustad yang cuma fokus menyudutkan fans KPop sebagai oknum yang paling berdosa dan harus diajak bertaubat? KPop is just one form of entertainment. There are a lot of another entertainment out there yang lebih dekat dengan dosa dan api neraka. Why don't you ALSO judge them and ask them to repent? Kenapa cuma fans KPop? Apa karena KPop lagi populer dan pak ustad sekalian aja mau pansos dan diperhatikan?

Oh well. You got the attention. Gue bahkan meluangkan waktu untuk nulis artikel ini anyway. Selamat ya pak ustad!

Satu hal yang gue kesel sebenarnya bukan judgement-nya soal masuk neraka dan apapun itu. Dia bukan Tuhan, dia nggak bisa nge-judge siapapun untuk masuk neraka. Belum tentu juga dia akan masuk surga hanya karena dia menyuarakan anti-KPop dan hijrah bla bla bla ini. Yang bikin gue kesel sebenarnya ketika dia menggunakan materi-materi budaya pop Korea di kampanyenya. Di poster-posternya. Di video-video yang dia posting di Instagram. Yang tujuannya buat apa? Buat mempromosikan buku yang dua tulis.

Wow. What is this? Another panjat sosial thingy? 

Dan. DAN. Mengajak orang-orang untuk jalan-jalan ke Korea dengan embel-embel Ngaji. 

LIKE. WHAT?! 

Jelas-jelas lu bilang budaya populer Korea itu menyuarakan LGBT blablabla free sex bla bla bla. And now you posting a video, A PAID PROMOTE VIDEO, yang mempromosikan wisata ke Korea Selatan?

 


Okelah lo ke Nami Island karena jadi salah satu tujuan wisata ramah Muslim di Korea Selatan. YA TAPI SAMA AJA YA ALLAH NAMI ISLAND KAN TERKENAL KARENA DRAMA WINTER SONATA DAN ITU BAGIAN DARI BUDAYA POPULER KOREA SELATAN. EHEM MOHON MAAF NIH TADI ADA YANG BILANG "drama (televisi) dan musik dari Korea Selatan membuat orang-orang jadi terpapar gaya hidup LGBT dan seks bebas."

Ya sudahlah. Gue nyesel menghabiskan beberapa puluh menit gue cuma buat nge-rant dan nulis artikel ini. Tapi semoga ada faedahnya.

Anyway, kalau mau hijrah ya hijrah aja. Kalau mau anti Korea ya anti Korea aja. Nggak usah pake-pake foto artis Korea buat promosi terselubung demi kepentingan pribadi atau ngajak orang buat tur halal ke Korea. Emangnya makan tai sendiri itu enak ya? Nggak tahu sih nggak pernah nyoba.

Sekian.
Diubah oleh ghibahbuzz 28-02-2019 06:28
tixtatix
tixtatix memberi reputasi
9
20.9K
212
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kekoreaan
Kekoreaan
10.8KThread2.1KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.