Jakarta - Satgas Antimafia Bola akan menyasar klub-klub sepakbola yang diduga terlibat pengaturan skor atau match fixing. Hal tersebut merupakan babak lanjutan setelah mengungkap pengaturan skor di lingkungan penyelenggara pertandingan.
"Perangkat pertandingan dulu yang terlibat langsung pengaturan skor, baru klub-klub itu. Yang menerima, melakukan suap pasti diungkap juga," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (18/2/2019).
Dedi juga mengungkapkan Satgas Antimafia Bola akan menetapkan tersangka baru lagi dalam waktu dekat. Namun Dedi enggan merinci siapa calon tersangka yang sedang disasar satgas.
"Memang dalam minggu-minggu ini nanti ada tambahan tersangka baru, maupun laporan polisi baru terkait pengaturan skor. Setelah saudara J ini, akan ada penetapan tersangka baru," tutur Dedi.
Sejak dibentuk, Satgas Anti Mafia Bola telah menetapkan 15 tersangka. 11 orang terdiri dari penyelenggara yaitu PSSI dan perangkat pertandingan yaitu wasit. Sementara 4 orang perusak barang bukti termasuk Plt Ketum PSSI Joko Driyono.
Dari 11 tersangka, baru satu orang yang berasal dari klub, yaitu Vigit Waluyo yang sempat mengelola PS Mojokerto Putra, PSS Sleman dan PS Kalteng Putra. Selain Vigit, belum ada lagi pihak dari klub yang menjadi tersangka.
11 tersangka perkara pengaturan skor adalah Komite Eksekutif (exco) merangkap Ketua Asprov PSSI Jawa Tengah Johar Lin Eng dan anggota Komisi Disiplin Dwi Irianto alias Mbah Putih. Juga mantan anggota Komite Wasit Priyanto, anak Priyanto Anik Yuni Artika Sari.
Selanjutnya wasit Persibara melawan Persekabpas Nurul Safarid, mantan penanggungjawab PSMP Vigit Waluyo, Direktur Penugasan Wasit PSSI Mansur Lestaluhu, empat perangkat pertandingan Persibara lawan Persekabpas dengan inisial P, CH, NR, dan DS.
Sementara tersangka kasus perusakan barang bukti perkara pengaturan skor adalah Muhammad Mardani Mogot (sopir Jokdri), Musmuliadi (OB di PT Persija), Abdul Gofur (OB di PSSI) dan terakhir Joko Driyono, yang disebut sebagai aktor intelektual. (aud/knv)
https://m.detik.com/news/berita/d-4433290/polisi-mulai-usut-klub-yang-terlibat-kasus-pengaturan-skor
Ob d Persija kena.. Apakah ini sebuah pertanda..?