lapar.bangAvatar border
TS
lapar.bang
Menapaki Indahnya Kawah Gunung Kelud



emoticon-I Love Indonesia WELCOME TO MY THREAD emoticon-I Love Indonesia



Halo para warga kaskuser sekalian, sebagaimana warga kaskuser yang berbudiman jangan lupa untuk

emoticon-Rate 5 Star RATE
emoticon-nulisah KOMEN
emoticon-pencet SHARE
emoticon-Toast CENDOL


SELAMAT MEMBACA
emoticon-Monggo



Setelah kemarin bercerita tentang perjalanan tipis-tipis mendaki ke Gunung Pundak, kali ini saya kembali lagi dengan cerita baru saat mendaki Gunung Kelud, yang katanya gunung dengan sejuta view.

Loh Bukannya Gunung Kelud itu tempat wisata bre?
Bener mas brur, Gunung Kelud itu tempat wisata sama kek Gunung Bromo. Tapi kalau mau capek-capekan bisa kok, ada jalur pendakiannya jugaemoticon-Big Grin

Wah baru tau saya bre.
Yasudah langsung saja ke cerita yakemoticon-Big Grin


DAY 1

Alkisah, jalur pendakian Gunung Kelud itu terletak di desa Tulungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Dari Pasuruan saya berkendara dengan motor kesayangan yang sudah menemani kemana-mana selana 6 tahun ini, sendirian aja sih, tapi sudah ditunggu beberapa teman saya di kota Batu, jadinya gak sendirian dehemoticon-Big Grin

Sama aja bohong yakemoticon-Ngakak (S)

Satu orang teman yang bertemu di pendakian Gunung Semeru mempunya hajat untuk mendaki ke Gunung Kelud, usut punya usut, pendakian ini adalah pendakian dadakan, 2 hari sebelum keberangkatan saya memutuskan untuk ikut dalam agenda dadakan tersebutemoticon-Big Grin

Jam 7 malam saya berangkat menuju Kota Batu, kali ini saya membutuhkan waktu 2 jam, lebih lama 1 jam dari biasanya. Selain faktor malam minggu.. maaf ralat. Sabtu malam maksudnya, jalanan kota Malang dan Batu sangat tidak motorsiawi, macet parah, belom lagi kota malang ini juga terkenal sebagai kota seribu mahasiswa/i, coba deh tanya temen kalian yang tinggal disana, kampus bertebaran dimana-mana, baru sampe tengah kota udah nemu kampus, jalan lurus dikit nemu kampus lagi, belok kanan nemu kampus, pokoknya ya gitulahemoticon-Nohope

Pukul 9 malam saya sampai di ITB (Institut Tambal Ban) alias bengkel temen saya, kita janjian di bengkel tersebut. 3 orang sudah menunggu, setelah bersalaman dan sedikit menceritakan tentang kekejaman kota Malang dan Batu dengan segala kemacetannya saya beristirahat, dan perjalanan pendakian akan dimulai esok hariemoticon-Big Grin



DAY 2

Alrm saling bersahutan menunjukkan angka 7, tapi.. kita semua kesiangan dan baru bangun jam 9emoticon-Nohope

Terlanjur nyaman kali ya, di Batu kan dingin, jadi hawanya enak buat molor terusemoticon-Ngakak (S)

Gak pake sarapan setelah barang bawaan di cek ulang kita langsung meluncur ke BC pendakian. Tak lupa mampir ke warung nasi untuk beli bungkusan yang akan di makan nanti, kalo laperemoticon-Big Grin

Jadi, rute dari kota Batu untuk menunu ke BC kalian akan melewati alun-alun kota Batu, setelah itu kalian lurus terus menuju ke Balaikota, lalu du lanjut aja lurus terus. Nanti ada sebuah pertigaan, kalau orang awam mungkin ambil kiri dengan jalan yang memutar lebih jauh tapi tidak terlalu naik, tapi kalau orang yang pengen cepet sampe akan lurus melewati daerah 'Sanggrahan' dengan banyak abang-abang nawarin vila kamaranemoticon-Ngakak (S)

Oke abaikan tempat tersebut. Setelah melewati tempat tesebut di ujung jalan kalian akan bertemu dengan persimpangan jalan tadi, lurus aja terus ke arah kediri. Jalur hanya satu lajur berkelok-kelok mengikuti sebuah sungai yang sangat besar. Biasanya di buat untuk rafting juga sih disini. Sampe di sebuah pertigaan ada plang petunjuk jalan, kalau lurus ke arah Kediri, kalau kekiri ke arah Blitar. Ambil kiri dan terus ikuti jalan tersebut, kalau bingung bisa tanya warga setempat, tapi jalurnya jelas kok ada plakat yang mengarahkan ke BC pendakian. Dan pada intinya kita sudah sampai di BC tepat pukul 11 siangemoticon-Big Grin

Untuk parkir motor di kenakan biaya 10k/motor, sementara retrebusi pendakian juga di kenakan 10k/orang dan sudah dengan paket ojek yang akan mengantarkan kita ke gerbang pendakian.

