gedubrakkkAvatar border
TS
gedubrakkk
Jokowi Bosan 'Main Halus'


Jakarta - Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) buka suara alasannya menggunakan narasi yang terkesan menyerang lawan politiknya. Bagi Jokowi tidak masalah jika sesekali harus bermain 'keras'.

"Ya masak suruh halus terus? Ya kadang-kadang kita kan bosan. Bolehlah keras-keras sedikit-sedikit tidak apa," ujar Jokowi kepada wartawan di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2/2019).

Serangan keras Jokowi seperti membantah Indonesia akan bubar dan punah, tidak ingin menyamakan Indonesia dengan Haiti, hingga menyerang statement kubu Prabowo Subianto. Menurutnya, hal itu tidak jadi masalah selama yang disampaikan merupakan fakta.

"Yang paling penting menyampaikan fakta, yang paling penting menyampaikan data, yang paling penting bukan menyampaikan semburan dusta, yang paling penting bukan menyampaikan semburan kebohongan, yang paling penting bukan menyampaikan semburan hoax," ujar Jokowi.

Tujuannya, memberikan semangat pendukungnya. Ia berharap ada militansi dari pendukung.

"Ya tujuannya memberikan semangat kepada relawan yang dalam dua hari ini yang menyampaikan dukungan kepada kita. Memang perlu militansi dalam setiap kita bekerja," jelas Jokowi.

Baca juga: Pengamat Nilai 'Propaganda Rusia' Merujuk ke Teori, Bukan Negara


Namun Jokowi membantah apabila dikatakan menyerang lawan politiknya. "Serangan apa? Nggak ada. Serangan apa enggak ada. Nggak ada," tegas dia.

Di lain kesempatan, Jokowi menegaskan jika pernyataan yang menyerang kubu lawan memang diperlukan. Hal itu dilakukan Jokowi sebagai bentuk ofensif terhadap isu yang dialamatkan kepadanya. Dia mengatakan tak mau hanya berdiam.

"Ya kampanye kan perlu ofensif, masak kita 4 tahun suruh diam saja. Ya nggaklah. Jadi 4 tahun diam, masak suruh neruskan," kata Jokowi di kediaman Akbar Tandjung, Jl Purnawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (5/2).

Salah satu pernyataannya Jokowi yang dinilai menyerang kubu lawannya, yakni ada tim sukses yang mencoba mengadu domba dengan menggunakan propaganda ala Rusia. Istilah 'propaganda Rusia' ini kemudian ramai ditanggapi, termasuk oleh pemerintah Rusia sendiri.

Baca juga: Jokowi Lempar Propaganda Rusia, Kini Dikaitkan Konsultan AS


Terkait istilah propaganda Rusia itu, Jokowi menegaskan hal itu hanya terminologi dari artikel yang dia baca di Reins Corporation. Tidak ada hubungannya degan negara Rusia.

"Sehingga ya memang tulisannya seperti itu, bahwa yang namanya semburan kebohongan, semburan dusta, semburan hoax itu bisa mempengaruhi dan membuat ragu dan membuat ketidakpastian. Dan itu biasanya di negara-negara lain tanpa didukung oleh data-data yang konkret ya memang seperti itu," jelas Jokowi.

"Sekali lagi ini bukan urusan negara kita dengan Rusia," imbuhnya.

colok tombole

0
2.2K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.