noisscatAvatar border
TS
noisscat
Mimpi Tukang Ojek Menggapai Senayan


Rabu 20 Februari 2019
Banyak titik tempat yang disulap menjadi pangkalan pengemudi ojek online ( ojol ) di sejumlah wilayah DKI Jakarta ini. Salah satunya adalah di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Tentunya hal itu tak disia-siakan oleh Suhandi, 40 tahun, yang juga pengemudi ojol Grab Bike.

Usai menyelesaikan order pengiriman barang lewat Grab Express dari Kalideres, Jakarta Barat, ke Blok B Pasar Tanah Abang, pria bertubuh kecil dan berkacamata itu pun menghampiri pangkalan ojol di titik jemput samping Blok B. Sambil mengulas senyum, Selasa 19 Februari 2019, itu, Suhadi menjabat tangan satu persatu para pengemudi
ojol dan mengucapkan salam solidaritas.

Dengan sigap, para driver ojol itu pun menyambut kedatangan Suhandi. Perbincangan akrab di antara mereka terjalin. Suhandi ditanya tentang asal-usul dan orderan hari itu. Tak mau membuang waktu, Suhandi lantas merogoh isi tas punggungnya. Ia mengeluarkan beberapa stiker dan pulpen yang langsung dibagikan ke rekan-rekannya yang meriung di pangkalan itu.

Sebagian terheran-heran dengan pemberian Suhandi itu. Apalagi stiker yang dibagikan itu bergambar Suhandi dengan tulisan 'Calon Anggota DPR RI 2019-2024 Dapil Wilayah Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kepulauan Seribu'. Sedangkan pada bagian atas stiker tertulis ' The Power of Ojek Online'. Begitu juga dengan pulpen berwarna putih yang bertuliskan nama Suhandi lengkap dengan nomor urut 7 dan logo Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Awalnya para pengemudi ojol tak percaya Suhandi benar-benar menjadi calon anggota legislatif (caleg), apalagi setingkat DPR RI. Namun, Suhandi dengan bersemangat menjelaskan maksud dan tujuan ia mencalonkan diri sebagai anggota dewan itu. Karena itu ia meminta dukungan dari sesama driver ojol.

Saat datang, Suhandi memang tengah mengenakan jaket Grab yang bagian belakangnya bertuliskan 'Mohon Do'akan dan Dukungan untuk Teman Kami', 'Sejahtera Drivernya Bahagia Penumpangnya' dan #pilihkawansayaaja. Setiap hari di dalam tasnya Suhandi mengantongi 50 stiker dan 100 pulpen yang siap dibagikan kepada penumpang atau driver ojol.

Pria asli kelahiran Jakarta itu sehari-hari tinggal di rumah orangtuanya di Batuceper, Kota Tangerang, Banten. Sementara, istri dan anaknya tinggal di Tasikmalaya, Jawa Barat. Ia menolak menyebut latar belakang pendidikannya. Pekerjaan sebagai ojol sudah dilakoninya selama tiga tahun ini. Daerah operasinya seputar Kalideres. Tapi ia pernah juga melayani rute hingga Cilincing (Jakarta Utara), Cikarang (Bekasi), dan Bogor.

"Pada hampir tidak percaya kalau saya ini caleg DPR RI. Bagi teman-teman, saya orang yang langka dan saya terus meyakinkan saja," ungkap Suhandi saat berbincang dengan
detikX di Pasar Blok B, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Februari 2019.

Adalah ketikdaksengajaan yang membawa Suhandi ‘nyemplung’ ke dunia yang belum pernah terbayangkan dalam hidupnya selama ini, politik.
Awal Januari 2018, ia mengantarkan penumpang ke Kantor Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKB di Jalan Raden Saleh, Kenari Senen, Jakarta Pusat.

Saat menurunkan penumpang, ia melihat brosur atau pamflet pendaftaran caleg PKB 2019. Saya cuma ditelepon sama Mbak Dita untuk ngopi di DPP, nggak tahunya saya diundang ketemu Cak Imin (Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar)."