Dulu sih gak bayar, kemaren waktu saya maen kesana lagi sudah di kasih tarif kalau mau nyewa ojek, 5k/orang. 5 menit waktu yang di tempuh mbak-mbak ojek sampai ke gerbang pendakian. Kalau jalan sih lumayan sekitar 20-30 menitan dan jalannya naik terusemoticon-Ngakak (S)

Mending ngojek ya, mana yang boncengin mbak-mbak pula, rambutnya berkibar cuy sampe nyolok-nyolok mataemoticon-Hammer

Gapapa sih rambutnya kan wangiemoticon-Big Grin

Setelah berpoto-poto dan di potoin mbak ojek akhirnya perjalanan dimulai.



Tepat siang bolong alias jam 12 siang dengan panas matahari yang 'wah' banget kita jalan, jalur pertama gak ada artinya sama sekali, lah mau gimana, wong baru jalan sudah di kasih turunan sekitar 50 meteran, ini mau naik gunung apa turun gunung sihemoticon-Hammer (S)

Tapi setelah di kasih pemanasan dengan yang namanya turunan, jalur akan naik secara konstan, pelan-pelan semakin naik dan naik, tapi gak terlalu terjal sih, habis naik dikasih landai, habis itu naik lagi, landai lagi, enak banget lah pokoknya. Jalurnya sendiri kecil, didominasi tanah, kanan kiri di tumbuhi semak-semak dan ilanang, nih ya.. kalau mata kalian teliti dan jeli, baru jalan aja kanan-kiri sudah banyak buah arbei hutan. Buwanyaaaakkk banget. Berhenti lah kita panen buah arbei hutanemoticon-Big Grin

Tanpa berlama-lama setelah panen arbei hutan saya langsung melanjutkan perjalanan, jalur masih landai dan didominasi oleh semak-semak, jalan sekitar beberapa menit barulah kita akan sampai di sebuah ujung jalan yang akan memasuki hutan.



Kira-kira jalurnya seperti poto diatas, yaa kalau hujan pasti bakal jadi jalur air, secara kita kayak lewat disebuah cerukanemoticon-Hammer (S)

Kalau panas? Ya pasti debunya gak karuan, jalurnya sendiri tanah berdebu. Iya berdebu doang sampe tempat camp. Vegetasinya juga bisa dikatakan sedikit rapat. Sementara untuk kontur sendiri bisa dibilang enakemoticon-Big Grin

Naik-turun-landai, jadi kita gak terlalu capek saat naikemoticon-Big Grin



Setelah melewati tanjakan yang gak terlalu berat, tapi bikin keringetan sih. Tapi gak nanjak banget kok, tapi lumayan sih, keringetannya. Jalurnya juga gak naik-naik banget, kontur tanahnya sendiri juga sedikit gembur dan rawan longsor. Jadi diharapkan untuk berhati-hatiemoticon-Big Grin

Dari awal tanjakan sampai di seperempat jalan kita akan sampai di tempat lapang. Oh iya hampir lupa, di Gunung Kelud ini belum ada pos buat tempat istirahat. Jadi yaa.. kalau mau istirahat tinggal klesetan aja di tanah atau rerumputan.

Terakhir kesini kira-kira beberapa bulan lalu, dan baru ada pos 1. Itu aja masih tahap pembuatan. Gak tau juga sekarang gimana, entah udah jadi atau belum.



Abadikan dulu lah sewaktu istirahatemoticon-Big Grin

Ini lah tempat yang saya bilang, cuma dikasih plang area aja sih, belom ada pos istirahat, gak tau juga arti tulisan di atas apaanemoticon-Hammer (S)

Saya gak tau juga berapa waktu yang akan kita tempuh, pokoknya hari itu saya jalan santai banget, selain sepi pendaki, saya juga melakukan pendakian saat semua pendaki turun.

