Bagi sebagian orang yang kurang aware dengan privasi, gampang memberikan data pribadi kepada siapapun, bahkan dibagikan secara sadar di ranah publik. sebagai contoh gue ambil kasus dari orang Indonesia yang ada di ranah sosial media.





Semurah itulah informasi pribadi gan. miris. itu hanya salah satu dari kasus yang terjadi. dari pemantauan gue pribadi, mereka juga gampang sharingno telepon orang lain juga. WHATT??.

Jadi pas tahun lalu ada kabar “Facebook Kebocoran data pengguna” semua penghuni jagad sosmed raya pada ngomel-ngomel.

HELLO…??? any hooman there? YANG BOCOR ITU BUKAN FACEBOOK!!

Perilaku lo pada yang ngebocorin data lo pribadi ke partner facebook. contoh gini nih.




Terus pas ada berita Facebook kebocoran data, Ucup bikin status ngomel-ngomel. jangankan katak dibawah tempurung. tempurungnya juga ikut ketawa gan!

*** 
Balik ke masalah KTP.

Gue ga akan bicara banyak hal ini, gue cuma mau mengangkat pentingnya agan memilah kemana dan kepada siapa seharusnya agan bisa memberikan data kependudukan agan.

Gue angkat satu illustrasi lagi ya, biar agak gampang mencerna nya.




Kaya nya sih gan, si Rama aman, karena nggak ada Ducati nya di rumah Rama yang bahkan tak mencerminkan untuk memiliki kendaraan yang bahkan seper-empat harga dari benda tersebut.

Ke KTP lagi.

Oke ini beneran bahas masalah KTP.

Berapa aplikasi online yang anda miliki meminta anda mengunggah foto KTP dan Diri anda bersama KTP? Apakah anda tau seberapa persen keabsahan operasi aplikasi itu?

Anggap saja misalnya Aplikasi Pendaftaran Akun bank, itu memang anda dapat mempercayai nya 99,99%. tapi, Maaf ya gue ngga mau masuk ke ranah finansial agan. Pernah pakai berapa aplikasi pinjaman online? mereka minta KTP dan Foto diri anda kan? Sudahkah anda memeriksa latar belakang perusahaan dibelakang aplikasi terseebut? sehingga anda percaya memberikan foto KTP anda?

Tahun lalu ada banyak perusahaan pinjaman online yang dibekukan di wilayah hukum negara ini. Mungkin bagi sebagian peminjam bebal, itu sebuah rejeki. tak perlu bayar bunga pinjaman yang tiap hari berbunga lagi.

Status operasi mereka dibekukan. mereka tidak dapat menjalankan usahanya lagi di negara ini. YESS!!
Tunggu!! jangan senang dulu. data anda semua yang telah mendaftar ada di mereka. mau diapakan data itu? akankah dihapus?

Data filem senonoh aja tetep disimpan gan! apalagi data seberharga itu.

Akhir-akhir ini gue menemukan sebuah modus baru di sosmed. mungkin bukan baru-baru ini ya, tapi gue baru ngelihat trik itu.

“Susah mendaftar akun akul**u? kami bisa bantu anda mendaftarkan akun anda hingga pinjaman di acc!!”

Menggiurkan!!, bagi orang gaptek yang taunya WA doang, hal itu sangat membantu. gak perlu cape-cape ngikutin setiap step yang ribet saat mendaftar akul**u. tara… cukup berikan FOTO KTP sama FOTO DIRI ke si oknum yang akan membantu tadi. Tara… pinjaman cair.. asyique!!



Enak aja..!! Ngimpi. Lu dapet pinjaman gopek, si oknum dapet pinjaman 5 JUTA!!, dan itu pake data lo. di tahap ini siapa lagi yang tertawa?

Eh, emang masalahnya apa buat gue? bukan masalah ya kalo lo punya utang 5 JUTA tapi lo bahkan ga tau dan ngga menerima duitnya? cih!!! sebel deh.

Jadi pertimbangkan lagi ya, pastikan tujuan anda membagikan data pribadi apapun itu terpercaya. dan pastikan penyerahan data pribadi itu secara rahasia. moso lo share di status lo foto ktp lo? pinter banget.

Yang udah jadi korban, kurang-kurangi gan.. tobat .
Yang belum jadi korban, ya semoga bermanfaat.



edit :

sekedar info. untuk perusahaan dengan bisnis keuangan ( atau apalah namanya ) seperti contoh fintech, Bank Indonesia (BI) mewajibkan pelaku bisnis untuk melakukan verifikasi akan pelanggan/nasabahnya. dengan tujuan anti pencucian uang.

secara umum, akun yang belum verifikasi hanya dapat memiliki batas saldo 2Juta Rupiah, dan akun yang telah verifikasi dapat memiliki batas saldo hingga 10Juta Rupiah.

referensi : https://www.bi.go.id/id/ruang-media/...sp7272005.aspx