luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Adik Wagubsu, Dody Shah Ditetapkan Sebagai Tersangka


17MERDEKA, MEDAN - Menyusul penggeledahan yang dilakukan penyidik Subdit IV/Tipiter Direktorat (Dit) Reskrimsus Polda Sumut terhadap PT ALAM di Jalan Sei Deli dan Kompleks Cemara Asri, Dody Shah resmi ditetapkan sebagai tersangka, Rabu (30/1) petang.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, kenaikan status saksi Dody Shah menjadi tersangka setelah menjalani serangkaian proses pemeriksaan sejak diamankan pada Selasa (29/1).

"Statusnya (Dody Shah) sudah naik dari saksi menjadi tersangka," kata Tatan.

Disinggung soal penahanan terhadap tersangka Dody Shah, Tatan menyebutkan, tidak dilakukan. Penyidik hanya mengharuskan kepada tersangka untuk wajib lapor (walap) karena masih dinilai kooperatif.

"Tidak ditahan, masih wajib lapor," tandas mantan Waka Polrestabes Medan tersebut.

Sebelumnya, rumah adik wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Musa Rajekshah bernama Dody Shah yang berada di Kompleks Cemara Asri digeledah personel Polda Sumut, Rabu (30/1).

Selain itu, Direktorat (Dit) Reskrimsus Polda Sumut dalam waktu bersamaan juga melakukan penggeledahan terhadap kantor PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) di Jalan Sei Deli, Kelurahan Silalas, Kecamatan Medan Barat.

Pantauan wartawan di kedua lokasi tersebut, khususnya di kantor PT ALAM, tampak sejumlah personel kepolisan dilengkapi senjata laras panjang hingga membuat aktivitas perkantoran menjadi terhenti.

Direktur Reskrimsus Polda Sumut Kombes Pol Rony Samtana ketika dikonfirmasi mengakui pihaknya memang tengah melakuan penggeledahan. Namun, dia belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut.

"Iya benar, personel Ditreskrimsus yang melakukan penggeledahan," akunya.

Sementara, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menyebutkan, penggeledahan tersebut dilakukan terkait alih fungsi hutan lindung menjadi perkebunan sawit di Kabupaten Langkat. Penggeledahan itu, kata dia, dilakukan di rumah Dody Shah dan juga PT ALAM.

"Penggeledahan ini terkait kasus hutan lindung yang diubah menjadi sawit di Langkat," katanya.

Tatan menjelaskan, penggeledahan ini dilakukan setelah sebelumnya Polda Sumut mengamankan Dody Shah pada Selasa (29/1) karena sebelumnya dua kali tidak memenuhi panggilan yang telah ditayangkan Polda Sumut.

"Setelah diamankan, lalu dilakukan penggeledahan terhadap kedua lokasi itu," jelasnya.

Saat ini, tambah mantan Wakapolrestabes Medan itu, Dody telah diamankan di Polda Sumut. Namun status yang bersangkutan masih ditetapkan sebagai saksi.

"Sudah di Polda Sumut. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya. (17M.02)

https://17merdeka.com/hukum-kriminal...agai-Tersangka
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jangan kuatir, berkaca dari kasus cemara asri yang juga melibatkan anggota keluarga ormas preman pembangkang NKRI, maka akan dicari satu kambing hitam untuk dikorbankan ramai2,yakni SAKSI NYA JADI TERDAKWA emoticon-Sundul Up

https://www.kaskus.co.id/thread/55a8.../1/?order=desc

https://sumut.antaranews.com/berita/...-tamin-sukardi

Martabat NKRI minus di medan, aparat di medan, tidak usah pura2 masih hormat sama merah putih, sudah mundur saja, toh sudah tidak senang jadi bagian dari NKRI kan ? lebih suka kearifan lokal petakngangkang sumut kan ?

Keluar saja dari korps NKRI, tidak usah sandiwara lagi, toh sudah terlihat jelas sekali, tercermin dari premanisme/begal/jambret sepuas puas nya, dari tepi luar tembok mapolsek/mapolres hingga depan pintu rumah para warga di medan, jadi sudah jelas sejelasnya, apalagi di medan kota, preman kampung bantaran kali, kampung AUR, BADUR, SEI MATI menggila, dari bocah hingga manula,ramai2 malak parkir, malak duit keamanan, pakai narkoba di tepi jalan, lemparin rumah warga tiap hari, sebebas bebasnya tanpa kekang sama sekali,BAHKAN DI DEPAN KOMUK POLANTAS emoticon-Ngakak (S)

Dari berbagai medsos warga medan, juga sudah kelihatan kalau berita kejahatan disensor di 99% media medan, alias tidak diberitakan, terutama kejahatan pemerasan Ormas OKp PS

Di Daerah yoserizal, warga mengeluh kepling preman yang suka malak, merangkap anggota ormas PP

Di Asia megamas, warga mengeluh pungli SPSI, SPTSI, PP, dan sekarang makin rawan jambret, gembos ban, dst

Di daerah Jalan teratai, warga mengatakan berkali2 bapak2 maki2 sambil kejar bocah2 kampung Badur yang mencuri dan melempari batu rumah warga, memang disuruh oleh ortunya, yang profesi sebagai maling dan preman parkir plus palak di jalan wajir, jalan palang merah, jalan pemuda, dst

Di daerah kompleks MMTC, hohohoho, apalagi ini, jalan pancing, preman dari 4 lokasi ngumpul disini tiap hari, dari tembung, batangkuis, simalingkar, mandala, luar biasa sekali

900 an lebih preman yang ditangkap dalam sweeping preman sepanjang tahun 2018, TIDAK ADA SATUPUN YANG DI MEJA HIJAU KAN, BAHKAN SEMUANYA SUDAH KEMBALI BERAKSI DI TEMPAT SAMA ! (CUMA NUMPANG JADI COVERBOI DI TAJUK PENANGKAPAN PREMAN DI MEDIA) emoticon-Ngakak (S)

Itu sudah bukti jelas, aparatur di medan tidak suka menjadi NKRI dan jauh 1000 kali lebih loyal ke PREMAN emoticon-Toast

Kota medan bukan hanya tidak layak menjadi peserta adipura, tapi juga sudah tidak layak disebut bagian dari NKRI, bahkan tidak pantas lagi disebut kota, lebih pantas disebut kebun binatang, suakapetaksatwa, dimana satwa2 bermuka petak berloncat ria dan berbuat sesukanya tanpa jerat hukum apapun, persis seperti oerang utan emoticon-Blue Guy Peace

Petisi Mari bung,Keluarkan Sumut dari NKRI
6
4.6K
40
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.