• Beranda
  • ...
  • Sports
  • 10 Years Challange : Liat Para Mega Bintang Sepakbola Ini 10 Tahun Lalu Di 2009

bocahlajang
TS
bocahlajang
10 Years Challange : Liat Para Mega Bintang Sepakbola Ini 10 Tahun Lalu Di 2009


Seperti melamun, bernostalgia juga merupakan pekerjaan sia-sia yang suka dilakukan manusia. Jika tidak, tentulah tantangan macam 10 Years Challange takkan menjadi sensasi di internet. Oke, just in case kamu tinggal di dalam gua, 10 Years Challange merupakan tantangan untuk memposting foto dirimu di tahun 2009 lalu di sosial media.

Lantas, mengapa manusia suka melihat ke masa lampau? Menurut psikolog asal Amerika Serikat bernama Alan Richard Hirsch, manusia senang bernostalgia karena mereka tak melihat masa lalu secara utuh.

Maksudnya, otak telah mengompilasikan sejumlah kejadian berbeda dari masa lalu sebelum pada akhirnya menyaring seluruh memori buruk dari sana. Inilah musabab kenapa rasanya masa lalu kamu tak pernah pahit. Istilahnya, screen memory.

Makanya, agar tak terdistorsi dengan hal-hal yang manis saja, *bocahlajang* mengajak kamu melihat apa yang dilakukan Cristiano Ronaldo, Lionel Messi, Paul Pogba, Antoine Griezmann, Sergio Ramos, hingga Neymar Junior pada tahun 2009.

Cristiano Ronaldo




Ronaldo saat diperkenalkan Real Madrid pada 2009.


Perjalanan karier Cristiano Ronaldo di tahun 2009 terasa seperti menjelajahi roller-coster, naik dan turun.

Januari 2009, mengabintang asal Madeira, Portugal, itu mendapatkan penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA 2008. Penghargaan itu didapatkan Ronaldo karena megabintang kelahiran Madeira itu berhasil menjaga konsistensinya usai mengantarkan Manchester United meraih treble di musim 2007/08.

Akhir Mei 2009, Ronaldo memiliki kans untuk melengkapi trofi Premier League dan Piala Liga yang telah dimenangi United dengan trofi Liga Champions. Sayangnya, Ronaldo tak berkutik ketika berhadapan dengan Carles Puyol dan bek-bek tangguh Barcelona lainnya di final. United takluk 0-2 di akhir cerita.

Selain itu, Ronaldo mengakhiri musim 2008/09 dengan mencetak 26 gol di seluruh kompetisi. Jumlahnya kurang 16 gol dari total gol yang diciptakan Ronaldo pada musim sebelumnya. Kendati demikian, Real Madrid tetap kepincut pada Ronaldo.

Pada akhirnya, Ronaldo berlabuh juga ke Los Blancos pada Agustus 2009 setelah membayar 80 juta poundsterling kepada pihak United. Itu berarti, Ronaldo merupakan pemain termahal pada masanya. Pada hari perkenalannya, Ronaldo mendapatkan sambutan mewah.

Sekitar 80 ribu Madridista menyaksikan langsung kali perdana Ronaldo berseragam Madrid di Santiago Bernabeu, melampaui rekor perkenalan Diego Maradona yang disaksikan 75 ribu fan Napoli. Karena saat itu nomor punggung 7 masih milik Raul Gonzalez, Ronaldo harus rela mengenakan kostum bernomor punggung 9.

Adalah legenda Madrid, Alfredo Di Stefano, yang memberikan kaus tersebut kepada Ronaldo. Setelah sambutan meriah itu, Ronaldo melejit. Kemudian meredup usai mengalami cedera engkel pada Oktober 2009. Di akhir tahun, diketahui bahwa Ronaldo berada di posisi kedua dalam penghargaan Ballon d’Or.

Ya, setidaknya, gol tendangan jarak jauh Ronaldo ketika masih berseragam United ke gawang FC Porto pada April 2009 membuat Ronaldo menutup Desember 2009 dengan Penghargaan Puskas pertama dari FIFA.

DI tahun 2009 sendiri kisah Ronaldo tidak melulu berkisar di lapangan hijau. Sebab, pada tahun tersebut dirinya dituduh melakukan rudapaksaan terhadap Kathryn Mayorga.

Lionel Messi




Lionel Messi melakukan perayaan setelah menciptakan gol Barcelona ke gawang Albacete.



Kesuraman yang didapatkan Ronaldo pada 2009 ada kaitannya dengan Lionel Messi. Keputusan manajemen Barcelona mendepak Frank Rijkaard dari posisi pelatih dan menunjuk Pep Guardiola pada musim panas 2008 membuat Messi melejit. Diberikan peran bebas di sayap kanan, Messi sanggup mencetak 23 gol di La Liga 2008/09.

Dua gol di antaranya tercipta ketika Barcelona mempermalukan Real Madrid di Santiago Bernabeu dengan kemenangan telak 6-2. Kemenangan itu merupakan kemenangan terbesar La Blaugrana sepanjang sejarah di El Clasico. Pada akhir musim tersebut, Barcelona sukses rengkuh trofi La Liga.

Tapi, kepiawaian Messi dalam urusan mencetak gol tak hanya tampak di La Liga. Ketika Barcelona menang 4-1 atas Athletic Club di final Copa del Rey, Messi berhasil melesakkan gol keenamnya di turnamen tersebut.

Selain itu, perlu diingat juga Messi menjadi topskorer Liga Champions berkat raihan 9 golnya. Performa gemilang juga tak luput ditunjukkan Messi ketika tampil di final Liga Champions. Messi mampu melewati bek-bek Manchester United dengan leluasa sehingga bisa mencetak satu gol dalam laga berakhir kemenangan 2-0 bagi Barcelona itu.