Tahu Suhandi tertarik dengan pamflet itu, si penumpang iseng bertanya apakah dirinya mau jadi caleg. “Caleg apa, Pak? Bayar nggak?” tanya Suhandi. “Lalu saya ambil formulir itu, padahal teman-teman meragukan. Ah, nanti nggak dimasukin . Banyak yang underestimate saya jadi caleg," ujar Suhandi mengenang awal dirinya mendaftarkan sebagai caleg.

Setelah yakin dan mendapatkan dukungan keluarga, Suhandi mendaftarkan diri pada 8 Januari 2018. Ia membawa sejumlah dokumen penting yang diserahkan kepada panitia pendaftaran. Sehari kemudian, tiba-tiba ia dihubungi via telepon oleh seseorang dari DPP PKB bernama Dita. Isi pembicaraan hanya mengundang untuk minum kopi.

"Saya cuma ditelepon sama Mbak Dita untuk ngopi di DPP, nggak tahunya saya diundang ketemu Cak Imin (Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar)," katanya. Bak mimpi di siang bolong, itulah yang dirasakan Suhandi bertemu orang nomor satu di PKB itu. “Cak Imin meyakinkan saya untuk lanjut terus, untuk membela teman-teman ojek online dan rakyat kecil dan jangan berkecil hati,” kata Suhandi.



Ia mengaku tak diminta mahar oleh PKB saat mendaftar caleg. Malah, ia dapat bantuan 1.000 buah pulpen dari DPP PKB untuk kampanye. Suhandi terdaftar sebagai caleg PKB DKI Jakarta III yang daerah pemilihannya meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu. Di dapil itu, Suhandi bersaing dengan tujuh caleg PKB lainnya, yaitu Muhammad Najihun, Buhari, Nova Chisilia Zahara, Husni Yazid, Zainal Abidin, Tuti Alawiyah, dan Subarkah.

Tidak hanya itu, Suhandi harus melawan politikus-politikus tersohor dari partai lainnya. Sebut saja Charles Honoris dan Efendi MS Simbolon (PDI Perjuangan), Yusril Ihza Mahendra (Partai Bulan Bintang), R Saraswati Djojohadikusumo (Partai Gerindra), Adang Darajatun (Partai Keadilan Sejatera), dan Grace Natalie Louisa (Partai Solidaritas Indonesia).

Meski begitu, Suhandi yakin bisa melangkah ke Gedung Senayan. Ia bahkan menargetkan dapat meraup 60.000 suara. Ia cukup optimis dengan target itu mengingat jumlah pengemudi ojol di Jakarta saja saat ini mencapai 300.000 orang. "Saya optimis teman ojek online bisa membantu saya," ucapnya penuh semangat.

Ribuan caleg berebut kursi DPR, DPRD Privinsi, Kabupaten/Kota dengan latarbelakang yang berbeda-beda pada Pilpres dan Pileg 2019 mendatang.

Karena tak punya modal, Suhandi melakukan kampanye sambil bekerja. Selain mendatangi pangkalan ojol, ia juga menyasar para penumpang. Kepada mereka, Suhandi memperkenalkan diri dan membagi-bagikan stiker. Namun, yang menarik, banyak penumpang yang ikut menyumbang dana kampanye untuknya. “Misalnya tarif Rp 35 ribu, tapi dia kasih Rp 100 ribu nggak minta kembalian,” katanya sambil tertawa.

Suhandi pun punya misi yang tidak muluk-muluk menjadi caleg. Dan misi itu pun tak jauh dari pekerjaannya saat ini, yaitu ojol . Banyak masalah yang masih dihadapi ojol seperti tarif, aplikasi, asuransi jiwa pengemudi, dan jam kerja. "Harapan saya, masyarakat bisa mendukung langkah saya demi terwujudnya transportasi yang lebih baik dengan Undang-undang Tentang Ojek Online. Saya akan perjuangkan itu," tegasnya.


https://x.detik.com/detail/intermeso...gapai-Senayan/

Diubah oleh noisscat 21-02-2019 06:16
4
4.4K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.8KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.