- Beranda
- The Lounge
Sweater seharga 12,4 Juta dari Gucci, di anggap Rasis. Kok bisa?
...
TS
kripikir
Sweater seharga 12,4 Juta dari Gucci, di anggap Rasis. Kok bisa?
اَلسلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Selamat datang di thread ane
Kebutuhan fashion untuk kehidupan sekarang sepertinya bukan lagi masuk ke kebutuhan sekunder, ataupun tersier, tapi sudah bergeser ke kebutuhan primer, dimana sekarang mulai banyak orang-orang yang mementingkan fashion, dari ujung kepala sampai kaki, bahkan untuk urusan fashion saja rela merogoh kocek dalam-dalam, karena produk fashion jaman sekarang itu harganya super mahal, apalagi jika sudah menjadi Hype, seperti contohnya BAPE, Supreme, Off White, dsb, belum lagi brand-brand fashion kelas mahal seperti Prada, LV, Versace, Gucci, dsb, harganya akan lebih mahal dari brand streetware seperti di brand-brand sebelumnya. Namun tak semua produk fashion itu dapat di terima oleh pasar dengan baik, kadang produk fashion itu bisa menimbulkan sebuah masalah, seperti ada sepatu Nike, yang pada bagian solenya, terdapat tulisan menyerupai tulisan Allah dalam bahasa Arab, kemudian ada lagi dari H&M, dimana mengeluarkan produk sweater, bertuliskan "Coolest Monkey In The Jungle", pada websitenya menampilkan model seorang anak berkulit hitam, akhirnya produk sweater dari H&M ini di anggap rasis. Belakangan juga ada lagi masalah yang sama dengan sebuah produk fashion dari brand mewah Gucci, produk keluaran Gucci juga di anggap rasis, padahal produknya hanya sebuah sweater.
Produk Gucci yang di anggap rasis oleh banyak orang, hanya berupa sebuah sweater berwarna hitam, dimana bagian kerahnya tinggi sampai menutupi sebagian muka, dan bagian mulutnya berlubang, serta ada aksen merah pada area sekitarnya. Produk sweater Gucci ini bernama Balaclava, harganya juga tak main-main, untuk sebuah sweater berdesain nyentrik seperti itu dijual dengan harga US$ 900, atau jika di rupiahkan sekitar 12,4 juta. Sweater Gucci bernama Balaclava ini, mendapat banyak protes yang awalnya datang dari media sosial, mereka menyuarakan produk tersebut rasis, seperti mengolok-olok kaum kulit hitam.
Tak sampai di situ saja, beberapa kalangan pesohor juga memboikot produk tersebut, dengan mengajak untuk tidak membeli produknya, para pesohor yang memboikot dan membuat gerakan jangan membeli produk sweater Gucci Balaclava antara lain ada T.I., Soulja Boy, Spike Lee, dsb. Lantas apa yang salah dari produk sweater Gucci Balaclava itu, dari desain biasa saja, tidak ada yang salah, apa hanya berwarna hitam terus di anggap rasis?.
Dari banyaknya protes yang muncul dari sosial media terhadap brand Gucci, juga gerakan boikot terhadapnya, akhirnya membuat pihak Gucci membuka suara, dan mereka meminta maaf sebesar-besarnya, pernyatannya sebagai berikut:
"Gucci dengan amat dalam meminta maaf atas keresahan yang disebabkan jumper balaclava wol,"
"Kami menganggap keberagaman sebagai nilai fundamental untuk ditegakkan sepenuhnya, dihormati, dan berada di garis depan dalam berbagai keputusan yang kami buat,"
Pihak Gucci pun juga menarik produk sweater Balaclava, dari websitenya, dan membatalkan penjualan dari produknya tersebut.