Jadi saat semua orang turun, saya naik. Dan dari semua orang yang terlibat dalam pendakian ini.. semuanya buta jalur alias belum ada yang pernah kesiniemoticon-Big Grin

Intinya bondo yakinemoticon-Ngakak (S)

Lumayan lama saya beristirahat, selanjutnya, setelah dirasa cukup beristirahat, barulah lanjut lagi. Jalur masih manusiawi, naik turun aja gak ada tanjakan yang berarti, paling yaa.. sedikit tanjakan abis itu nemu jalur landai. Pokoknya manusiawi bangetemoticon-Ngakak (S)

Gimana ya.. pokoknya cocok banget lah buat pemulaemoticon-Big Grin

Gak lama setelah dimanjakan jalur landai dengan vegetasi pepohonan yang lumayan gede, kita akan keluar di batas vegetasi. Jalur yang semula landai kini sedikit menanjak, vegetasi juga berubah menjadi semak belukar. Jalan menjadi zig-zag yang menandahkan kita akan sampai di puncak bayanganemoticon-Big Grin

Hanya membutuhkan waktu 3 jam dari gerbang masuk pendakian untuk menuju puncak bayangan, jadi tempat camp terluas adalah di puncak bayangan ini.

Puncak bayangan ini juga bukan seperti puncak bayangan di gunung-gunung lain yang sangat luas. Tapi, puncak bayangan di Gunung Kelud itu memanjang dengan lebar kira kira 2 - 3 meter, jadi kalau mau camp harus barisemoticon-Big Grin

Kalo mau hadep-hadepan yaa auto nyerongemoticon-Big Grin

Sore, jam 3 lebih saya dan kawan-kawan sudah sampai, yang kemudian membangun tenda. Sementara sisanya mencari kayu bakar untuk membuat perapian sebelum tidur nantiemoticon-Big Grin



Masak-masak udah, nyemil udah, ngopi juga udah, sekarang waktunya menghangatkan tubuhemoticon-Big Grin

Gak terlalu dingin sih, tapi tetep aja hawa gunung di malam hari lama-lama juga bisa membuat saya sedikit gemetar karena kedinginanemoticon-Hammer

Tidak ada pendaki selain kita malam itu, yang ada hanyalah 4 manusia yang berusaha menginflasi tempat camp dengan mencari kayu bakar kesana-kemari, pokoknya puncak bayangan dikelilingin demi nyari kayu bakaremoticon-Hammer (S)

Setelah jam menunjukkan angka 10 malam barulah kita beristirahat untuk meneruskan perjalanan ke kawah esok pagiemoticon-Big Grin


SELAMAT MALAM, SELAMAT BERISTIRAHAT


Day 3

Selamat pagi, pagi ini sebuah penampakan beberapa gunung terlihat jelas dari puncak bayangan Gunung Kelud.

matahari sendiri muncul di antara Gunung Arjuno dan Gunung Buthak. Jadi spot terbaik untuk melihat matahari terbit hanya di tempat iniemoticon-Big Grin



Penampakan view beberapa gunung dan juga TS yang pengen masuk kedalam sebuah frame tersebutemoticon-Ngakak (S)

Setelah puas berpoto poto dan melihat matahati naik ke atas barulah kita melakukan perjalanan yang sesungguhnya. Berlebihan gak sih? Enggak deh kayaknya.

Dari puncak bayangan kita akan menuruni sebuah lembah yang dinamakan "Punggungan Naga". Kenapa namanya punggungan naga? Kata bapak di pos ijin sih soalnya bentuknya seperti punggung naga yang naik turunemoticon-Malu



Sebuah plang bertuliskan punggung naga dan sedikit larangan saat melewati jalur tersebut.

Kalau lewat sini jadi inget kayak jalurnya Gunung Raung. Sama-sama cuma selebar 1 meteran, knan-kiri jurang, cuma yang membedakan adalah kalau Gunung Raung itu gak ada apa-apanya alias loss langsung keliatan jurang kanan-kiri, sementara Gunung Kelud kita masih di tolong dengan yang namanya ilalang.

Jadi kanan kiri jalur itu di tumbuhi ilalang yang tingginya 1 - 2 mereran, kayak berasak ke kebon tebu gituemoticon-Ngakak (S)

Tapi tetep kalo kita jatoh bakalan kejurang, kan jalannya sama-sama sempitemoticon-Nohope

Tapi sebelum melewati punggungan naga kalian harus menuruni sebuah turunan yang sangat curam. Beruntungnya di turunan ini sudah di sediakan tali tampar yang sangat panjang - yang berguna untuk pegangan baik naik atau juga turun.

10 menit aja kita turun dengan bantuan tali tersebut barulah kita akan melewati punggungan naga.

Naik-turun-naik-turun sampai jalur yang awal mula tanah berubah menjadi jalur kerikil, sedikit naik dan pastinya ada tali juga buat pegangan, dan saya sudah menghadap kesebuah tebing batuan kapur.

