rulfhiAvatar border
TS
rulfhi
Jelajahi Bandung Dengan Sepeda

Jelajahi Bandung Dengan Sepeda 


Ketika saya menonton film Jepang, saya selalu melihat adegan warga Jepang memakai sepeda sebagai sarana tranportasinya. Entah itu anak sekolah, atau pekerja kantoran. Mereka masih menggunakan sepeda untuk menujang aktifitasnya. Tentunya banyak faktor yang membuat mereka memilih sepeda dibandingkan moda transportasi lainnnya. Saya tidak akan membahasnya di sini, saya hanya ingin menunjukan bahwa bersepeda jadi salah satu bagian budaya yang cukup kental bagi masyarakat Jepang.

Terinspirasi itu, saya ingin merasakan setidaknya sehari memakai sepeda untuk aktifitas saya. Tapi saya mempunyai kendala, yakni jarak rumah dengan kantor atau tempat saya beraktifitas sehari-hari terlalu jauh. Jika saya bersepeda dari rumah bisa-bisa keburu lelah di jalan, akhirnya saya tidak melakukan apa.

Namun, beruntunglah kota yang saya tinggali, Bandung mempunyai jawaban untuk masalah yang saya hadapi. Bandung punya shelter sepeda yang bisa disewa oleh warganya. Sepeda itu bernama Boseh. Hampir bisa dikatakan di area-area ramai terdapat shelter ini, seperti di Jalan Asia Afrika, Alun-alun Bandung, Jalan Riau dan lainnya.   

Untuk meminjam sepeda ini kita terlebih dahulu perlu membuat sebuah kartu. Nantinya kartu ini diisi saldo, kartu tersebut jadi alat transaksi jika ingin menyewa sepeda ini. Biaya penyewaan sepeda dihitung perjam. Perjamnya terhitung murah, sekitar Rp. 1.000-1.500. Saat itu saya mencoba sepeda ini dari shelter di daerah dago untuk menuju Alun-alun Bandung. Kelebihannya kalian bisa mengembali sepeda di shelter mana pun, tidak harus selalu di shelter awal peminjaman.

Sepeda boseh terhitung nyaman, ketinggian jok bisa diatur sedemikian rupa. Sepeda ini pun memakai gigi, mengingat kontur Kota Bandung yang bervariatif, kadang agak nanjang, kadang turunan. Kalau naik sepeda kerasa banget naik turunnya loh. Ketika saya dari Dago ke Alun-alun enak karena tinggal turun, tapi kalo arah sebaliknya, lumayan menguras tenaga.

Untuk kawasan-kawasan sentral di Kota Bandung sudah memiliki jalur sepeda. Hingga saya pun enak memboseh sepedanya, ketika masuk ke kawasan lain, saya sering kali harus merebut jalan dengan pengguna sepeda motor atau dengan kendaraan yang parkir. Mungkin ini masih menjadi pr besar tidak hanya di Bandung tapi di kota besar lainnya di Indonesia. Perlu kesadaran untuk saling menghargai sesama pengguna jalan, apapun moda transportasinya.

Saya pikir bersepeda di Indonesia sangat riskan kecelakaan, terumata ketika harus berhadapan dengan kendaraan bermotor. Saya sendiri punya pengalaman selalu di klakson ketika bersepeda. Padahal saya sudah di pinggir. Maka tak heran jika itu membuat sebagain orang seperti saya berpikir ulang untuk menggunakan sepeda. Hingga akhirnya bersepeda hanya untuk kegiatan olahraga di hari minggu, tidak digunakan sebagai moda transportasi sehari hari.     

Sumber foto dokumentasi pribadi
Sumber tulisan pengalaman TS

 

Diubah oleh rulfhi 20-02-2019 07:45
0
958
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.