Dilansir dari detik, hari ini, 24 Januari 2019 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dinyatakan bebas. Ahok menjalani hukuman penjara selama 1 tahun 8 bulan 15 hari. Selama menjalani hukuman, Ahok mendapatkan remisi total selama, 3 bulan 15 hari. Ahok sendiri dipidana karena kasus penodaan agama. Ahok masuk bui terhitung mulai tanggal 9 Mei 2017.



Jujur saya senang, akhirnya salah satu tokoh yang saya hormati bebas. Buat saya pribadi, tidak ada pelanggaran pidanayang Ahok lakukan. Tapi sekali lagi, hukum positif Indonesia memutuskan dia bersalah. Sebagai warga negara yang taat hukum, ksatria dan bukan pengecut, Ahok sudah menjalani semua proses hukum. Bila dibandingkan dengan tokoh lain yang saya malas menyebut namanya, level Ahok jelas jauh di atas tokoh itu.



Inilah contoh sikap yang wajib diteladani oleh siapa pun. Paling tidak anda bisa belajar bagaimana mempertanggung jawabkan kesalahan yang bahkan tidak anda lakukan, jika hukum memutuskan itu salah. Tidak perlu show off mengerahkan pendukung seperti banci jika baru dipanggil polisi. Malakukan tekanan-tekanan politis pada hukum agar mendapat posisi tawar yang kuat. Ahok tidak melakukan itu. Dia dipanggil polisi datang, disidangkan tidak pernah mangkir, bahkan dipidana pun dia jalani.

Pernahkan dia memprovokasi pendukungnya untuk melakukan aksi-aksi bela Ahok? Bahkan saat bebas hari ini, dia mewanti-wanti semua pendukungnya untuk tidak terlibat dalam penjemputan dia. Alasannya, agar tidak mengganggu ketertiba umum! Luar biasa! Padahal, banyak pendukungnya yang berniat menjemput dia. Mari bandingkan dengan tokoh-tokoh hebat yang dipuja-puja itu. Baru dipanggil polisi saja reaksinya sudah kayak paling teraniyaya. Di mana rasa malu mereka? Saya kira tidak ada.



Saya tidak akan menyinggung soal prestasi Ahok sebelum dipidana. Biarlah, rakyat Jakarta saja yang menilai dan merasakannya. Jika boleh sedikit saran untuk Koh Ahok setelah bebas, jauhi politik saja Koh. Orang baik, jujur, blak-blakan dan polostidak akan diterima di negeri ini. Rakyat sini, lebih senang pemimpin yang diberi gelar ulama tapi wudlu saja tidak bisa! Mending jadi CEO perusahaan swasta saja Koh, saya yakin banyak yang mau menggunakan tenaga anda.

Atau kalau perlu, jadi artis atau host acara talk show yang berkelas. Saingin tuh Doraemon yang ngakunya netral tapi miring ke kiri. Yang kedua, menikahlah, hehe. Belajarlah dari si ono Koh. Ngga nikah-nikah, ambisinya nembus ke langit. Tidak peduli benar atau salah pokoknya ingin jadi pejabat paling tinggi. Saya kira, ambisi tersebut meninggi karena tidak ada pendamping di sebelahnya.



Last, selamat atas kebebasan mu Koh. Terima kasih sudah menjadi role model dan contoh yang baik untuk orang-orang yang mau mikir waras. Lanjutkan hari mu dengan karya-karya spektakuler yang menjadi passion dan jalan hidup mu. Salam Damai.


Merdeka!


Sumber Referensi : sini
Sumber Gambar : sini, sini, sini, sini, sini