Jalan aja terus, lurus, kemudian kita akan menaiki batuan kapur tersebut, sangat disarankan untuk berhati-hati, karena batunya juga rawan longsoremoticon-Malu

Lumayan memacu adrenalin karena semakin naik jalurnya semakin miring, sambil manjat-manjat gituemoticon-Big Grin

Nah setelah kita melewati batuan kapur kita sudah sampai di ring terjauh dari kawahemoticon-Big Grin



Sudah sampai kah?emoticon-Confused
Belum mas bruremoticon-Big Grin
Lah itu kayaknya udah sampai gituemoticon-Nohope
Masih ada lagi, dan kita harus manjat-manjat lagi sebelum bener bener keloatan kawahnyaemoticon-Big Grin
Yaudah di lanjut aja ceritanya biar ane simak mas ganemoticon-Malu



Oke, setelah sampai di ring paling luar kita akan berjalan melipir kesebuah tebing, dan jalurnya? Lumayan bikin "nderedek"emoticon-Ngakak (S)

Kalau yang suka tantangan kayaknya gak ngaruh sih yaemoticon-Ngakak (S)



Jalur mulai semi manusiawiemoticon-Ngakak (S)

Gak nanjak tapi melipir tebing yang cuma seukuran kaki manusia aja, modal nekat dan jalurnya memang cuma ini sihemoticon-Hammer (S)

Mau gak mau ya harus lewat sini, beruntungnya gak ada yang takut sama yang namanya ketinggian. Kalau takut ya kayaknya bakal lama deh soalnya jalurnya sempitableemoticon-Ngakak (S)

Dulu masih belom ada tali weebing, cuma ngandelin kaki sama tangan yang kudu pinter-pinter nyari pijakan sama pegangan, tapi sekarang udah ada talinya sih, jadi sedikit aman. Tapi tetep aja kalo mbeleset ya wassalamemoticon-Hammer (S)




Lumayan lah ya jalurnya hehehe. Bisa dilihat itu gak pake tali gak pake apa cuma ngandelin kaki sama tangan doangemoticon-Big Grin


Sudah slese mas gan?emoticon-Confused
Masih belom, masih banyak tebing-tebing yang kudu di panjat, sabar yakemoticon-Big Grin


Gak cuma satu atau dua tebing, lumayan banyak tebing yang kudu kita panjat demi sampai ke sebuah ring terdekat di Kawah Gunung Kelud.

Setelah melewati tebing pertama kalian bisa beristirahat sejenak untuk memulihakn tenaga sebelum melewati tebing-tebing selanjutnyaemoticon-Big Grin



Saya pun memutuskan untuk santai sejenak, membuka termos yang berisi kopi, nyantailah sambil udut dan sedikit poto.

kondisi gunung juga sepi banget karena sudah measuki hari senin, jadi gunung berasa milik kita berempatemoticon-Big Grin

Iya seriusan dah, gak ada pendaki lagi selain kita berempatemoticon-Ngakak (S)

Mumpung sepi puas-puasin dah poto-potonya, sekalian jalan-jalan berkeliling kawah nantinyaemoticon-Big Grin

Setelah dirasa cukup beristirahat, lanjutlah kita jalan, udah deket juga sih, cuma tinggal manjat beberapa tebing lagi kita akan sampai di kawahemoticon-Big Grin



Selaw. Jalurnya emang gini dan seperti ini, anggap saja tes mental, yaa sekalian uji adrenalin sihemoticon-Big Grin

Bahkan gak jarang juga jalur yang kita pijak longsong tipis-tipis. Bukan karena apa-apa, emang jalurnya cuma batu yang sekedar nempel aja di gundukan pasir yang sudah mengeras.

Mengingat erupsi Kelud di tahun 2013 lalu berhasil membuat hampir seluruh kota di Jawa Timur dilanda hujan abu.

Saya ingat betul kejadian tersebut yang juga kota saya terkena dampaknya. Bahkan kota Surabaya juga terkena dampak abu vulkanik Gunung Kelud saat itu. Padahal jarak Surabaya - Kediri lumayan jauh loh, harus melewati beberapa kota. Itulah bukti Gunung Kelud juga makhluk hidup yang ikut tumbuh bersama manusia.

Oke lanjut, setelah melewati tebing demi tebing..



CERITA LANJUTAN ADA DI BAWAH




Diubah oleh lapar.bang 27-02-2019 14:27
7
8.1K
61
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Catatan Perjalanan OANC
Catatan Perjalanan OANC
icon
1.9KThread1.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.