Tampil apik membuat Messi dinobatkan sebagai Man of the Match versi fan dari UEFA. Tiga trofi di paruh pertama tahun 2009 bukanlah akhir cerita bagi kegemilangan Messi.

Karena Messi terus moncer, Barcelona mengakhiri tahun dengan tambahan trofi dari kompetisi Supercopa de Espana, UEFA Super Cup, dan Piala Dunia Antarklub. Kegemilangan ini membuat Messi menutup tahun dengan meraih Ballon d’Or edisi 2009, dengan Ronaldo berada di bawahnya.

Paul Pogba



Keputusan Paul Pogba meninggalkan akademi Le Havre dan menuju Manchester United pada akhir Juli 2009 menimbulkan masalah. Pihak Le Havre merasa Pogba dan keluarganya melanggar perjanjian yang disepakati pada 2006 silam.

Perjanjian tersebut mengharuskan Pogba, yang saat itu berusia 16 tahun, bertahan di tim junior Le Havre hingga akhir musim 2009/10. Presiden klub Le Havre saat itu, Jean-Pierre Louval, juga merasa bonus uang dan rumah merupakan sebab utama Pogba pindah ke United.

Kekecewaan yang dirasakan manajemen Le Havre berujung kepada laporan ke piha FIFA. Protes ini kemudian direspons dengan ancaman untuk manjemen Manchester United untuk memmbawa masalah ini ke jalur hukum.

Meski pada akhirnya United terbukti bersalah di pengadilan, pada akhirnya Pogba tetap milik United. Bersama tim U-18 The Red Devils musim 2009/10, Pogba mencetak 7 gol dalam 21 penampilan. Juni setahun kemudian, United dan Le Havre akhirnya menyepakati biaya transfer Pogba.

Dari segi penampilan fisik, Pogba ketika itu masih tampak seperti remaja kebanyakan. Dia pun belum begitu mengurusi rambut seperti saat ini.

Antoine Griezmann




Griezmann dalam pertandingan melawan Numancia pada 2009.

Setelah empat musim bercokol di akademi Real Sociedad, Antoine Griezmann akhirnya mendapatkan kesempatan untuk bersinar di tim senior pada pramusim 2009/10. Kesempatan itu datang setelah Martin Lasarte mengalami cedera.

Griezmann sendiri kala itu belum bermain sebagai penyerang tengah seperti sekarang, melainkan di sayap kiri. Cedera Lasarte tadi akhirnya membukakan mata Real Sociedad bahwa mereka punya pemain muda potensial dalam diri Griezmann.

Griezmann akhirnya mampu menggusur Lasarte dan menjadi pemain inti Sociedad. Sepanjang musim dia tampil 39 kali dengan sumbangsih 6 gol. Dia pun menjadi salah satu aktor kunci di balik keberhasilan Sociedad promosi ke La Liga sebagai juara Segunda Division.

Selama sepuluh tahun, Griezmann akhirnya memang menjalani banyak sekali transformasi, mulai dari soal gaya bermain, posisi bermain, sampai peruntungan. Selain itu, penampilan fisiknya juga berubah. Saat ini Griezmann tampil dengan rambut ikal yang dibiarkan tergerai. Sepuluh tahun lalu, Griezmann masih mencoba tampil keren dengan gaya rambut semi mohawk yang sempat dia pertahankan selama beberapa tahun.

Sergio Ramos



Cedera panjang yang dialami Pepe pada awal musim 2009/10 membuat Real Madrid sempat krisis bek tengah kualitas. Sebagai solusi, Sergio Ramos sering ditarik dari pos bek kanan menjadi bek tengah. Ramos sendiri bermain sebagai bek kanan ketika membawa Timnas Spanyol menjuarai Euro 2008.

Di sentral pertahanan, Ramos tidak kesulitan karena di akademi Sevilla dulu dia berposisi asli sebagai bek tengah. Kendati demikian, kerja keras Ramos tak berdampak banyak pada timnya. Seperti di musim 2008/09, Madrid gagal meraih satu pun gelar di akhir musim 2009/10.

Pada 2009 Ramos masih setia dengan rambut panjangnya. Tak jarang dia harus mengenakan ikat kepala saat bertanding agar rambutnya tak mengganggu pemandangan. Ciri khas itu baru dia singkirkan tiga tahun kemudian.

Neymar Junior




Neymar dalam laga Serie A Brasil bersama Santos tahun 2009.


Neymar Junior masih berusia 17 tahun pada Maret 2009, dan dia sudah melakoni debutnya bersama tim senior Santos. Di laga berakhir kemenangan 2-1 atas Oeste, Neymar tampil selama 30 menit. Setelahnya, Neymar tak terhentikan.

Musim 2009 berakhir dengan Neymar mencetak 14 gol dalam 48 laga untuk Santos. Salah satunya tercipta ketika Santos menang 2-1 atas Palmeiras di pertandingan semifinal Campeonato Paulista putaran pertama melawan Palmeiras.

Usai musim debutnya yang impresif itu, Neymar menjadi sensasi internet. Meski demikian, ketika itu Neymar 'cuma' menjadi sensasi semata-mata karena penampilannya yang eksplosif, bukan karena gaya rambutnya yang bergonta-ganti seperti sekarang. Bahkan, di 2009 itu Neymar masih tampak seperti anak sekolahan dengan rambut cepak dan kostum bola kedodoran.

Sumber : pemikiran ide sendiri
Gambar : google
Diubah oleh bocahlajang 08-02-2019 08:05
pengabdihotspotnona212
nona212 dan pengabdihotspot memberi reputasi
7
8.2K
54
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.8KThread10.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.