Memangnya salah ya orang yang belum ada pasangan? Menjijikkan dan kasta-nya turun gitu di mata orang-orang? Hingga untuk datang ke pesta pernikahan mantan pun harus mencari pasangan, meskipun itu pasangan pura-pura. Gw lucu aja melihat orang-orang kayak gini. Seolah, kebahagiaan hidup mereka itu ditentukan oleh persepsi orang lain. Bukan karena hal original yang ada di dalam dirinya.

Jika loe emang punya kualitas, apa alasan loe untuk mengikuti pahamyang dibuat oleh orang lain? Kalau paham itu baik, bisa lah ditoleransi. Tapi jika paham itu menyesatkan, masak iya loe mau larut dalam pembodohan masal, atas nama "dipandang baik" di depan orang lain. Apa enaknya hidup macam itu. So, ga ada alasan buat loe ga hadir di nikahan mantan pacar loe. Yang perlu loe tampilkan adalah, cekidot ya.



Originalitas dalam diri loe. Jika loe emang masih jomblo saat undangan nikah matan datang, ya udah loe jujur aja. Ga perlu lah, loe pasang iklan di Kaskus Ads, hanya untuk mencari pasangan yang siap mendampingi loe selama datang ke nikahan mantan. Apa sih enaknya pakai barang KW? Ga ada! Malu iya, kalau pas ada yang tahu. Sama kayak lu pakai ipin HDC 2jutaan. Nampak mewah saat lu gengam, tapi begitu lu taruh dan ketahuan itu HDC, ditertawakan loe.

Bayangkan, jika loe ke nikahan mantan pacar, ada yang tahu kalau pacar loe itu profesinya emang stuntman/women profesional, dalam urusan mendampingi acara nikalah. Terus ada yang tahu, kemudian share ke medsos "Ada yang lagi pura-pura bahagia dengan pacar sewaan." terus nama loe di-tag, kira-kira jadi apa loe? Jadi bahan buat di-bully masal. Bener ga? Masuk akal kan?



Masih berhubungan dengan yang sebelumnya. Jujur!Gw percaya ya dengan kalimat bijak, "Kadang jujur itu pahit di depan, tapi manis di belakang." Dengan loe jujur, kalau emang jomblo ya sudah loe datang sendiri, akan banyak manfaat yang bisa loe rasain. Pertama, loe ga perlu was-was akan ke-gap seperti di point pertama. Kedua, loe tahu kan yang namanya nikahan itu tamunya banyak. Dan loe tahu, dari sekian banyak orang tamu undangan, ga semuanya sudah punya pasangan?

Paham kan maksud gw? Siapa tahu di sana loe menemukan jodoh loe. Bisa aja kan loe ketemu sama mantan si pengantin, terus kalian saling cerita, cocok, jadian, nikah deh, sinetron banget ya? Hehehe. Yah, intinya loe bisa "hunting" pasangan lawan jenis lah di sana. Apalagi jika loe mampu menampilkan tampilan yang elegant sebagai seorang mantan. Ingat, ga semua orang itu kolot dan melihat dari sudut pandang sempit lho.



Tampilan selanjutnya adalah, Jadilah pribadi yang menyenangkan. Sakit memang melihat orang yang kita sayangi duduk di atas pelaminan. Memory indah masa lalu, seolah muncul kembali. Tapi, itu bukan alasan loe untuk ngamuk di acara nikahan mantan! Apalagi loe punya segudang rencana jahil untuk mereka. Buat gw, jika loe melakukan itu, loe adalah seorang pengecut! Ibarat lomba, loe itu sudah kalah. Jika loe ksatria, loe akan datang dengan kepala tegak ke pemenang, ucapkan selamat.

Ini bukan soal pura-pura tegar. Tapi ini soal bersikap layaknya manusia yang berbudaya. Terserah orang mau ngomong apa, dengan loe menampilkan sesuatu yang positif, loe akan mendapat "impact" yang positif juga. Jangan membiasakan hal-hal negatif, awalnya mungkin terasa indah. Tapi, gw yakin dalam hati loe ga nyaman. Apalagi dampaknya nanti, sudah pasti akan negatif juga. Ga percaya? Coba aja.

Well, nikahan mantan itu bukan neraka. Justru sebaliknya, nikahan mantan itu pesta. Jadi, gw rasa tidak ada alasan buat loe untuk bersedih di tengah pesta. Harusnya lu larut dalam pesta, dan menemukan kebahagiaan loe di sana. Salam Damai.



Merdeka!


Sumber Gambar : sini, sini, sini