Terima kasih sudah berkunjung di thread ane
Jika berkenan bisa bantu untuk UpVote (Panah ke atas), Share, dan Rate
Selamat datang di thread ane
Kebutuhan fashion untuk kehidupan sekarang sepertinya bukan lagi masuk ke kebutuhan sekunder, ataupun tersier, tapi sudah bergeser ke kebutuhan primer, dimana sekarang mulai banyak orang-orang yang mementingkan fashion, dari ujung kepala sampai kaki, bahkan untuk urusan fashion saja rela merogoh kocek dalam-dalam, karena produk fashion jaman sekarang itu harganya super mahal, apalagi jika sudah menjadi Hype, seperti contohnya BAPE, Supreme, Off White, dsb, belum lagi brand-brand fashion kelas mahal seperti Prada, LV, Versace, Gucci, dsb, harganya akan lebih mahal dari brand streetware seperti di brand-brand sebelumnya. Namun tak semua produk fashion itu dapat di terima oleh pasar dengan baik, kadang produk fashion itu bisa menimbulkan sebuah masalah, seperti ada sepatu Nike, yang pada bagian solenya, terdapat tulisan menyerupai tulisan Allah dalam bahasa Arab, kemudian ada lagi dari H&M, dimana mengeluarkan produk sweater, bertuliskan "Coolest Monkey In The Jungle", pada websitenya menampilkan model seorang anak berkulit hitam, akhirnya produk sweater dari H&M ini di anggap rasis. Belakangan juga ada lagi masalah yang sama dengan sebuah produk fashion dari brand mewah Gucci, produk keluaran Gucci juga di anggap rasis, padahal produknya hanya sebuah sweater.
Spoiler for Sweater Gucci:
Produk Gucci yang di anggap rasis oleh banyak orang, hanya berupa sebuah sweater berwarna hitam, dimana bagian kerahnya tinggi sampai menutupi sebagian muka, dan bagian mulutnya berlubang, serta ada aksen merah pada area sekitarnya. Produk sweater Gucci ini bernama Balaclava, harganya juga tak main-main, untuk sebuah sweater berdesain nyentrik seperti itu dijual dengan harga US$ 900, atau jika di rupiahkan sekitar 12,4 juta. Sweater Gucci bernama Balaclava ini, mendapat banyak protes yang awalnya datang dari media sosial, mereka menyuarakan produk tersebut rasis, seperti mengolok-olok kaum kulit hitam.
Tak sampai di situ saja, beberapa kalangan pesohor juga memboikot produk tersebut, dengan mengajak untuk tidak membeli produknya, para pesohor yang memboikot dan membuat gerakan jangan membeli produk sweater Gucci Balaclava antara lain ada T.I., Soulja Boy, Spike Lee, dsb. Lantas apa yang salah dari produk sweater Gucci Balaclava itu, dari desain biasa saja, tidak ada yang salah, apa hanya berwarna hitam terus di anggap rasis?.
Spoiler for Masalahnya ini:
Jika bertanya-tanya, salah dari produk sweater Gucci Balaclava ini dimana, salahnya ada pada desainnya, berwarna hitam, dengan kerah tinggi sampai menutupi sebagian muka, dan bagian mulut berlubang dengan aksen merah di sekelilingnya, desainnya ini di anggap rasis, spserti mengolok-mengolok orang kulit hitam, karena penampilan produknya seperti "Black Face", sebuah istilah pada seni pertunjukan luar negeri, dimana para orang kulit putih menghitamkan bagian mukannya, untuk berperan sebagai orang kulit hitam, dan kebanyak tujuan dari Black Face ini menjatuhkan mereka para orang kulit hitam, dengan dijadikan sebagai bahan guyonan.
Jika di lihat, sama kan wujud saat orang kulit putih mencoba menghitamkan bagian mukannya, atau istilahnya Black Face dengan desain produk sweater Gucci Balaclava. Bagian sekitar mulutnya tetap terlihat putih, kadang ada juga yang mengenakan riasan merah di bagian mulutnya. Perwujudan produknya mengarah ke Black Face.
Jika di lihat, sama kan wujud saat orang kulit putih mencoba menghitamkan bagian mukannya, atau istilahnya Black Face dengan desain produk sweater Gucci Balaclava. Bagian sekitar mulutnya tetap terlihat putih, kadang ada juga yang mengenakan riasan merah di bagian mulutnya. Perwujudan produknya mengarah ke Black Face.
Dari banyaknya protes yang muncul dari sosial media terhadap brand Gucci, juga gerakan boikot terhadapnya, akhirnya membuat pihak Gucci membuka suara, dan mereka meminta maaf sebesar-besarnya, pernyatannya sebagai berikut:
"Gucci dengan amat dalam meminta maaf atas keresahan yang disebabkan jumper balaclava wol,"
"Kami menganggap keberagaman sebagai nilai fundamental untuk ditegakkan sepenuhnya, dihormati, dan berada di garis depan dalam berbagai keputusan yang kami buat,"
Pihak Gucci pun juga menarik produk sweater Balaclava, dari websitenya, dan membatalkan penjualan dari produknya tersebut.
Spoiler for Sumber:
Terima kasih sudah berkunjung di thread ane
Jika berkenan bisa bantu untuk UpVote (Panah ke atas), Share, dan Rate
9
12.4K
91
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.6KThread•81.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru