Pemerintah Indonesia dengan Vanuatu kembali tegang akibat vanuatu melalui Menteri Luar Negerinya Ralph Regenvanu mendukung akan kebebasan Papua Barat. Vanuatu sendiri tetap kokoh dalam penderiannya selama bertahun-tahun akan dukungannya kepada Papua Barat untuk merdeka. Pada 25 Januari 2019 kemarin Vanuatu menyeludupkan tokoh separatis Papua Benny Wenda dalam pertemuan di Komisioner Tinggi Hak Asasi Manusia PBB.

Regenvanu membenarkan Ketua United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda secara resmi terakreditasi dalam delegasi Vanuatu ke pertemuan PBB di Jenewa pada 25 Januari 2019 lalu.

Regenvanu mengatakan (merdeka. Com) , "Pemerintah Vanuatu selalu mempertahankan pendiriannya dan dukungan di balik penentuan nasib sendiri untuk gerakan Papua Barat," demikian seperti dikutip dari DailyPost.vu, Jumat (1/2).

Sehingga Menteri Luar Negeri Indonesia yaitu Retno marsudi melayangkan nota protes diplomatik resmi kepada Vanuatu terkait penyelundupan tokoh separatis Papua, Benny Wenda dalam pertemuan di Dewan HAM PBB di Jenewa pada 25 Januari lalu.

Retno Marsudi dalam pernyataannya (merdeka. Com) "Pemerintah Vanuatu tidak menghormati kedaulatan Republik Indonesia dengan mendukung gerakan separatis Papua," jelasnya dikutip dari Antara, Jumat (1/2). Tak hanya Vanuatu, kep. Solomon dan kaledonia baru yang mendukung kemerdekaan Papua Barat saja melainkan Fiji dan Papua Nugini sebagai anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) mendukung Pemerintahan RI. Fiji kenapa bisa mendukung Indonesia menurut ane nih GanSis mungkin Fiji ingin menjauh dari Australia dan Selandia Baru sedangkan Papua Nugini menurut ane mungkin Negara ini sedang terjadi konflik di negaranta sendiri dan PNG ingin masuk kedalam negara-negara ASEAN sehingga membutuhkan dukungan dari Indonesia mungkin seperti itu menurut ane kenapa 2 negara ini pro-Indonesia.

Jika dilihat nilai ekspor Indonesia ke Papua Nugini (PNG) pada 2017 saja mencapai
$174,85 juta, sementara ke Fiji sebesar $22,94. Bandingkan dengan nilai ekspor Indonesia pada 2017 ke Kepulauan Solomon ($16,55 juta) dan Vanuatu ($4,67 juta) yang jauh di bawah itu.


Pertemuan MSG pada februari 2018 di Port Moresby menyatakan bahwa pendaftaran ULMWP sebagai anggota MSG akan diproses di bawah pedoman baru mengenai keanggotan organisasi tersebut. Indonesia pun menanggapi akan pertemuan negara-negara Malanesia tersebut dengan menanggapi isu Papua adalah urusan dalam negeri. Tapi Ketua ULMWP Benny Wenda menyatakan, "Papua adalah isu Melanesia, yang mesti dituntaskan oleh orang Melanesia—Indonesia bukan Melanesia." begitu ungkapan dari tokoh separatis Papua

Direktur MSG Amena Yauvoli yang berasal dari PNG menyatakan MSG buka tempat untuk mendiskusikan Papua, semestinya Isu HAM di Papua mesti diselesaikan organisasi internasional. Bagi Yauvoli, musuh bersama MSG adalah kriminalitas.

Begitu lah ketegangan Indonesia dengan Negara tetangga kita Vanuatu soal kemerdekaan Papua Barat. Jadi menurut GanSis gimana pendapat kalian tentang ketegangan seperti ini?


Jangan lupa Ngopi Sek Lur