Kampanye politik kali ini dinilai minim bahasan tentang program-program bagaimana memperbaiki kondisi ekonomi. Justru yang ramai belakangan inu adalah saling serang antara kedua kubu.
Seringnya gesekan politik yang terjadi menjadi sentimen negatif bagi dunia usaha. Pelaku usaha cenderung berhati-hati dalam menjalankan bisnisnya di Indonesia.
Dalam acara Economic Outlook 2019, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengimbau para pelaku dunia usaha untuk tidak khawatir dan memilih 'mengungsi' ke Singapura. Sebab dia percaya tahun politik saat ini akan berjalan aman, sama seperti sebelum-sebelumnya.
Quote:
Dialog CT dan JK Soal Kondisi Ekonomi di Tahun Politik
Wakil Presiden Jusuf Kalla menjamin tahun ini yang disebut tahun politik akan bejalan aman. Untuk itu dia menghimbau para pengusaha agar tidak khawatir.
Hal itu disampaikannya saat berdialog dengan Chairman CT Corp Chairul Tanjung dalam acara Economic Outlook 2018 yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
"Pak JK yakin bahwa Pemilu 2019 akan berjalan dengan aman," tanya CT
"Iya aman sebagaimana yang kita alami 4 pemilu terakhir. Karena harapan orang terhadap demokrasi cukup matang," jawab JK.
Sambil berkelakar, CT kembali menekankan kepada bahwa pernyataan sekaligus meyakinkan kepada pengusaha bahwa selama pemilu pengusaha tak lerlu "ngungsi" ke Singapura.
"Nah teman-teman enggak perlu ke Singapura, aman ya. Kalau ada apa-apa Pak JK ya," ujar CT.
"Iya nanti saya panggil polisi," ujarnya.
Quote:
Strategi Menkeu Jaga Ekonomi di Tahun Politik
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga membeberkan fokus kebijakan pemerintah sepanjang 2019 di tengah sentimen tahun politik.
"Fokus kebijakan, dari infrastruktur tetap continue. Lebih dr Rp 2.490 triliun belanja negara, untuk infrastruktur mencapai lebih Rp 415 triliun-Rp 410 triliun," kata Sri Mulyani
Dari sisi sektor SDM (sumber daya manusia), lanjut Sri Mulyani, pemerintah menganggarkan lebih besar. Misalnya anggaran pendidikan capai Rp 500 triliun, kesehatan Rp 123 triliun, kemiskinan dan pemerataan lebih dari Rp 300 triliun.
"Fokus ini untuk menjaga fondasi masyarakat Indonesia," tegasnya.
Ia menjelaskan keinginan pemerintah untuk mencapai momentum pertumbuhan ekonomi yang makin tinggi disertai dengan pengurangan kemiskinan.
Quote:
Gubernur BI yakin Rupiah Kian Perkasa di Tahun Politik
Bank Indonesia (BI) yakin nasib nilai tukar rupiah tahun ini akan lebih baik. Bahkan diprediksi dolar AS akan kembali di bawah Rp 14.000.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, BI akan selalu berupaya menjaga keseimbangan nilai tukar di tengah gejolak perekonomian global. Salah satu upaya yang telah dilakukan dengan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 7 kali tahun lalu.
"Tahun lalu kita mengkalibrasi yang paling baik, oleh karena itu mengapa kami naikkan 175 bps," ujarnya dalam acara Economic Outlook 2018 yang diselenggarakan CNBC Indonesia di Hotel Westin, Jakarta, Kamis (28/2/2019).
Menurut Perry, langkah yang telah diambil BI itu terbukti cukup ampuh menahan gejolak nilai tukar. Buktinya dolar AS hari ini sudah mendekati Rp 14.000.
"Alhamdulillah dengan itu dan juga kebijakan pemerintah, kurs kemudian dari Rp 14.500 sekarang alhamdulillah Rp 14.000," tambahnya.
Dengan mempertahankan strategi itu, Perry yakin nilai tukar rupiah tahun ini akan semakin membaik. Bahkan dia yakin dolar AS bisa kembali di bawah Rp 14.000 tahun ini. Sebab pada kuartal IV 2018 terjadi masuknya dana asing yang cukup besar.
"Kemudian ini juga bisa di bawah Rp 14.000. Aliran modal asing masuk kuartal 4 capai Rp 15 triliun," ucapnya.