Hampir setiap orang punya akun media sosial. Satu orang mungkin bahkan punya banyak akun: Facebook, Instagram, Twitter, Tumblr, Pinterest, YouTube, Snapchat, dan lain-lain. Gue pun begitu. Di awal-awal Facebook muncul dulu, inget banget dulu akses Facebook pakai handphone Nokia 5200 yang koneksinya bahkan masih GPRS. Masih seadanya. Masih update status-status alay. Ketika kenal Twitter, mulai aktif buat nge-tweet juga walaupun kebanyakan sih sampah sebenarnya. Mulai belajar pakai Tumblr karena banyak banget posting-an yang menarik di sana mulai dari foto-foto estetik sampai, yah, porn pun dulu ada. Sekarang sih udah nggak katanya. Tapi ya nggak tahu juga ya soalnya sejak diblok pemerintah (tapi sekarang udah dibuka) udah jarang buka Tumblr lagi. Pemerintah kita nggak asik soalnya. Tumblr dibilang banyak konten porno, tapi tutorial membuat bom masih bertebaran di mana-mana. Pusing. 

Di antara semua media sosial yang ada, Instagram mungkin sekarang jadi platform yang paling aktif gue mainkan. Dari awalnya cuma sekedar platform iseng-iseng untuk upload foto sehari-hari jadi sebuah tempat buat pamer foto-foto bagus hasil motret setelah jalan-jalan, jadi tempat pamer hasil preset Lightroom dan Vsco biar feed-nya keren kayak orang-orang. Tapi masalahnya, followers Instagram gue nggak nambah-nambah. ENGGAK NAMBAH-NAMBAH! Susah banget memang buat menarik perhatian orang-orang untuk bisa setia mengikuti Instagram kita. Sebagus apapun konten yang kita bikin tetap nggak akan 100% bisa menarik perhatian orang untuk mem-follow. Berbagai cara sudah kulakukan, tapi tetap saja followers-nya segitu-segitu aja. Jangan kasih saran untuk beli followers ya. Anti banget!

Dan, Instagram sebenarnya enggak cuma sekedar soal followers. Banyak pengikut tapi tidak disertai dengan jumlah like ya sama aja. Akan terlihat fake. Secara organik memang pengikut dan jumlah like ini harusnya bisa berjalan beriringan. Logikanya orang yang pengikutnya 10 ribu di Instagram harusnya mendapat like lebih banyak dari orang yang pengikutnya cuma 1 ribu misalnya. Kalau yang pengikutnya 1 ribu dapat like lebih banyak, berarti ada yang salah dengan 10 ribu pengikut di akun yang satunya lagi.



Tapi nggak cuma itu aja, kedekatan antara followers dan pemilik akun pun mempengaruhi jumlah like ini yang pada akhirnya juga akan mempengaruhi engagement rate-nya. Mereka yang engagement rate-nya tinggi (jumlah like dan komentarnya aktif dan ramai) biasanya lebih disukai oleh brand-brand untuk diajak kerja sama promosi gitu. Jadi nggak cuma sekedar jumlah followers. Yang gue temukan, meskipun followers-nya sedikit tapi engagement rate-nya bisa aja tinggi. Biasanya ini terjadi di akun-akun personal yang memang semua followers akun tersebut real dan aktif di Instagram. Ya aktif nge-like foto dia dan juga komentar di foto dia. Istilahnya mutual friends-nya gitu deh.

Mau curhat dikit (YA DARI TADI JUGA UDAH CURHAT SIH RON).

Gue sampai sekarang masih berusaha buat naikin followers Instagram wkwkwkw. Jadinya foto yang gue upload harus di-edit sebagus mungkin supaya pencitraannya maksimal. Akun gue sendiri sebenarnya nggak dikhususkan untuk jadi akun jalan-jalan atau akun makan-makan atau akun KPop gitu. Walaupun gue suka jalan-jalan, gue suka makan-makan, dan gue juga suka KPop. Tapi seperti slogannya KASKUS sekarang, #AslinyaLo, gue juga yakin kalau satu individu nggak cuma punya satu interest doang kan. Ya #AslinyaLo (dalam hal ini gue) suka tiga-tiganya. Jadi Instagram gue ya isinya macem-macem gitu lho. Walaupun ada sih orang yang memang mengkhususkan dirinya untuk bikin akun Instagram yang isinya makanan semua atau isinya jalan-jalan semua. Gue pun punya akun Instagram yang isinya cuma foto sepatu merah gue doang. Hahahahah.

Nah, salah cara yang gue lakukan untuk menaikkan followers Instagram gue adalah bikin kuis. Karena kebanyakan followers gue adalah cewek-cewek penyuka KPop, jadi kuisnya pasti berhubungan sama merchandise KPop kayak CD gitu. Tapi ini pun sebenarnya nggak bikin orang-orang tertarik buat mem-follow. Sekali lagi, kuis kayak gini nggak bikin orang jadi loyal. Karena abis kuisnya selesai dan mereka menang (atau kalah) mereka akan berhenti mem-follow akun tersebut. Selain itu, ini juga modal banget sih kalau misalnya nggak ada sponsor. WKWKWKWKW. Malah kalau dibandingkan dengan foto yang di-repost oleh akun besar, di-repost mendatangkan lebih banyak followers daripada bikin kuis. 

Intinya semua itu balik lagi ke konten aja sih. Dan sekarang tren kontennya adalah yang lucu-lucu. Yang @dagelan bisa relate dan bisa re-post. Contohnya temennya temen gue (nggak berani bilang dia temen gue soalnya gue takut gue nggak dianggap temen sama dia) namanya Abi (akun Instagram-nya @abikaramiw) yang belakangan ini rajin banget bikin konten video-video pendek lucu di Instagram gitu. Gue suka banget deh sama kontennya walaupun gue bukan termasuk pengikut @dagelan. Salah satu videonya di-repost oleh @dagelan dan sekarang followers-nya meroket naik dari berapa ratus jadi seribu dua ratus. See? Ini efektif banget buat nambahin followers di Instagram. Konten memang juaranya sih kalau soal kesetiaan orang untuk mem-follow kita. Terjamin. Masalahnya cuma satu: istikomah itu yang susah. HAHAHAHAHA



Gue paling nggak bisa bikin konten-konten lucu gitu. Katrok deh gue pokoknya. Gue cuma bisa bikin caption doang. Tapi orang kadang nggak baca caption. Kita hidup di generasi yang lebih suka dengan audio dan visual ketimbang text. Sigh. Aku menyerah kak. Sampai nanti aku cukup percaya diri untuk nge-tag @dagelan di Instagram. HAHAHAHAHAHA. Gue respect banget sih sama si Abi ini. Gue tahu dia berbakat sejak lama tapi nggak menyangka kalau dia sekarang jadi over the top gini. Keren banget. Gue jadi semakin minder.

Tapi gue lebih minder sama sendok sayur berwarna biru yang bahkan punya akun Instagram ini @samsontheladle sih. Bayangin aja, SEBUAH SENDOK SAYUR PUNYA TUJUH PULUH LIMA RIBU FOLLOWERS DI INSTAGRAM. TUJUH PULUH FUCKING LIMA RIBU.



Yah... kontennya memang lucu sih mau dibilang apa lagi ya gais. Kreatornya juga kreatif dan kepikiran aja gitu buat bikin akun untuk sendok sayur. FAAAAAKKKK. Yah apalah aku cuma remah rengginang.... BAIK SENDOK SAYUR, AKU MENGAKU KALAH!

Untuk saat ini.