Penemuan itu pun membuat beberapa keluarga bersyukur bisa menemukan kembali kerabatnya yang menjadi korban keganasan air Laut Andaman, Minggu, 24 Desember 2004 pagi. Sebab di sebagian kantong juga ditemukan tanda atau identitas yang saat penguburan ketika itu masih melekat pada jenazah.

Seperti dilansir Antara, salah satunya adalah kantong yang terdapat kartu identitas atas nama Sri Yunida SH.

Pemilik identitas itu ternyata istri Kabag Humas Pemerintah Kota Banda Aceh sekarang yang selama ini tidak bisa menemukannya. Tulang belulangnya akan di tempat pemakaman umum desa tersebut.

Setelah mengetahui banyak kantong yang terdapat ciri atau identitas korban, warga pun berinisiatif mengumumkannya melalui pengeras suara meunasah (musholla) setempat. Beberapa warga yang merasa belum pernah menemukan keluarganya setelah bencana besar itu pun berdatangan.

Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Teuku Ahmad Dadek, penduduk Desa Kahju hanya tersisa sekitar 15 persen saja usai tsunami menerjang saat itu. Sisanya tak diketahui rimbanya.

Tempat ditemukannya kantong jenazah menurut dia merupakan pemakaman massal, tetapi tidak diberi tanda oleh para relawan waktu itu.

Saat ini, lahan tersebut sudah sesak ditempati penduduk untuk membangun rumah tinggal karena sebelumnya tidak tanda larangan dan tanda sebagai kuburan massal korban tsunami. Kini semua pembangunan rumah di tempat itu dihentikan sementara sampai tidak ditemukan lagi kantong jenazah. (Nefan Kristiono)