“Mengebor minyak, maksud Anda adalah mengebor ke dalam tanah dan berusaha menemukan minyak? Anda gila!”
- Para pengebor yang ditemui Edwin L. Drake, 1859 –

“Telephone memiliki terlalu banyak kelemahan untuk benar-benar dianggap sebagai alat komunikasi, alat ini memang tidak berharga bagi kita”
- Memo internal Western Union, 1876 –

Kutipan di atas adalah pernyataan dari orang atau sekumpulan orang-orang berpretasi yang meremehkan berbagai kemungkinan yang mungkin saja terjadi pada sesuatu. Pandangan sempit yang mengarah pada sikap skeptis.
Saya yakin Anda akan bersikap sama dengan mereka andai kata Anda adalah saksi awal dipekernalkannya produk minuman isotonik bermerk “Pocari Sweat”. Anda bahkan harus selalu membawa handuk setiap berolah raga yang salah satu fungsinya adalah menghindarkan Anda meminum keringat anda sendiri. Tapi kali ini, Anda diminta –secara sadar- untuk meminum keringat mahluk lain yang bernama Pocari, dan parahnya Anda harus membayar untuk bisa mendapatkan sekaleng/sebotol keringat si Pocari!

Lepas dari pandangan skeptis, penolakan pasar dan kerugian yang harus ditanggung produsen Pocari Sweat pada awal peluncurannya. Saat ini Pocari Sweat dikukuhkan sebagai market leader pada kategori minuman isotonik.

Itulah gambaran nyata yang Saya uraikan secara singkat untuk membuktikan bahwa pandangan skeptis orang lain terhadap apa yang sedang kita lakukan atau ciptakan merupakan bahan bakar menuju keberhasilan. Selama Anda menggunakan bahan bakar tersebut secara proposional dan pada tempatnya.
Pandangan dan pernyataan skeptis yang ditujukan orang lain kepada kita harus dapat kita konversi sedemikian rupa menjadi motivasi. Semakin menyakitkan pesan skeptis yang orang lain berikan kepada kita seharusnya membuat motivasi Anda semakin besar.Tahapan selanjutnya setelah berhasil mengkonversi skeptis menjadi motivasi adalah mengkonversi motivasi menjadi tindakan nyata.

Salah satu faktor yang menyebabkan orang lain bersikap skeptis apa yang kita lakukan atau ciptakan adalah karena mereka melihat ada yang salah dengan apa yang kita lakukan atau ciptakan tersebut. Maka setelah mendapatkan motivasi dari sikap skeptis mereka lakukan pula evaluasi, untuk mengetahui kebenaran dari apa yang mereka anggap salah, jika memang salah lakukanlah perbaikan dan penyempurnaan.

Yang perlu Anda camkan adalah bahwa skeptis merupakan pedang bermata dua. Skeptis bisa datang dari luarseperti contoh yang Saya sampaikan di awal dan skeptis dapat pula datang dari dalam diri Anda sendiri.

Sikap skeptis yang datang dari diri sendirilah yang harus paling Anda hindari dan waspadai. Memandang skeptis pada apa yang Anda kerjakan atau ciptakan sendiri sama halnya dengan gagal sebelum memulai. Demikian halnya dengan memandang skeptis pada setiap masukan yang orang lain berikan sama halnya membangun tembok yang akan menutup jalan satu-satunya menuju kemajuan.

Oleh karena itu tampunglah semua pandangan skeptis yang ditujukan pada Anda olah dengan baik karena pada ahirnya itulah yang akan menjadi bahan bakar yang Anda gunakan menuju kesuksesan. (AD/DC)